layang-layang mesin

23 3 3
                                    

Dalam perjalanan, ribuan juta kalimat dan pertanyaan selalu saja malang buana dipikiran, entahlah apa maksudnya?! sebelum benar-benar beranjak menjauh dari keluargaku segeralah aku peluk ayah dan ibu sembari berkata

"bu... ayah, beneran nih harus berangkat sekarang,  besok aja yah hahaha"

"ckck...  Jangan ngawur deh, nanti disana jaga makan sama sholat, sering-sering telpon ibu, kalau ada masalah jagan lupa kasih tau ayah sama ibu"

"okay... siap bu"

Ayah tiba-tiba saja memanggilku, menarik isi dompet yang ada di kantong jaketku,  seraya membuka dompet itu dan tentu saja melengkapi tindakannya dengan kalimat yang amat singkat sekali.

"ini, buat jajan mu,  Jangan Boros"

Senyum saja aku membalasnya, seolah-olah tidak ada kalimat lain untuk menyertaiku kali ini, yah...sebenarnya dia sedikit bicara tapi banyak bertindak, benar-benar laki-laki yang patut diandalkan,  itulah sedikit tentang ayahku.

"ling...sini"

"apa?!" dengan nada sok ketus

"cepetan... Salim dulu,  masa cuma sama ayah dan ibu"

"gak usah deh... Hahaha"

"durhaka kamu sama kakak-kakakmu ini"

"sama abangmu juga jangan lupa salim"
Sembari menjitak kepalaku, kami memang sangat akur,  bahasa sehari-hari kami pun bercampur aduk,  kadang bahasa Jepang, kadang bahasa Malaysia , dan kadang bahasa Korea, jangan bilang kami wibu bau bawang itu istilah yang sangat dungu menurutku.

Selesai sudah resepsi di bandara, tinggal melangkah masuk ke dalam pesawat, dan selanjutnya tinggal merenung habis-habisan di balik mesin terbang ini, seraya duduk menatapi massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku yang tergantung di atmosfer yang ada di permukaan bumi, singkatnya gumpalan awan, biasanya orang-orang akan terkagum-kagum tapi tidak denganku.

Tidak ada angin tidak ada hujan,  seorang manusia di sebelahku tiba-tiba saja menanyakan sesuatu yang gila jika ditanyakan ke orang yang tidak dikenal, yah itu aku... dia menyakan ke orang  asing itu, dan orang asing adalah aku.

"kau tau tuhan menciptakan manusia dengan apa?"

"dengan kasih sayang, cinta mungkin lebih tepatnya" polos saja ku jawab

"menurutmu esensi dasar dari cinta itu apa? "

"kau yakin menanyakan itu pada orang asing?! Heh... "

"jawab saja!"

" cinta itu ada tiga hakikat dasarnya,
yang pertama itu Eros berasal dari bahasa yunani artinya cinta yang berdasarkan hawa nafsu.
yang kedua Filia dalam istilah yunani berarti mencintai kebijaksanaan.
yang terakhir Agape cinta yang tidak bersyarat kepada yang maha pencipta,  puas?!"

"kalau hakikat dasarnya kau sudah tau, kenapa matamu seolah mengenal satu warna saja, monotone  kurasa"

Benar-benar diluar pemikiranku, perempuan asing ini diluar nalar, kami baru saja bertemu, tapi seketika dia menusuk ku dengan pedang yang amat tajam dengan kalimat-kalimatnya, tak bersuar badai semesta tiba-tiba saja menghantamku,  dengan mulut yang terkunci rapat ku tutup mataku tanpa mampu berdialek dengannya lagi.

Wanna Good live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang