Kualat

3 0 0
                                    

Kalau aku bilang aku mau utarakan perasaanku terhadapmu. Apakah kamu akan mendengarkan dengan baik? Tidak sebatas cengiran gugup atau entah atas apa terhadap himbauanku.

Ini perasaan. Bukan perasan air susu mamalia!

Tolong, mengangkat wajahku agar setara dengan matamu saja butuh beribu keyakinan di hatiku. Kadang pikiranku berseloroh, mengajakku tak terlalu cemas dengan pengakuan itu. Sayang sekali, pikiran dan hatiku tidak dalam barisan yang padu. Otakku terus mengajakku bergurau sementara hatiku ketar-ketir akan menyampaikan perasaan yang sudah tertambat lama di lautan dalam hati.

Kau, tak sengaja bukan? Bukan karena aku seorang perempuan. Lantas mengucapkan "aku suka kamu" itu jadi tabu? Emansipasi sudah ada sejak kita duduk di taman kanak-kanak, kalau kaulupa.

Yah, namanya juga nasib. Menyukai kamu, juga mencintai kamu itu perjuangan aku. Kalau pengakuan ini hanya memalukan dirimu, ya sudah. Aku mundur. Aku tak sekukuh itu untuk meminta hatimu. Itu hatimu, milik kamu, milik Tuhan tepatnya.

Tapi kalau kamu malah mencari-cari objek lain selain mataku, aku sudah tahu jawabannya tanpa menunggu kamu balas pengakuan perasaanku.

Lain kali, kalau aku menyukai kaum Adam sebagai seorang perempuan lagi. Ya kalau Tuhan menghendaki. Aku akan meminta pada Tuhan dulu, untuk membalik hatinya padaku. Aku akan memaksanya dalam sunyi malam.

Agar nanti kalau dia sudah bersamaku akan aku kasih tahu rahasia tersembunyi. "Aku bikin kamu kualat oleh Tuhan. Biar kamu jadi pasanganku." Biar semarah apapun kamu, kamu tak sanggup mengelak.

Karena Tuhan pegang hatimu, hanya untuk aku.

[Lil_Augusta9]

Sajak BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang