Sungai Han

223 17 1
                                        


‘Mataku mengarah pada satu tuju, tempat dimana Tuhan telah menggariskan takdir-Nya untukku’

DORM EXO

Hyung! Kau tau? Tadi para fans itu mengejar-ngejarku tau!! Aku sangat lelah berlarian! Ini semua gara-gara usulanmu!”

Dorm EXO kini dipenuhi oleh maki-makian Kai pada salah satu hyungnya, Chanyeol. Member lain mencoba menenangkan Kai yang berisik, dan sebagian hanya pasrah saja pada tingkah salah satu member termuda itu.

Dan Chanyeol?

Dia hanya melamun, bahkan sama sekali tak menghiraukan Kai.

HYUNG! Ya! Kau ini kenapa eoh?! Kenapa kau diam saja?!”
Marah Kai sambil menggoyangkan badan Chanyeol.

Chanyeolpun tersadar dari lamunannya.

“Aku harus bertemu dengannya lagi,” Chanyeol berbicara sendiri.

“Apa? Hyung mau bertemu dengan siapa?”
Kali ini Sehun yang duduk di sebelah Chanyeol yang bersuara.

“Wanita itu,” jawab Chanyeol masih dengan tatapan yang kosong.

“Ya! Hyung! Aku lari di kejar-kejar fans dank au malah bertemu dengan seorang wanita?!”

Kai tak habis pikir dengan hyung di depannya ini. Dia merasa tidak terima.

“Ya! Kamjong! Jangan salahkan aku, kau sendiri yang lama untu lari dan bersembunyi tadi.”
Chanyeol juga tak terima jika disalahkan.

“Aishh, ya! Sudahlah … kalian ini berhenti saja bertengkarnya. Tidak punya pekerjaan lain saja.”
Tengah Suho.

Hyung, memangnya siapa wanita yang kau temui?” Sehun penasaran pada Chanyeol.

“Seorang wanita yang sangat cantik.”
Chanyeol mengumbar senyum manisnya.

“Benarkah hyung?! Siapa? Irene noona?”
Kai yang reda amarahnyapun langsung penasarang mendengar kalimat wanita cantik.

“Tentu saja bukan.”

“Lalu siapa Yeol?”
Baekhyun mendekati ketiga orang yang asik mengobrol itu.

“Aku tidak tahu. Yang aku tahu, dia adalah yang tercantik dari semua wanita yang pernah kutemui.”
Chanyeol menunduk dan mengulum senyumnya.

-Flashback-

Chanyeol yang berniat menghindar dari sassaeng fans, kini bberjalan menyusuri pinggir jalanan Myeongdong.

Ajhumma!”
Dia mendengar seseorang berteriak.

Hey! Minggir kau, jangan sentuh anakku!”

“Maaf ajhumma, tapi anda tidak boleh memukul anak.”

Chanyeol melihat seorang wanita berpakaian tertutup dengan kain yang menutupi sampai ke ujung kepalanya itu di sebrang jalan. Chanyeol tahu itu namanya hijab, ya, karena dia juga cukup sering berjumpa engan EXO-L yang berhijab seperti itu. Tapi wanita itu terlihat lebih anggun dan cantik dengan jubah pangjangnya di mata seorang Park Chanyeol.

Chanyeol melihat semua yang terjadi disana. Termasuk ketika wanita itu membayar makanan anak dari Ibu yang memarahinya, dan Ibu itu malah memaki wanita cantik itu.

Chanyeol sangat tersentuh dan kagum pada wanita berhijab itu. Bagaimana dia melindungi anak kecil, bagaimana dia menundukkan kepala pada Ibu-ibu yang memakinya.

Terlepas dari parasnya yang memang cukup cantik, perilakunya membuat dia terlihat sangat indah.

-Flashback off-

Sungai Han, tempat yang sangat disukai banyak orang. Tempat dimana angin malamnya menjadi saksi dari ratusan kisah cinta.

Aku duduk di salah satu bangku bersam Hyeri. Kami memutuskan untuk sekedar mencari udara segar ala mini.

“Bintangnya sangat indah,” kataku kagum sambil mendongak melihat ciptaan Tuhan yang menakjubkan.

Selama aku kesini, Sungai Han memang tidak pernah mengecewakan.

“Tapi tidak selamanya akan indah.”

Aku terkaget karena mendengar suara laki-laki. Aku segera menolehkan kepalaku.

Kudapati seorang lelaki muda berdiri di sebelahku.

“Yuda?”

Dia adalah salah satu teman kuliahku dulu, lebih tepatnya dia juniorku.

Saat pertama kali aku mengenalnya, aku sangat bahagia. Karena dia sama sepertiku, seorang Muslim. Dia berasal dari Malaysia yang juga mendapat beasiswa kuliah disini sepertiku.

“Assalamuallaikum,” salamnya.

“Waallaikumsalam,” jawabku bersamaan dengan Hyeri.

“Apa yang kamu lakukan disini?”
Aku bertanya karena masih terkejud, bagaimana dia bisa tiba-tiba bisa ada disini.

“Seharusnya aku yang bertanya noona, apa yang dilakukan dua orang wanita malam-malam begini diluar?”

“Kami hanya mencari udara segar, karena sudah sangat bosan.”
Bukan aku, Hyeri yang menjawabnya.

“Kamu dari mana Yud?”
Aku memerintahkan kakiku untuk berdiri. Karena merasa tidak enak sedari tadi aku dan Hyeri duduk dan Yuda hanya berdiri.

“Aku baru saja dari perpustakaan dan terpikir ingin istirahat sebentar di Sungai Han, dan kebetulan bertemu kalian.”
Ucapnya seraya tersenyum.

Malam itu kami tidak begitu lama menghabisakan waktu di Sungai Han. Dan akhirnya Yuda mengantarkan aku dan Hyeri pulang.

Sesampainya di depan rumah, kami melihat seseorng berdiri menggunakan masker hitam.

“Siapa dia?”
Yuda berjlan menghampiri orang itu mendahului aku dan Hyeri.

“Hey maaf, anda siapa?”
Tanya Yuda.

Orang itu malah melihatku, “Ehm, aku …”

Suaranya, aku mengenalnya, “Jae?”

Orang itu langsung mengangguk antusias.

Huh … ternyata Jaehyun, aku sempat berpikir itu adalah orang jahat tadi.

Ngomong-ngomong, Hyeri dan Yuda belum tahu jika aku berteman dengan Jaehyun NCT. Tahu sendiri Hyeri itu adalah seorang fangirl berat, jadi aku enggan untuk memberitahunya.

Kalau Yuda, entahlah … aku hanya belum sempat memberitahunya saja.

“Siapa al?” Tanya Hyeri padaku.

“Eum … temanku.”

“Siapa?”
Kali ini Yuda yang bertanya.

Aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Aku terdiam sambil menundukkan kepalaku.

“Aku penggemar berat bukunya,” tiba-tiba Jaehyun menjawab.

Aku mendongakkan kepalaku kembali.

“Alia, aku pamit pulang sekarang. Selamat malam.”

Jaehyun berpamitan dan langsung pergi begitu saja.

TBC
Assalamuallaikum
Jangan lupa vote dan comment ya😊🙏
langitbalen

Me and SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang