Sudah seminggu sejak hari pernikahan mereka berlangsung. Kini kehidupan yang sebenarnya akan dimulai. Kehidupan mereka berdua memang sederhana, jauh dari kata mewah yang biasanya orang-orang miliki. Justru dalam kesederhanaan itulah membuat sepasang suami istri itu diliputi kebahagiaan yang tiada tara.
Setiap bangun pagi rumah itu selalu diselingi kehangatan dari sang Istri. Itulah yang membuat pria bermarga Hozuki itu merasakan kebahagiaan sebenarnya dalam hidupnya dan itu sangat berarti baginya.
Selama ini kehidupan pria bergigi taring layaknya Hiu itu selalu suram. Tidak pernah ada kebahagiaan dalam hidupnya kala itu sebelum menemukan seorang gadis berhati malaikat dan beriris hijau teduh menenangkan.
Kini pria berambut putih kebiruan itu tak henti-hentinya bersyukur pada Kami-sama atas apa yang diberikan padanya sekarang ini. Seorang istri yang begitu cantik dan manis, Istri yang sangat begitu perhatian padanya. Tidak sia-sia dulu dia cepat melamar sang kekasih, padahal baru tiga tahun menjalani hubungan pacaran. Saling dekat satu sama lain, Dan berujung saling membutuhkan satu sama lain. Suigetsu membutuhkan Sakura, Begitu juga dengan Sakura yang membutuhkan Suigetsu dihidupnya.
Seperti pagi ini, manik emerald tersebut tak bosan memandang wajah polos Suami yang sangat di cintainya. Betapa bahagianya dia mendapatkan pria bermarga Hozuki itu. Dia tidak menginginkan hal lain selain hidup bahagia bersama Suaminya selamanya. Sungguh dia tidak ingin berpisah dengan Suaminya. Manik itu berkaca-kaca, Pria ini yang selalu berjuang untuknya disaat dia sedang kesusahan. Telapak tangan lembutnya bergetar kala menyentuh rahang tegas nan kokoh milik Suaminya. Pria itu bergerak pelan saat dia merasakan sentuhan di rahangnya. Tangannya yang berada di pinggang ramping Istrinya kian merapatkan tubuh mereka. Gadis yang telah menjadi wanita sejak seminggu yang lalu itu terkejut saat dia merasakan sesuatu yang tegang mengenai bagian pahanya.
"Sui-kun, Kau sudah bangun?" Tanya Sakura lembut saat sang Suami makin merapatkan tubuhnya.
"Mengagumi wajah tampanku, hm?" Bukannya menjawab, Suigetsu malah menyeringai kala melihat wajah Istrinya merona.
Mata Sakura bergerak gelisah saat ketahuan memandang wajah Suaminya. Pria berambut putih kebiruan itu makin menyeringai lebar melihat Istri tercintanya bergerak gelisah di dalam selimut untuk menyelimuti tubuh mereka yang polos tanpa sehelai benang pun.
"Berhenti bergerak sayang, Kau membuatnya bangun!" Ucap pria bergigi tajam layaknya Hiu itu.
'Bangun?' Wanita merah muda itu mengerjap polos saat pernyataan yang tidak dimengerti olehnya. Suigetsu terkekeh kecil melihat begitu polosnya Istri merah mudanya walaupun sudah menikah.
"Apa kau tidak lelah dengan kegiatan kita semalam?" Pancing pria itu kala masih melihat wajah polos sang Istri.
Sakura langsung menahan nafas saat kata-kata itu terdengar seperti alarm tanda bahaya bahwa ia harus segera bangun sebelum pria itu membuatnya tak bisa berjalan seperti tiga hari yang lalu.
"A-apa yang kau bicarakan, Anata?" Sakura mulai bangun sebelum tangan kekar itu menyentuh pinggangnya dan menariknya kembali ke tengah ranjang.
"Morning kiss, Honey" Pinta Suigetsu dengan wajah memelas.
Wanita beriris hijau meneduhkan itu berkilat jenaka kala melihat wajah memelas Suaminya. Jarang-jarang dia melihat wajah pria itu seperti ini. Biasanya pria bermarga Hozuki itu langsung mengecup bibirnya mesra saat ia memiliki kesempatan seperti sekarang ini. Entah apa yang ada di pikiran Suaminya itu hingga meminta dengan wajah seperti itu. Baiklah, mungkin dia akan mengerjai Suaminya itu sedikit.
"Tadi sudah kuberikan, Sui-kun!" Kata Sakura saat melihat wajah sang Suami yang kecewa. Dia terkekeh dalam hati saat melihat wajah itu.
"Kapan? Aku bahkan tidak merasakannya" Suigetsu menyeringai melihat wajah Istrinya yang gelagapan dan merona.
'Ahh pemandangan pagi yang indah.'
"Kau tadi masih tidur, Anata" Jawab Sakura yang malah membuat Suigetsu menyeringai semakin lebar.
"Aku bahkan sudah terbangun di subuh hari" Kata-kata yang terlontar dari bibir tipis menggoda suaminya membuatnya malu seketika.
.
.
.
.
.
Tbc.
.
.
.
.
.Hai, Aku kembali lagi. Apa kabar kalian semua? Baik" saja kan? Hehe maaf ya kalau part ini agak lambat alurnya atau malah kecepatan? GOMEN
Sungguh Aku jauh dari kata sempurna, Yang sempurna itu hanyalah Allah SWT..Jangan lupa VOMENT yaa Temann"
Maaf kalau chapter ini begitu pendek, Karena aku sudah mengetik 592 kata malam ini.
Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa di part selanjutnya ya.
Note: Insomnia Lagi menguasai diriku saat ini, maka dari itu dari pada nganggur gatau mau ngapain, ehh tibaa" imaginee nyerocoss aee Haha.
Komentar kalian di part ini guyss?😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love Struggle
FantasyDi saat kebahagiaan itu hadir dalam kehidupanku, seharusnya aku sadar bahwa akan ada kerikil tajam yang menjadi rintangan rumah tanggaku.