Rose terbangun dari tidurnya, ia bersiap untuk beraktivitas seperti biasa.
Saat ia hendak membeli sarapan, ia teringat bahwa uangnya telah diambil paksa oleh ayahnya.
Yang tersisa kini hanya uang sepuluh won. Bagaimana dia bisa menggunakan uang itu untuk sebulan?
Gaji dari restoran kemarin diambil semua oleh ayahnya dan gaji dari mengajar les privat juga diambil ayahnya dua hari lalu.
Rose hanya menghela nafas pasrah, dia kemudian berangkat untuk bekerja.
~•~•~•~
//ROSE POV//
"Rose pagi sekali kau datang?" Lisa bertanya padaku saat dia baru saja sampai di restoran tempat kami bekerja.
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman.
"Apa kau sudah sarapan?" Dia bertanya lagi kepadaku.
Sekali lagi aku hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaanku.
"Belum kan? Kebetulan sekali aku membeli makanan dalam perjalanan kemari, mari kita makan bersama. Tapi biarkan aku ganti baju terlebih dahulu." Dia tersenyum sembari menunjukkan plastik yang tengah ia pegang.
Dia ke belakang untuk mengganti pakaiannya dengan seragam restoran seperti yang telah kupakai.
Tidak lama dia kembali, dia mengajakku duduk di salah satu meja restoran.
Masih sekitar 10 menit lagi restoran buka, jadi saat ini belum ada pelanggan.
Setelah selesai sarapan kami --Lisa dan aku-- melanjutkan pekerjaan.
~•~
"Tuan dua hari lagi akan dilakukan pelelangan di tempat biasa." Sekretaris pribadi itu --Lee Jeno-- menyampaikan sebuah kabar kepada tuannya, Jung Jaehyun.
"Lalu?" Jaehyun menjawab tanpa mengalihkan fokus dari dokumen-dokumen yang tengah ia kerjakan.
"Hari itu ada meeting dengan klien yang sangat penting." Ucap Jeno sembari memeriksa map yang ada ditangannya.
"Undur." Sekali lagi Jaehyun menjawab tanpa mengalihkan fokusnya.
~•~•~•~
Disinilah Jaehyun sekarang, di tempat pelelangan.
Rumah lelang yang terkenal, yang hanya melelang barang-barang mahal.
Tak heran jika penawar yang mengikuti lelang adalah orang berduit, berjas dan berdasi, maupun barang bermerk lainnya.
Tidak hanya barang legal, barang ilegal pun dilelang. Karena itu, untuk menjaga privacy peserta lelang pihak rumah lelang mewajibkan pesertanya untuk mengenakan topeng.
Pelelangan sudah hampir berakhir, tetapi Jaehyun sedari tadi hanya memperhatikan tanpa tertarik pada barang yang dilelang.
"Sekarang kita telah tiba pada acara puncak, ini adalah barang terakhir untuk hari ini. Tidakkah anda semua penasaran kali ini apa yang akan disiapkan rumah lelang ini untuk anda?" Sang MC menarik seluruh perhatian penawar, tak terkecuali Jaehyun.
Empat orang pria berbadan kekar membawa sebuah kotak besar yang tertutup oleh kain ke samping MC, di hadapan seluruh penawar.
Empat pria tersebut lalu kembali ke belakang panggung.
Para penawar ricuh, penasaran terhadap apa yang ada di hadapan mereka.
"Apakah anda penasaran? Haruskah saya memperlihatkan pada anda sekarang?" Sang MC bertanya, penawar saling bersautan untuk menjawab.
Bahkan ada yang memaki Sang MC karena tak kunjung memperlihatkannya.
Jaehyun masih diam, dia tenang tak seperti penawar lain yang bersikap liar.
"Baiklah, saya akan memperlihatkan barang terakhir untuk anda sekalian."
Sang MC kemudian menarik kain yang menutupi kotak tersebut.
Kini dapat mereka lihat barang apa yang menjadi penutup lelang kali ini. Para penawar dibuat terpaku oleh pemandangan yang mereka lihat.
Kotak itu merupakan sebuah sangkar, sangkar yang ukurannya lumayan besar.
Lalu apakah barang lelang yang terakhir itu adalah sangkar? Jawabannya tentu saja bukan.
Barang lelang yang terakhir adalah yang berada di dalam sangkar tersebut.
Tapi pantaskah itu disebut sebuah barang?
•_________________________•
❝ Everyone wears a mask. Can you guess what they are hiding behind the mask? ❞
•
•
•
•
•TBC
mohon dukungannya ya,,,
vote+comment+follow+share
makasih!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HIMSELF (jaerose) [NC]
FanfictionOrang berpikir bahwa dia sempurna. Dia memiliki segalanya. Dia seperti malaikat. Dia pria idaman. ~•~ Apa semua itu benar? Apakah ada manusia yang sempurna? ~•~ Tidak ada manusia yang tak memiliki celah! Buka matamu! Lihatlah! Tidak seorangpun tau m...