kore wa ittai kedo...😊

2.6K 268 75
                                    

Vangke ini judul gak nyambung sama isi >:v auk ah,- author buntu :'v

"Cinta yang singkat, perjalanan yang begitu singkat. Apakah harus berakhir singkat juga ya?"
-little_devi10969

Senyuman yang telah terukir di bibir (y/n) kini seakan tak akan pernah bisa pudar, tanpa tau ataupun peduli apa yang akan terjadi setelah ini.

"Yo! Levi" sapa (y/n) sambil tersenyum riang yang dibalas dengan tatapan hangat, namun di dalam tatapan tersebut tersembunyi sebuah kecemasan di dalamnya. Levi... kau bersalah karna akan membuat orang patah hati. "Levi? Ada apa?"

"Tidak ada" haruskah dikatakan levi? Atau lebih baik kau pendam saja huh?. (Y/n) menatap levi dengan tatapan meminta penjelasan, daripada itu levi lebih memilih mengabaikannya dan malah pergi untuk menyeduh teh. [Gak papa (y/n) mah sabar__-]

Ayolah levi... Jangan membuat gadis ini kebingungan dan malah mencurigaimu yang tidak-tidak levi.

"Hei levi, katanya petra-san akan datang lebih cepat dari pada anggotamu yang lain" bagus! Perkataan yang sukses membuat levi terdiam menghentikan aktifitasnya. Jadi bagaimana levi? Apa yang akan kau jelaskan nanti pada petra-- tidak! Lebih tepatnya (y/n) huh? Bagaimana?. "He... Ada apa dengan mu huh? Tiba-tiba terdiam begitu"

Baguslah (y/n) tak menyadarinya, levi bisa sedikit tenang sekarang. Entahlah nanti, apakah dia bisa setenang ini huh? Tidak yakin.

"Tidak ada"

"Huh?... Singkat sekali" (y/n) hanya menghela nafas lalu pergi dari ruang makan. Huh! Cuek sekali dia.

Ketika sampai di pintu ruang tiba-tiba saja pintu ruangan dibuka dari luar membuat (y/n) terkejut.

"Eh? (Y/n)-chan ya? Anggota baru squad kapten levi?" ah... ternyata dia petra, orang yang baru saja (y/n) bicarakan. (Y/n) hanya mengangguk sebagai respon ucapan petra tadi lalu menggeser badannya supaya petra bisa masuk kedalam. (Y/n) terdiam sebentar memperhatikan petra.

'Dia ngapain kesini ya?' batin (y/n) dalam hati. Tapi sepertinya bukan hal yang harus (y/n) pedulikan, dia kembali melangkahkan kakinya tapi kembali terhenti. Bukan karna orang yang menghalangi jalan lagi tapi,

"Kapten levi! Aku rindu padamu. Bagaimana keadaan mu di markas?" (y/n) menatap dengan ujung matanya memperlihatkan petra yang tengah tersenyum menatap levi dengan tatapan berbinarnya dan levi dengan wajah datar dan juga tatapannya yang tajam. Namun dari balik tatapannya itu tersenbunyi... Sebuah kehangatan, kerinduan, dan juga sebuah perasaan yang (y/n) pun tak ingin tahu akan hal itu.

Dia ingin berhenti melihat dan pergi dari tempat ini sekarang juga. Namun rasanya tubuhnya tidak mau bergerak barangkali hanya sejengkal. Hati (y/n) terasa sakit ketika levi mengatakan 'aku juga merindukanmu, petra' sambil memeluk petra begitu hangatnya dan penuh... Penuh... Perasaan.

Cukup sudah! Dia tak ingin melihat kelanjutannya. Dengan perasaannya yang campur aduk (y/n) pergi tanpa suara berharap mereka tak menyadarinya bahwa ia masih disana.

Perasaan apa ini? Cemburu kah? Dadanya begitu sesak, jantungnya seakan terasa begitu sakit, matanya terasa panas hendak mengeluarkan air mata. Nah jadi levi? Apa yang ingin kau tunjukan dan lakukan huh? Membuat (y/n) merasakan perasaan cinta padamu lalu menghancurkanya begitu saja huh?. Apa artinya ciuman waktu itu bagimu levi? Hanya hasrat ingin mencium bibir orang?, dan--dan... apa maksudmu yang tadi itu? Memperlihatkan kemesraanmu dengan petra dan berharap kalau (y/n) menjauh setelah ini?. Apa yang sebenarnya kau fikirkan levi? (Y/n) terlalu sulit untuk mengartikan hal tersebut.

"Ka-kapten ano..." petra menatap levi penuh harap lalu membalikan badannya. "Ka-kapan kita akan melakukan acara pertunangannya?"

Ohhh, jadi mereka akan bertunangan ya? Mengejutkan levi. Kau tak tahu ada seorang gadis yang baru saja merasakan cinta dan dengan sekejap cinta itu malah dihancurkan oleh orang yang tak lain adalah dirimu levi. Kau kejam ya?.

"Setelah ekspedisi" kau bahkan mengatakan itu dengan lancar tanpa memikirkan orang yag berusaja kau sakiti. Jika dia mendengar nya mungkin dia akan membencimu bahkan menjauhimu levi.

"Kau tega ya? Aku terlalu bodoh jika berfikir kau berbeda dari semua laki-laki yang aku kenal. Tapi ternyata itu memang sifat alami laki-laki sepertinya" dengan nada sendu dan juga mata yang membengkak, bahkan gadis inu masih sanggup untuk tersenyum. "Ku rasa aku memang tak cocok untukmu ya? Kau tampan dan sudah pasti orang yang kau sukai juga cantik. Petra itu cantik dan sempurna ya? Dia cocok denganmu, bukan sepertiku yang jelek dan juga banyak kekurangannya---"

"--Mungkin itu kenapa kau mempermainkanku. Aku bodoh dan aku jelek" ucapannya seperti anak kecil, tapi begitulah dia. Dia hanya bisa diam sambil memperhatikan dari balik jendela sepasang insan yang tengah melepas rindu sambil menatap langit malam yang bertaburan bintang. "Indah ya? Bahkan kau tak sadar ada orang tengah bersedih menatap dirimu bersamanya di bawah langit indah itu levi"

(Y/n) menundukan kepalanya sambil menghapus airmata yang baru saja menetes di pipi halusnya lalu mulai menutup jendela kamarnya.

***

(Y/n) tengah mengurung dirinya dikamar sekarang. Dia tidak sarapan, dan juga tidak ikut makan siang. Membuat hanji, eren terutama levi khawatir terjadi sesuatu padanya. Yang terjadi pada (y/n) sebenarnya bukan lah hal serius yang patut orang khawatorkan kecuali soal makannya.

Alasannya sederhana saja, tidak berbelit-belit namun cukup konyol. Dia menangis semalaman membuat matanya membengkak, karna tidak mau ditanyai dan juga malu dia tak mua keluar dari kamarnya, itu saja.  Bahkan karna malunya itu, mau tak mau dia menahan rasa laparnya dan hanya akan keluar nanti malam saja. Dasar gadis konyol.

Sementara itu di balik pintu kamarnya ada orang yang tengah sibuk mengkawatirkan dirinya, Siapa lagi kalau bukan levi. Mungkin dia agak tak tau malu setelah apa yang terjadi kemarin tapi, dia mengesampingkan hal itu dan lebih memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Ka-kapten"

"(Y/n)?"

"Eh? Kapten aku petra bukan (y/n)"

"Oh, maaf" levi menundukan kepalanya dan kembali memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Kapten? Kenapa kau melamun di depan kamar orang? Apa kau... Ingin berbicara sesuatu padanya?" levi hanya mengangguk dan tak mengatakan apa-apa lagi sekarang. Petra merasa sedikit curiga sekarang, dia tak tahu apa yang levi lakukan saat dia pergi ke rumah orangtuanya waktu itu.

Petra kembali mengingat sebelum dia pergi cuti kerumah orang tuanya, levi akhir-akhir ini memang dekat dengan anggota baru squadnya yaitu (y/n). Apa mungkin?... Tidak jangan, levi sudah menjadi milik petra negitupun juga hatinya. Dia tidak mau hati levi malah terbelah ke dua orang.

Yaaa meskipun itu sudah terjadi. Apa yang harus petra lakukan? Mengalah atau bertarung untuk memiliki hati levi sepenuhnya? Sebenarnya dia lebih memilih opsi kedia jadi, mungkin akan dia lakukan.

"Maafkan aku, mungkin aku akan menjadi lebih serakah jika itu menyangkut tentang dirinya. Egois? Mungkin... Tapi yang ingin ku lakukan hanyalah memperhatahankan apa yang sudah kumiliki supaya tak ada orang lain yang merebutnya dariku" -petra

Auk ah gelap :'v author lagi stress :'v maaf gaje. Apalagi Eyd, typo dan sebagainya yang menambah kekurangan cerita inu wkwkwkwk :'v. Author mintamaaf karna beginilah author yg pemalas :').

Pengen tamatin sekarang tapi lagi asik sama konfliknya hehe :'v
Gomenne? Minna ^^"

Choose one Levi [levixreader] {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang