Four

3.7K 287 1
                                    

Tapi pantaskah itu disebut sebuah barang?

Sungguh kejam jika menyebutnya sebagai sebuah barang.

Di dalam sangkar itu terdapat makhluk hidup, bukan benda mati. Burung? Bukan!

Dia sama seperti para peserta lelang yang hadir, dia manusia. Lebih tepatnya seorang gadis.

Gadis itu terbalut dengan gaun putih, dengan kedua tangan dan kakinya yang terikat rantai. Entah dia dalam keadaan sadar atau tidak, karena matanya tertutup oleh kain. Tapi sepertinya dia dalam keadaan tidak sadar karena kepalanya tertunduk.

 Tapi sepertinya dia dalam keadaan tidak sadar karena kepalanya tertunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menarik perhatian para peserta pelelangan. Lekuk tubuhnya yang indah, dia adalah gadis yang cantik.

Sang MC masuk ke dalam sangkar, membuka kain yang menutupi mata si gadis.

Sekarang dapat semua orang lihat, wajah cantiknya yang mampu menghipnotis mata yang melihatnya. Gadis itu masih terpejam.

"Penawaran akan saya mulai dari satu juta won!" Setelah sang MC berkata demikian, suasana pelelangan kembali ricuh.

Penawar mulai saling berlomba-lomba untuk menawarkan harga yang lebih tinggi.

~•~

//GIRL POV//

Aku mendengar kegaduhan, kepalaku begitu sakit. Aku mencoba mengingat-ingat dimana aku berada.

Ya, aku ingat. Aku berada dirumah lelang, didandani layaknya boneka dan diperlakukan seperti benda.

Aku memilih untuk tidak membuka mataku. Aku tidak mau melihat orang-orang rendahan yang tega memperlakukan manusia seperti benda mati.

"Penawaran akan saya mulai dari satu juta won!" Aku mendengar suara MC.

Satu juta won? Miris, hanya segitukah harga untuk diriku ini?

Sungguh tangan dan kakiku terasa sakit. Aku meringis sesekali, ketika orang-orang yang menginginkanku sedang menawar.

"Satu miliar won!" Suara itu membuat suasana yang awalnya ricuh menjadi hening.

"Wow, adakah yang ingin menawar lebih tinggi?" MC bertanya pada seluruh penawar, tetapi masih tetap hening.

Palu sudah diketuk, inikah akhir hidupku? Menjadi seoang budak? Apa kesalahanku hingga hidupku seperti ini?

~•~•~•~

//GIRL POV//

"Bukalah matamu, saya tau kamu sudah bangun sedari tadi. Saya tidak akan menyakitimu." Suaranya terdengar begitu halus, membuat siapapun yang mendengarnya menjadi tenang.

Kini aku sedang berada di dalam mobil. Kuberanikan diri untuk membuka mataku setelah mendengar pemilikku berkata demikian.

Pemilik? Miris sekali, hak asasiku sebagai manusia nampaknya sudah lenyap.

Begitu aku membuka mataku, kulihat wajah yang bak malaikat dengan senyum di wajahnya. Jangan lupakan lesung pipinya.

Dan di kursi pengemudi nampak seorang pria yang tengah menyetir, mungkin sopir dari pria malaikat ini.

"Siapa namamu?" Dia masih setia menampilkan senyum malaikatnya.

"Roseanne Park." Jawabku singkat.

"Perkenalkan saya Jung Jaehyun." Sepertinya aku merasa pernah mendengar namanya.

"Jung Jaehyun, sepertinya saya pernah mendengar nama itu." Aku menyipitkan mataku sembari mengingat-ingat.

"Di radio atau televisi mungkin?" Tanyanya.

"Ah, mungkin saja. Jung Jaehyun CEO muda yang sangat sukses." Aku berbicara padanya sambil tersenyum, seolah lupa dengan kesedihanku.

"Kenapa kamu bisa berada ditempat seperti itu? Saya yakin kamu tidak mungkin menjual dirimu sendiri."

Pertanyaan pria itu membuat senyumku luntur. Aku kembali diingatkan pada hal itu.

Tapi aku sedikit senang, dia yakin jika aku tidak mungkin melakukan hal rendahan dengan menjual diriku sendiri.

Aku menunduk, berpikir sejenak sedang pria itu masih menatapku. Haruskah kuceritakan semua?

Aku menghela nafas dan menatapnya. Aku akan menceritakan padanya apa yang terjadi pada hari itu, tepatnya dua hari yang lalu. Lagi pula sepertinya dia orang baik.

•_________________________•

❝ Hak asasi manusia kini dapat dibeli dengan uang. Hak asasi yang diberikan Tuhan kalah dengan adanya uang. Apakah berarti orang-orang yang tidak memiliki uang akan kehilangan hak asasinya sebagai manusia? Sungguh miris.❞





TBC


Hai lagi guys, gimana menurut kalian cerita ini?

Apa ada yg pengen tanya" gitu? Jangan sungkan.

Untuk "Labile" menyusul ya publishnya.

Jadwal publish untuk "Himself" ini mending sama kayak dulu hari kamis atau gimana?? sebulan sekali?? :v

Mohon dukungannya, terimakasih🙏

HIMSELF (jaerose) [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang