9

46 6 0
                                    

(9.30 P.M Kamar Jessica Bloomwood)

"Kak. Kak. Buka kak. Jisung nih!"

"Iya iya sebentar." Gua pun bukain pintu buat Jisung. Tumben nyariin. Biasanya harus dicari.

"Kenapa? Apalagi yang kamu bikin rusak?"

"Apa sih kak, aku ga bikin rusak barang. Kakak udah minum belum?"

Lah tumben amat ni anak perhatian.

"Belum. Kenapa memang?"

Belum ngomong aja dia udah cengar cengir.

"Hehehe. Temenin Jisung yuk kak. Tadi Jisung mau minum ke dapur tp ayah suruh berburu sendiri biar belajar katanya"

Yehhh bener ternyata ada maunya

"Heuh. Emang dasar kamu itu kalau nyari kakak pasti pas ada maunya. Ayo"

Gua pun pergi ke hutan nemenin Jisung (read : jadi guru private) berburu buat minum.

(10.00 P.M Hutan)

"ISH! KAN UDAH GUA BILANG PELAN PELAN. KENAPA SIH GASABARAN BANGET" karena kesel. Gua jadi pake gua elu.

"Ini udah setengah jam tapi kamu blm bisa dapet satu. Makanya jangan ga sabaran! Kalau mereka kaget pasti kabur"

Gua kesel karena dia sama sekali blm terlatih

Karena masih muda, kecepatannya dia belum secepet vampire dewasa. Jadi kalau hewannya kabur, dia belum bisa kejar. Apalagi kondisinya dia belum minum.

"Tapi kak.... kok kakak main terjang gitu aja tp dapet sih?"

Aduh.

"Kamu tuh ya, kalau di sekolah tuh dengerin guru ga sih?. Kamu itu belum bisa nyamain kecepatan kakak karena kakak vampire dewasa. Intinya kamu itu masih kecil"

Setengah jelasin. Setengah ngejek.

"Tuh, rusa, lebih pelan dari cheetah tadi. Lagian baru mulai aja udah ngincer cheetah, yang bener aja kamu. Inget. Pelan2, liatin dulu gerak geriknya. Kalau dia udah enggak ngeh, terjang dari belakang"

Gua sendiri belum minum padahal. Capeknya berasa 2× lipat.

Jisung udah keliatan serius. Gua pun diem merhatiin. Bagus. Dia muter biar bisa nyerang rusanya dari belakang

Waktu rusanya makan, Jisung langsung nyerang rusanya dari belakang dan nancepin taringnya di leher.

"Good job!"

Gua teriak sambil ngacungin jempol ke Jisung. Tapi dia udah ga peduli tuh kayaknya. Udah asik minum. Weh sialan emang. Gatau makasih anak ini.

"Cung! Kakak tinggal ya. Kakak juga mau minum. Pulang sendiri bisa kan. Gausah manja. Udah abis minum juga."

Gatau dia denger apa kaga. Harusnya denger. Jadi yaudahlah gua tinggal. Gantian. Gua juga haus.

Puma. Sasaran bagussssss. Walau gua sendiri lebih prefer darah kuda.

Untung pumanya lagi tidur. Jadi gua pun gampang nyerangnya.

Gua ambil ancang ancang buat nyerang si puma. Lalu lari ke arah dimana si puma berada. Tapi yang ada gua malah di tabrak. Gua kehempas

Jatuh jauh jadi tempat puma tadi. Gila. Siapa yang nabrak gua jam segini.

Apa jangan jangan gua mau dibunuh?

Sontak aja gua berdiri.

Tapi kok. Gua gabisa berdiri?

Ternyata ada cowo terkapar di kaki gua. Kayaknya dia yang nabrak gua.

Setelah gua liat2. Kayaknya ni cowo mirip seseorang.

"Erghhhh......"
Dia muter badannya ngejauhin kaki gua dan tiduran dilantai membelakangi gua

"What in the world just happened....."
Dia ngoceh sendiri.

Dalam keadaan was was gua pun berdiri karena kaki gua udah bebas.

"Hei. Are you okay?"
Gua nanya dia dengan jarak, ya kira2 3 meter karena was was.

Dia pun berdiri dan berbalik badan ngadep gua.

Oh great. Just great.

 Just great

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Why. Kenapa? Dari sekian ribu vampire dan sekian juta manusia, yg nabrak gua itu harus lu?"

Gua bener2 gaabis pikir. Dalam sehari gua ketemu dia dua kali. Dia nguntit gua apa gimana sih.

"Wha-, oh. It's you. Gue pikir siapa. Kenapa lo nabrak gue?"

"Tolong ya Yang Mulia Mark Marlow. Yang nabrak itu anda. Bukan saya. Saya di tabrak padahal saya sedang menyerang seekor puma"

Gua pun memutar bola mata untuk menunjukkan sarkasme gua.

"That's my prey tho. I already watch it for 10 minutes"

Oh hebat. Dunia begitu sempit, yang bahkan mangsa gua dan dia bisa sama.

"Whatever. Gua bisa cari yang lain. Bye"

Gua pun beranjak pergi dari situ.

"Wait. Lo udah pikirin yang gue tawarin tadi pagi?"

Soal ini lagi.

"Listen. Ini belum 24jam dan lu udah nanya lagi?"

"Tau istilah waktu untuk memproses ga? Lu kira ini masalah ringan kayak jemur baju?. Think"

"Well okay. Fine, im sorry. Jadi? Lo disini mau minum juga?"

Pertanyaan bodoh.

"Ya udah jelas kan. Gua disini buat minum. Buktinya inceran gua puma."

"Oh. Yaudah bareng aja kalau begitu."

Apa gua gasalah denger?

"Wait what? Why?"

Well, jelas gua kebingungan. Deket enggak, kenal baru td siang. Terus sekarang dia ngajak berburu bareng?

"Ya, memang kenapa?"

Pasrah. Gua cuman bisa jawab "Terserah deh"

ImmortelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang