Six

3.1K 263 11
                                    

//JAEHYUN POV//

Gadis ini menangis setelah menceritakan segalanya padaku, sungguh malang.

Aku meraih pundaknya, menariknya kedalam dekapanku berusaha untuk menenangkannya.

"Sudah, semuanya baik-baik saja." Kuucapkan kalimat penenang yang kurasa berhasil menenangkannya.

Dia lebih tenang, sedikit demi sedikit tak kudengar tangisan darinya.

Dia mengangkat kepalanya yang sebelumnya bersandar di dadaku. Dia menghapus sisa air matanya.

"Terimakasih, sepertinya kau memang orang yang baik." Ucapnya sembari tersenyum.

Aku tak menjawab perkataannya, aku hanya tersenyum padanya.

"Kemana kamu akan membawa saya?" Tanyanya.

"Mansion tempat tinggal saya." Jawabku sembari memperhatikan pemandangan kota melalui jendela.

"Oh tentu saja, saya sudah kamu beli dan kini sudah menjadi milikmu. Yah menjadi budak." Katanya sambil tersenyum kecut.

Kualihkan pandanganku padanya, meraih kepalanya dan membelainya lembut.

"Kamu bukan budak. Iya saya memang membelimu, saya hanya ingin membantumu. Begitu melihatmu tadi di pelelangan saya merasa bahwa kamu dalam kesulitan. Anggap saja ayahmu berhutang dan saya membantu membayar hutang itu, anggap transaksi ini tidak pernah terjadi. Hiduplah seperti biasa, jangan merasa terbebani atau terikat. Kamu masih punya kebebasanmu, mungkin ada sedikit perbedaan dengan hidupmu yang dulu. Bedanya dulu ayahmu yang hidup bersamamu dan sekarang yang ada disisimu adalah saya, saya yang akan menjagamu." Aku menjelaskan padanya, manis bukan?

Entah kenapa dia tiba-tiba mengalihkan pandangannya. Akupun kembali mengarahkan pandanganku ke luar jendela.

Setelah itu hanya ada keheningan yang menemani perjalanan kami.

~•~•~•~

//AUTHOR POV//

Mobil yang ditumpangi Jaehyun kini sudah sampai di mansionnya.

"Turunlah, mari kita masuk kedalam." Ucap Jaehyun kepada Rose.

Dengan ragu Rose keluar dari mobil mengikuti Jaehyun yang sudah lebih dulu keluar.

Mereka masuk kedalam mansion, sungguh mansion yang megah.

Begitu masuk, para pelayan menyambut kedatangan mereka.

"Siapkan kamar dan pakaian untuknya." Jaehyun memerintahkan seorang wanita paruh baya yang berpakaian sama dengan pelayan wanita yang lain.

"Baik tuan. Nona mari ikuti saya."

Tanpa mengatakan apapun Rose mengikuti wanita tersebut menaiki tangga ke lantai dua.

~•~•~•~

"Selamat pagi Rose, apakah tidurmu nyenyak?" Jaehyun bertanya kepada Rose saat gadis itu menghampirinya di meja makan untuk sarapan.

"Selamat pagi juga Tuan Jaehyun, tidur saya nyenyak." Rose menjawab dengan tersenyum.

"Cukup panggil saya Jaehyun."

Rose mengangguk dengan senyum yang masih terpampang di wajahnya. Mereka menghabiskan sarapannya dalam keadaan hening.

"Saya akan berangkat ke kantor, jaga dirimu dan anggap saja seperti rumahmu sendiri." Kata Jaehyun setelah selesai menyantap sarapannya sembari mengusap rambut Rose dengan lembut.

"Hati-hati di jalan dan terimakasih."

Rose melambaikan tangannya ketika mobil yang dikendarai Jaehyun meninggalkan pekarangan mansion.

~•~•~•~

Satu bulan sudah Rose tinggal di mansion Jaehyun. Mereka nampak semakin dekat, mungkin salah satu atau keduanya menyimpan rasa.

Dan benar saja, tanpa Rose sadari, dia telah jatuh kedalam pesona seorang Jung Jaehyun. Jatuh kedalam tipu dayanya seperti halnya orang lain.

Sore hari karena Rose merasa bosan sedangkan Jaehyun masih di kantornya, Rose memilih untuk berkeliling mansion.

Langkah kaki Rose terhenti di depan sebuah ruangan, Rose penasaran terhadap ruangan itu.

Dengan ragu Rose membuka pintu dan memasuki ruangan itu, ternyata pintunya tidak dikunci.

Rose terpana dengan ruangan itu, interiornya yang sederhana namun terkesan mewah nan elegan.

Dapat dipastikan itu adalah ruang baca, di setiap sisi ruangan terdapat rak yang penuh dengan buku. Rose menyimpulkan bahwa Jaehyun adalah penggemar buku.

Rose yang juga penggemar buku terlihat senang menyaksikan ruangan yang penuh buku ini. Dia mengamati buku-buku yang ada disana.

"Apa yang kamu lakukan?"

Rose terkejut mendengar suara bariton seorang lelaki, itu adalah suara Jaehyun.

Rose membalikkan badannya, dan kini dia berhadapan dengan Jaehyun. Rose takut dan merasa bersalah karena kini Jaehyun hanya menampilkan raut datarnya.

•_________________________•





TBC

Noted :
sebenernya aku bingung mau lanjutin cerita ini atau nggak.
kayaknya peminatnya juga nggak banyak ya? atau mungkin stop aja ya:(

HIMSELF (jaerose) [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang