-3-

319 58 13
                                    

~4 O'Clock~

____________________

Justru itulah yang aku inginkan.

____________________


Waktu terus berjalan tanpa ada hambatan. Begitu pula dengan takdir Tuhan. Tiada satupun orang yang dapat mengubah takdir.

Sebaik apapun dan bagaimanapun caranya, kita tidak dapat menghindarinya. Jika Tuhan berkehendak maka tidak ada yang bisa mengubahnya. Karena itulah namanya takdir. Begitu pula dengan takdirku.

Takdir yang membawaku bertemu dengannya. Bertemu dengan malaikatku. Seseorang yang bisa melengkapi hari-hariku.

Aku merasa dialah orang yang selama ini kucari. Namun hati ini masih ragu. Bibir ini masih bungkam tuk katakan yang sesungguhnya.

Entah apakah dia memiliki rasa yang sama denganku ataukah tidak. Kalaupun dia tidak ada rasa denganku tak masalah. Berteman bukanlah hal buruk. Selagi memastikan rasa dihati ini.

Jika memang benar aku menyukainya, akan ku ungkapkan perasaan ini saat aku benar-benar siap menerima semua jawaban yang dia pilih nantinya.

Tak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak pertemuan awal kami bertemu. Hubungan pertemanan kami semakin dekat meski hanya bertemu di pagi hari.

Namum terkadang kami bertemu di suatu tempat, sekedar bercengkrama agar tidak bosan di pantai terus.

Entah mengapa dari pertamaku bertemu, aku langsung akrab dengannya. Dia seorang wanita yang tidak banyak mengeluh. Dia cukup menyenangkan.

Bahkan baru kusadari bahwa dia sangatlah cantik. Sebenarnya aku masih bingung dengan tujuannya ke pantai setiap jam 4 pagi. Bukankah itu adalah waktunya orang-orang masih terlelap.

Waktu di mana orang enggan bepergian dan memilih bergelung dibawah selimut. Berbeda dengannya yang memilih ke pantai hanya untuk melihat pemandangan fajar, itu bukanlah alasan yang kuat.

Kalau benar hanya sekedar melihat pemandangan fajar, kenapa dia tidak pernah absen? pasti ada tujuan utama dia kemari.

Pernah aku bertanya mengenai hal itu namun dia hanya menjawab "ingin menikmati sinar matahari di pagi hari" hanya itu jawabannya.

Ingin sekali aku mengetahui akan tujuan sesungguhnya, agar tak lagi penasaran. Namun urung. Aku takut nanti akan membuatnya tak nyaman denganku. Jadi tak pernah lagi ku tanyakan mengenai hal itu.

Mungkin aku akan tahu jawabannya suatu hari nanti, itu pun jika dia mau mengatakannya padaku.

Selama 1 bulan belakangan ini pula,  aku merasa ada yang aneh dengan diriku. Aku selalu salah tingkah atau jantungku selalu berpacu dua kali lipat dari biasanya, ketika berada di dekat Sohyun.

Terkadang aku tidak berani menatap matanya jika sedang berbincang dengannya, dan lebih parahnya setiap tak ada kelas atau saat istirahat bayangan wajahnya selalu berputar di otakku. Lama-lama kalau seperti ini aku bisa gila. Itu bukanlah sifatku.

Semua menjadi kacau kala aku mengenalnya. Dia seperti telah memporak-porandakan hatiku. Ingin rasanya mengungkapkan rasa dihati ini, tapi masih ragu.

"Klinggg......." suara bel ketika ada yang memasuki caffe tempatku bekerja.

Ku tolehkan kepalaku tuk mengetahui siapa yang datang. Ternyata bukan dia. Ya, aku sedang menunggu kedatangan seseorang.

Seseorang yang telah mengambil perhatianku. Aku memang ada janji dengannya hari ini di caffe tempatku bekerja.

4 O'CLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang