--luka-- chapter 3✅

2K 266 18
                                    

Heppy reading ~~

Yohan baru saja selesai mandi. hari ini ia akan kembali bersekolah seperti biasanya, Sebenarnya tubuhnya masih lelah karena tamasya sekolah yang ia ikuti. namun bagaimanapun ia harus tetap bersekolah karena ia sudah menginjak kelas 3 junior high school yang sedikit lagi akan melaksanakan ujian kelulusan.

Yohan keluar dari kamarnya dengan seragam yang melekat sempurnah di tubuhnya. Ia melirik pintu kamar sang hyung yang masih tertutup rapat.

Tidak biasanya jam begini kakaknya masih tidur.

Apa ia tidak berangkat sekolah?.

Yohan mengetuk pintu kamar kakaknya tersebut.
"wooseok hyung, kau belum bangun?" tanyanya namun tak ada jawaban.

"hyung, ini sudah hampir jam 7" namun masih saja tak ada jawaban dari wooseok.

Aneh. biasanya hyungnya tidak pernah terlambat pergi sekolah, dan kalau memang ia tak pergi sekolah pasti ia sudah memberitahukan ke yohan saat malamnya agar yohan tak menganggunya di pagi hari.

Yohan meraih gagang pintu, "aku masuk hyung" ucapnya pelan lalu membuka pintu.

Ruangan kamar hyungnya sangat gelap, tidak ada cahaya disana bahkan gordennya belum terbuka. Yohan menekan saklar lampu yang ada di dekat pintu kamar itu.

Hal pertama yang ia lihat membuatnya amat sangat terkejut.

Hyungnya yang meringkuk di sudut tempat tidur, tangannya terikat, dengan wajah pucat dan penampilan yang acak-acakan. Sudut bibirnya robek bahkan hyungnya itu tidak memakai baju hanya selimut yang menutupinya dari pinggang hingga ke ujung kaki.

"HYUNG!" jerit yohan terkejut lalu menghampiri hyungnya kemudian melepas ikatan di tangan wooseok.
Wooseok menatap yohan dengan pandangan kosong.

"apa yang terjadi?" yohan bertanya panik, memeluk wooseok.

Wooseok tak menjawab, air mata yang ia kira sudah habis sejak semalam akhirnya kembali membasahi pipinya, namun tak ada suara yang keluar, hanya air mata dan bahu yang bergetar hebat.

Yohan memberi sedikit jarak pada pelukannya itu, kemudian memperhatikan wooseok lebih rinci. Tangan yohan mengepal melihat tanda merah keungungan yang memenuhi tubuh wooseok.

'tuhan katakan bahwa apa yang kulihat ini tidak benar' batin yohan berharap semua ini tidak nyata.

Yohan melirik ke samping tempat tidur, ia tau ada seseorang di balik bungkusan selimut itu yang masih tertidur lelap. Yohan mengambil bantal kemudian memukul orang yang ada di dalam selimut itu.

"BANGUN KAU BRENGSEK! BANGUN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA HYUNGKU?! BANGUN KU BILANG BANGUN!!" teriak yohan penuh emosi sambil terus terusan memukuli orang di dalam selimut.

Jinhyuk mengerang, menyingkap selimutnya kemudian bangun dan menatap yohan dengan pandangan terkejut.
"yo--yohan? Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyanya masih setengah sadar.

"jinhyuk hyung?"kaget yohan.

Kemudian ia lanjut memukuli jinhyuk.
"harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan pada hyungku?!" jerik yohan frustasi.

Kali ini yohan menangis, bulir air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya menerobos keluar.

Ia masih terus memukuli jinhyuk.




Kenapa harus jinhyuk yang ia lihat sekarang ini,




hatinya sakit.




Kenapa harus lee jinhyuk.





Cinta pertama seorang kim yohan.




Jinhyuk kemudian sadar tidak hanya yohan yang ada disana, melainkan juga wooseok.

Jinhyuk menutup mulutnya syok.
"aa--apa yang kulakukan?" tanyanya entah pada siapa.

Maka pecahlah tangis wooseok, ia menjerit menangis seanggukan. Ia ingin marah, ingin memukul jinhyuk yang tega melakukan hal ini padanya.
Namun sepertinya ia tak bisa sepenuhnya menyalahkan jinhyuk, pria itu tidak dalam keadaan sadar semalam.

Jinhyuk mengusap kasar wajahnya, wooseok masih menangis histeris dengan suara parau, sedangkan yohan mematung menatap keduanya dengan air mata yang terus mengalir.

"wooseok-ah, maafkan aku, aku tidak tau mengapa aku seperti ini" lirih jinhyuk menatap dengan tatapan memohon ke arah wooseok.

Wooseok tak bergeming, ia masih seanggukan berusaha mengatur tangisnya. Yohan hanya diam memberi waktu untuk keduanya berbicara. Bagaimanapun ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi antara hyungnya dan jinhyuk semalam.

Jinhyuk berusaha mengingat sebenarnya apa yang ia lakukan semalam sampai bisa seperti ini.

Satu-persatu bayangan kejadian semalam memenuhi kepala jinhyuk.

Wooseok yang membopongnya.

Ia mencium wooseok,

menampar,

bahkan,

Menjahma tubuh wooseok dengan seenaknya.

Jinhyuk meramas rambutnya frustasi.
"aku pasti gila, kenapa aku seperti ini" racaunya, tak berani menatap wooseok yang ada disebelahnya.

"pergi dari sini..." ucap wooseok pelan.

"maafkan aku wooseok-ah, maaf sungguh aku tak bermaksud melakukan hal itu. Maafkan aku" jinhyuk berusaha meraih tangan wooseok, namun wooseok menjauhkan dirinya dan memeluk yohan.

"yohan suruh dia pergi....aku...aku tak ingin melihatnya" tangis wooseok seanggukan, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher yohan.

Yohan melirik jinhyuk, "pulanglah, nanti kita bicarakan lagi masalah ini kalau wooseok hyung sudah tenang", setelah itu yohan mengambil kaos kebesaran di lemari disampingnya dan memakaikannya ke wooseok lalu membopong tubuh itu untuk keluar dari kamar tersebut.

Jinhyuk tak banyak membanta dia hanya diam, hanyut dalam fikirannya.
"kau bodoh jinhyuk, kau pantas mati" ia menyumpahi dirinya sendiri.

.
.
.

"hyung mau aku ambilkan minum?" tanya yohan pada wooseok yang sudah berada di kamarnya.

Wooseok menggeleng, "aku ingin mandi" jawabnya.

"tapi hyung sedang demam" senggah yohan. tadi saat ia membopong tubuh wooseok, tubuh hyungnya itu sangat panas.

"aku ambilkan makanan yah, habis itu hyung minum obat" bujuk yohan.

"aku ingin mandi yohan....aku ingin membersihkan diri. Semua ini terasa menjijikan" lirih wooseok, menyentuh sekitar lehernya. Menutupi tanda merah keunguan yang ada disana.

Yohan menghela nafas frustasi, menatap prihatin ke arah hyungnya.
"baiklah, tapi hyung jangan lama-lama yah"

Woosoek mengangguk, berjalan dengan lankah gontai menuju kamar mandi yang ada di kamar yohan.

Untuk sekian kali yohan menghela nafas frustasi, saat melihat pintu kamar mandi sudah di tutup oleh wooseok tubuhnya ambruk ke lantai.

Hatinya hancur, ini patah hati pertama seorang kim yohan. Patah hati terhebat untuk sebuah cinta pertama yang berakhir dengan ending yang tak pernah masuk dalam list fikiran seorang kim yohan.

Ia menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menangis tanpa suara apapun.

Jinhyuk pria yang paling ia cintai adalah brengsek yang menyakiti hatinya, hati wooseok dan mungkin juga hati orang lain suatu saat nanti.

Tbc~~~

Episode 8 bakal tayang besok,
Dan gue deg-degkan sumpah (。ŏ_ŏ),

banyak banget rumor yang beredar tentang elimasi ke 2 ini yang bikin gue makin pusing karna banyak dari pick gue yang dirumorkan ke eliminasi
(╥﹏╥)

Peak, midam, dongbin, Dan ada rumor jg yang bilang kalau semua Anggota team Bercode Ke elim
huhuhu yuriku
〒_〒

Btw ada gak pick kalian yg dirumorkan ke elim??

Mistake // Weishin Story|| Jinhyuk x Wooseok ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang