I

2 0 0
                                    

suara hujan menemani malam gadis cantik bernama Alsava Keisha Claretta ditemani alunan musik yang membuat hati tenang dengan tambahan vocal seorang wanita yang merdu.  Ya.. Kei-panggilan gadis ini- sering menghabiskan sisa waktu di cafe favoritnya. hanya sendiri,ditemani hot chocolate,suara musik,dan hujan. bagi Kei,semua ini sangat menenangkan dan tidak pernah membuat nya bosan.

Kei seorang gadis berusia 29 tahun. Diusia nya yang hampir kepala tiga,apalagi hidup di Indonesia,di mana umur segini banyak gadis seumuran nya yang sudah menikah dan mempunyai anak. Tapi,bagi Kei tak ada sama sekali niat untuk sekedar berpacaran ataupun merencanakan pernikahan. Yaa.. selama 29 tahun hidupnya,Kei tak pernah menyukai seorang lelaki. Tidakk!!  Kei bukan lah seorang penyuka sejenis atau apapun itu sebutan nya. Kei hanya merasa malas dengan kehidupan yang ribet. Jika Kei bisa,ia tak ingin menikah. Kei hanya ingin fokus ke pekerjaannya. seperti rutinitas bangun pagi,mandi,membuat sarapan,berangkat kerja,ke cafe favoritnya,pulang,lalu tidur. Monoton memang, tapi Kei suka itu..

Kei tinggal disebuah kontrakan yang lumayan bersih walaupun kecil sedangkan orang tua tinggal di Surabaya. Kei punya seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan mempunyai 2 anak. 

Kei POV

 "permisi, boleh saya duduk disini? meja yang lain sudah penuh." tanya seorang pria.

aku menoleh ke asal suara itu dan mengamati keadaan sekitar. Dan benar saja,semua meja sudah penuh.

aku hanya mengangguk kan kepala sebagai tanda mengizinkan.

Pria yang kira-kira tingginya mencapai 180 cm dengan memakai kemeja maroon yang lengan nya digulung sesiku dan nampak kusut,celana katun hitam,jam tangan yang bertengger manis di tangan kirinya lalu rambutnya yang berantakan. aku berpikir mungkin lelaki ini frustasi.

Kita hanya diam tak ada kata basa-basi atau perkenalan yang berujung dekat lalu di beri kode-kode tapi akhirnya di PHP saja. 

sampai jam di pergelangan tangan ku menunjukkan pukul 20:40. aku memilih untuk pulang saja. karena,ingin segera membersihkan diri dan tidur di ranjang kesayangan ku. 

aku teringat dengan pria di hadapan ku yang muka nya muram. aku ingin masa bodo dan langsung pergi tapi,aku rasa tidak sopan meninggalkannya begitu saja. Akhirnya,aku mencoba berpamitan padanya.

"Mas,saya pulang dulu yah. jangan kebanyakan melamun,kalau mas nya ada masalah coba diselesaikan dengan kepala dingin,jangan keburu emosi juga. saya gak bermaksud mengajari,maaf kalau mas merasa tersinggung dengan kata-kata saya. Mari mas."

Raka POV

aku tersadar dari lamunan ku setelah mendengar suara lembut di depan ku. aku diam saja bukan karena marah dengan kata-katanya yang bisa dibilang lancang. tapi,aku mencerna semua kata-katanya. Aku hanya berfikir darimana gadis ini tau apa yang sedang terjadi dengan ku. sampai aku sadar bahwa gadis itu sudah keluar dari cafe. gadis itu sangat dingin,pendiam tapi cantik. kecantikan nya alami tanpa harus memakai make up yang tebal. 

aku datang ke cafe ini karena merasa lelah dengan pekerjaan ditambah kekasih ku yang sama sekali tidak bisa memahami ku. Ia selalu menuntutku harus selalu ada untuknya. aku menolak bukan karena tidak cinta lagi,tapi pekerjaan ku sebagai seorang dokter yang mengharuskan ku stand by. hari ini, dia ngambek lagi karena aku tidak jadi menjemputnya dari kampus karena tiba-tiba ada operasi mendadak. perempuan memang selalu benar dan ingin selalu dimengerti. aku tahu tapi setidaknya ia memahamiku. 

______________________

Hayu hayy hayyy...

Ini cerita kedua ku. Aku harap kalian suka. Vote dan comment kalian sangat membantu ku untuk terus menulis cerita ini.

Thank you..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang