Malang... kota dingin katanya, kota pelajar juga dikenalnya, dan itu adalah tempat dimana aku akan diasingkan sekaligus tempat yang bisa saja akan kupanggil rumah kedua.
Semua mungkin akan asing disana... tidak ada persiapan dalam segi bahasa, aku benar-benar sendirian sekarang, tapi tidak apa kupikir... karna bahasa indonesia bisa ku andalkan kali ini.
sesaat sebelum layang-layang mesin ini benar-benar mendarat, suara bising perempuan aneh itu mengganggu tidur pulas ku.*"Woi...woi... bangun munding! "
"Wai... woi, apa-apa... ?! munding?"
*"iyah... munding! tau tidak artinya? "
"enggak..., emang artinya apa? "
*"kebo, kalau tidak tau kebo, ker...bau!"-orang ini diluar nalar, bicara seenak hatinya... Kenal pun tidak, sekali mengajak berdialek sengklek perkataanya, batinku!
*"sampai ketemu lagi tuan...?"
*"emm... bisa kau kasih tau namamu siapa? "
"lingga karen hidayat... Panggil aja lingga... "
*"lingga... nama yang pantas ku kira"
*"okay bye lingga"-Setelah itu dia perlahan-lahan pundaknya yang terlihat sedikit-sedikit menghilang di balik kerumunan manusia ini, aku tidak sempat menanyakan namanya, ah tapi ya sudahlah kupikir.
*-lingga karen hidayat... dia menarik, semoga nanti bisa bertemu lagi.
*"kenapa nak... kenapa melamun? "
*"eh... enggak kok bun... tadi ketemu orang aneh, haha... "
*"udah... mending tidur dulu, kalau sudah sampai, bunda bangunkan"
*"aku tidur dulu ya bun... muah"*-Sudah lama tidak mendengar suara sebising ini, semoga tuhan memberiku mimpi indah, selamat tidur semesta"
-orang itu aneh, ah lupakan... Sekarang fokus ling, kau sudah sampai di negeri asing ini, langkah pertama yang harus ku lakukan adalah, senyum ramah dan sopan ke orang lain, oh iya... aku tidak benar-benar sendirian, aku punya saudara yang tinggal d Kota Malang dan tentunya dialah yang menjemput ku di bandara layang-layang mesin di Kota Surabaya.
tiba-tiba saja ada suara gema keras yang memanggil namaku, dan sumber dari suara itu berasal dari ujung lorong pintu keluar dari pengambilan barang-barang.
yah... dia saudaraku, laki-laki... dan lebih ganteng dariku, tapi aku lebih manis darinya.*"lingga..., gimana perjalanannya lancar? "
*"tidak gemeteran kan naik Pesawat? "
"ah... abang ini, tidak kok santai hehe... "
"tapi ngantuk..."
*"perjalanankan masih jauh, apa mau makan dulu disini ling? "
"kupikir nanti saja deh bang, tapi kalo ada greentea..."
*"greentea dingin di tambah snack keju kan?! "
"nah... tu abang tau, kuy... "
*"dari kecil yang di minum dan di makan pasti greentea sama snack keju, yah... abang hafal lah jadinya"
"maklum bang... udah di buat nyaman, jadinya betah deh... haha"Setelah bersua dan berbincang cukup panjang, aku menunggu didalam besi berjalan ini lagi... lengkap dengan green tea dan snack keju di tanganku, aku masih ling-lung... masih bertanya-tanya kepada abdi diri ku sendiri, benar tidak yah aku dinegeri asing sekarang?, dan perempuan itu juga terus mengganggu pikiranku, dia mencuri semua perhatianku, sekilas memang kalau kuingat dia manis sekali, mata nya indah alisnya tebal dan suaranya halus, eh... tidak-tidak apa yang kupikirkan, diakan orang aneh...
dengan bingar jalan tol yang turut menemani malam ini, ku tarik napas dalam-dalam lalu ku hembuskan pelan-pelan...
Dan semoga semuanya akan baik-baik saja.-sekedar info
(*) adalah sebuah tanda bahwa yang sedang membatin atau bicara adalah orang lain bukan si lingga, hal ini agar lebih mudah dipahami saja, salam dariku, kalian semau asik
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Good live
RomanceLingga adalah tokoh yang akan menceritakan sudut pandang kehidupanku, dia akan melakukan segala tindakanku didalam cerita ini, sampai saat dia bertemu orang-orang yang akan membuatnya menjadi penindak dan pemikir yang lebih baik, karena pada dasar...