Enemy 🔥

7 3 0
                                    

Flashback

"Ih jangan....."

"Ambil nih kalo bisa"

"Bang idil kenapa sih selalu gangguin aku"

"Lemah banget sih, ayo sini ambil."

Flasback off

**********#####****************

Terlihat seorang gadis tengah asik menikmati cemilannya sambil menonton televisi di ruang tengah rumah keluarga Ardana. Seolah asik dengan dunianya sendiri gadis itu tak menghiraukan orang di sekitarnya.

"kak, Mama mau ke rumah tante Rani, mau ikut nggak?" -Mama

"Nggaak ah mah, Rena mau di rumah aja" -Renata

"Biasanya juga kalo liburan kamu mau ke rumah Tante Rani" -Mama

"Kan itu dulu mah, waktu Rena masih kecil , sekarang Rena kan udah gede" -Renata

"Memangnyaa kenapa kalo kamu udah gede?" -Mama

"Yah malu lah mah, kan nggak mungkin Rena mau main sama temen-temen kecil Rena dulu disana, lagian Rena juga nggak tau gimana mereka sekarang, mungkin aja mereka udah lupa sama Rena." -Renata

"Yaudah deh, kalo gitu Mama berangkat dulu yah" -Mama

"Hati-hati Mah" -Renata

********

Skippp ▶️▶️▶️

Diruang makan keluarga Ardana, telah tersaji berbagai makanan untuk makan malam. Disana telah berkumpul keluarga Ardana. Memang sudah menjadi tradisi di keluarga itu saat malam tiba ada ritual makan malam bersama untuk sekedar berbagi cerita apa yang telah mereka lakukan seharian.

"Kak, kamu masih inget nggak sama keponakannya Om Arkan" -Mama

"Om Arkan suami tante Rani?" -Renata

"Iya" -Mama

"Keponakannya? Yang mana? Kan keponkan om Arkan banyak" -Renata

"Itu loh sih Aidil" -Mama

Uhuk ...... uhuk ....
Seketika Renata tak mempunyai nafsu lagi memakan makanan yang ada di meja makan tersebut.
Seolah terlintas kenangan yang lalu bersama cowok nyebelin, yang selalu ngerusak kebahagian Renata. Cowok yang selalu Renata hindari sejak kecil.

"Memangnya bang Idil kenapa mah?" Tanya Razkan, yang tak lain adalah adik kandung dari Renata.

"Hmmm, nggak ada sih, cuma dia tadi nanyain kakak" -Mama

"Ngapain dia nanyain aku mah?" -Renata

"Nggak usah ge'er deh luh kak, palingan juga Bang Idil mau cengenging luh doang," -Razkan

Renata reflek memukul kepala adiknya itu menggunakan sendok yang ada di genggamannya "paan sih luh"

Tak terima akan hal itu, Razkan pun membalas perlakuan kakaknya tersebut dengan memukul kakaknya dengan menggunakan garpu " pembalasan" ujarnya.

Melihat kejadian tersebut Pak Ardana selaku kepala keluarga disana tak tinggal diam "kakak adik berantem mulu kerjaannya, kalian itu udah pada gede masih aja berantem kayak anak kecil" omel Pak Ardana.

"Dia pah," -Renata

"Kakak duluan pah," -Razkan

"Tapikan kamu yang mulai duluan" -Renata

"DIAM!!!! kalian semua yang salah kalian semua papah hukum" -Pak Ardana

"Tapikan pah," elak mereka berdua.

"DIAM! Papah akan potong uang saku kalian sampai seminggu kedepan" pak ardan pun meninggalkan ruang makan diikuti dengan istrinya yang mungkin ingin mencoba menenangkan suaminya tersebut.

"Kamu sih," -Renata

"Kakak duluan" -Razkan

"Udah deh udah, ntar kita kena marah lagi sama papa." -Renata

" Udah ah, gua mau ke kamar aja" - Razkan

"Yeuww.... udah sono gih sono" - Renata .

Dan sekarang Renata duduk sendirian di ruang makan, di kepalanya terus berputar-putar tentang Aidil. Seakan seperti film yang terus memutar, kenangan kenangan saat bersama Aidil.
"Apa bener dia nanyain gue? Kenapa dia nanyain gue? Dia masih inget sama gue? "
"Aishhh ...... kok gue jadi mikirin dia sih, mungkin bener yang Razkan bilang, paling dia cuma mau cengengin gue doang, tapi gue sekrang nggak cengeng bang, jangan harap luh bisa buat gue nangis kek dulu"

********

Ululululuulul hai hai hai
Segitu aja dulu yaw
Gimana nih menurut kalian cerita aku?
Bang aidil ooh bang aidil kenapa pulak kau tak nampak nampak.
Ehehehehehe 😂😁

Jangan lupa vote and comment nya yah
See you 👋
Next !

Love pulpen.indie

Meet Him After So Long Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang