Prolog

29 7 1
                                    

Ketika takdir tak lagi seperti yang kuharap, biarkan aku memeluknya di malam terakhir ini.
-Rana Pradipta-

Di sebuah ruangan yang terlihat sangat sederhana, terdapat seorang pria dan wanita yang duduk di kusi kayu tua. Mereka sama-sama menggendong bayi yang di perkirakan baru di lahirkan beberapa minggu yang lalu.
Di dekat mereka terdapat seorang anak kecil berusia 6 tahun yang sedang tertidur pulas di ranjang dengan kasur yang sangat tipis.

"Apa kau yakin ini adalah jalan terbaik?" Tanya wanita itu dengan memandang wajah bayi yang ada dalam gendongannya.

Pria itu memandang sendu wanita itu yang tak lain adalah istrinya, "maafkan aku, tapi kondisi kita tidak memungkinkan untuk membiayai bayi kembar" ucap pria itu dengan nada menyesal.

"aku merasa sangat berat dengan keputusan ini" ucap wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku juga merasa seperti itu, tapi harus bagaimana lagi? Bahkan untuk makan saja kita masih kekurangan" ucap pria itu.

Wanita itu menundukkan wajahnya, dengan air mata yang sudah mengalir deras membasahi pipinya.

Pria itu mengelus pundak istrinya, "apa kau mau mereka berdua hidup dalam kekurangan?" Ucap Pria itu.
Wanita itu menggeleng.
"Setidaknya dengan jalan ini, salah satu dari mereka bisa hidup berkecukupan" lanjut pria itu.

Wanita itu mengehela nafas panjang, "baiklah jika ini memang jalan yang terbaik, aku tidak ingin jika nanti anak kita tidak bisa bersekolah karena keadaan ekonomi kita" ucap wanita itu dengan pasrah.

"Maafkan aku yang tidak bisa membuat kalian hidup dalam kecukupan" ucap pria itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Mungkin ini memang sudah jalan takdir, pasti tuhan sudah mempersiapkan akhir yang indah untuk kita semua" ucap wanita itu dengan tegar.

Sungguh ia adalah wanita yang sangat tegar, banyak suka dukanya saat mengandung kedua anak kembarnya, ia juga bertaruh nyawah dalam melahirkan dua buah hatinya itu ke dunia.
Manusia pada umumnya hanya bisa menahan sakit sebanyak 47 del.
Sedangkan secara riset wanita melahirkan merasakan sakit sebanyak 57 del.
Bayangkan betapa sakitnya?, apalagi dengan bayi kembar.

Tapi takdir sepertinya tidak berpihak pada pasangan suami istri itu, karena kekurangan ekonomi mereka terpaksa menyerahkan salah satu anak kembar mereka pada suatu keluarga yang berada untuk menjadi orang tua angkatnya.
Betapa sakitnya menjadi mereka?, apalagi sang istri yang setelah mengandung selama sembilan bulan dan bertaruh nyawah untuk melahirkan ia harus menyerahkan salah satu bayinya. Tapi ia bisa apa?, saat ini itu adalah jalan terbaik karena ekonomi mereka tidak memungkinkan untuk merawat bayi kembar.

Akhirnya mereka menikmati malam terakhir di ini, sebelum mereka harus rela kehilangan salah satu bayi kembar mereka.


J

angan lupa VotMen😊💙

Merkurius & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang