daehwi bilang

166 27 2
                                    

Ia bukan ayah tapi mengayomi, bukan juga ibu tapi menyokong.


Daehwi bilang ia adalah pusat dari pertemanan mereka. Ia mengenal si canggung lebih dulu, lalu hidup membawa perpisahan antara keduanya. Kemudian si berisik datang, dan mereka bergabung dengan dua yang lain. Pertemanan mereka berjalan lebih dari belasan bulan ketika perpisahan membuatnya hanya berteman si berisik. Hingga dua tahun berlalu keempatnya kembali bersama pun si canggung ambil tempat dalam jalin.

Daehwi bilang ia adalah adik kecil. Ia kini adalah satu-satunya yang belum dua puluh. Dimanjakanlah ia. Hampir semua yang diinginkan, diusahakan oleh yang lainnya. Tiada pernah ia pergi tidur dengan perut kosong, sarapan pun sudah tersedia saat ia buka mata. Tak ada dalam kamusnya pergi sendiri malam-malam karena empat yang lain selalu siap jadi teman.

Daehwi bilang ia adalah virus kebahagiaan. Tak ada raut sedih yang tampak saat ia dalam jangkauan. Meski ia paham ada saja gurat kurva yang dipaksakan. Tapi sekali lagi, Daehwi adalah virus kebahagiaan. Ia akan dengan senang hati mengulur tangan pudarkan kesedihan.

Daehwi bilang ia adalah teman yang baik. Kupingnya adalah keberkahan luar biasa bagi pertemanan mereka. Ia dengarkan tiap sukar yang mereka hadapi. Lensanya jeli akan situasi dan bibirnya yang dengan sukarela ia kunci. Juga rentang lengannya senantiasa terbuka untuk redam emosi.

Daehwi bilang ia adalah sebuah titik di pusat persegi. Mengamati gerik empat kawan yang rumit bagai lingkaran setan. Menempatkan diri bak wasit dalam pertandingan juga ringankan beban yang paling kesakitan.




Tapi Youngmin bilang Daehwi adalah berkah dalam sempitnya, es batu untuk kesakitannya.

ah, berisik [ab6ix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang