Chapter 1. Bagaimana mereka bisa bertemu?

15 1 0
                                    

Sekitar dua tahun yang lalu~

Ahh, hari ini adalah hari dimana aku mulai menginjakkan kaki di sekolah SMA. Tak bisa kupercaya, ternyata aku sudah besar. Semoga saja aku mendapatkan kenyamanan di sekolah baruku ini.

Aku melangkahkan kakiku ketempat kelas yang sudah diberi tahu tadi saat kak Almira, sepupu ku, menanya pada ibu guru pembimbing. Dia menggandeng tangan mungil ku menuju kelas XI B - IPS.

"Zahra " panggil kak Almira. Sontak, akupun menoleh dan tersenyum manis seperti cokelat milikku yang suka dibelikan papa sepulang kerja.

"Aku tahu, kita hanya saudara sepupu saja, tapi yakinlah aku menyayangimu sama seperti adik kandung ku sendiri. Semoga kamu bahagia ya, sering-sering oke datang ke tokoku. Nanti, insyaallah, aku akan mentraktir mu " katanya.

"Ya kak, terimakasih atas tawaranmu. Tapi, Zahra sudah besar. Zahra akan berusaha untuk mencari kebahagiaan sendiri, sama seperti almarhum mama dulu ".

"Hahaha, baiklah. Ya sudah, kamu masuk ya, jangan lupa makan bekal yang dibikin khusus dari Mbok Ajeng, dan juga, jangan lupa minum obatmu, oke! ".

"Baik, bos! ". Aku menghormat padanya dan bergaya seperti sedang upacara bendera. Dia terkekeh dan tak lama, guru menyuruh ku untuk masuk ke kelas.

.
.
.
.
.

Acara perkenalan sudah dilaksanakan oleh kelas baru ku. Banyak juga yang mengutarakan rasa hai dan hallo saat perkenalan bagian ku tadi. Bahkan, baru sedetik kemudian, aku sudah dapat mempunyai teman.

"MOS nya akan dilaksanakan nanti jam 11:00, kamu yakin kuat, Zah? " tanya Alya, teman baruku.

"Emang kenapa? Toh, aku bisa kok lari 5 putaran bolak balik tanpa minum. Apalagi MOS, yahh...... Kecil itu mah! " jawabku sembari menyeruput es teh manis. Sementara Alya, dia tertawa dengan ucapan ku.

Tak lama, dari kejauhan sana, terdengar suara keributan. Aku sempat menoleh dan menyeringit kan mataku.

Dan, oh yang benar saja, ternyata pelaku pembuat keributan tadi itu karena 3 pria yang datang dengan gaya mereka. Aku sedikit tidak terlalu kenal dengan mereka. Kan aku anak baru disini. Dan

Yang pasti, aku tidak ingin tahu menahu siapa mereka

Aku juga sedikit tahu karena Alya yang mengasih tahu ku tadi. Yah, Alya sendiri juga tahu karena dia mencari tahu di sekelilingnya.

Aku tahu siapa mereka. Mereka adalah, the most perfect senior. 3 laki-laki yang katanya memiliki tingkat ketampanan tinggi dibandingkan para artis-artis tanah air ini. Dan katanya mereka itu anak Golden sekali. Mereka bisa melakukan apapun tanpa ada kesalahan sedikitpun.

Woah! Daebak!

"Yuk, Zah! " ajak Alya yang menarik tanganku.

.
.
.
.
.

"Lari yang cepat! "

"Baru 2 putaran, sudah tepar! "

"Gimana sih kalian? Penampilan doang cowok! Tapi mental kayak cewek, kalian itu bencong atau apa sih? Lari yang cepat dong! ".

Gila!

Gila. Ini benar-benar gila. Katanya, hanya sampai jam 13:00. Eh? Ini kenapa sampai jam 14:35?!

"Heh! Senior yang terhormat! Kami lelah tau! Dasar tidak punya otak! " sentak ku yang tidak bisa aku tahan.

Sementara terlihat, laki-laki yang mempunyai rambut hitam sedikit berantakan dan tatapan mata yang super tajam itu menghampiri ku.

Kudengar, giginya ber gemeletuk. Rahang nya mengeras. Tatapan nya tajam dan dingin. Napas nya sedikit tersengal-sengal.

Apa gaya bahasa ku terlalu kasar ya?

"Siapa namamu? Nyonya cerewet? " tanyanya.

"A-aku? Oh..... Hai! Aku Annisa Az-Zahra, dipanggil Zahra " jawab ku gemetar. Sumpah, nadanya seram sekali dan matanya mengintimidasi.

"Cih, nona Az-Zahra. Kau sudah berani ya pada ku? "

"Huh, memangnya kamu ini siapa? Orang tua ku bukan, kakak ku bukan, bilang seperti itu lagi, menyebalkan ".

Kulihat, dia mendekat. Dia berjongkok dan memajukan wajahnya ke belakang telinga ku.

"Dengar ini nona Zahra, aku adalah senior terkenal disini. Siapa yang berani-berani kepadaku, dia akan berurusan panjang denganku. Dan kamu! Adalah satu-satunya wanita yang sudah berani menantang ku. Dan, maka dari itu, mulai sekarang, aku akan selalu mengawasi mu, mengikuti mu, mengancammu, menindas mu, dan tak lupa,


"Aku akan selalu membuat dirimu malu didepan umum. Lihat saja itu " bisiknya yang membuat bulu kuduk ku merinding.



APA?!


HAPPY READING MY READERS!

Salam manis
@annisanara

Cake, Cookies, and Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang