03. Ada apa dengan Senja?

38 6 3
                                    

___

Budayakan vote sebelum baca:)

Happy Reading!

Senja berjalan menuju kelas 10 IPA2, koridor menuju kelas Senja sangat ramai lalu Senja memutuskan untuk menggunakan earphone nya, saat sedang asyik mendengarkan lagu tiba tiba, Brukkkk , Senja  terjatuh

''eh maaf gue gak sengaja'' ujar seorang lelaki itu sambil mengulurkan tangan nya ke Senja

''ga perlu'' tolak Senja datar

''hmm ok, perkenalin nama gue Raffa Fernando, lo Senja kan?'' tanya Raffa

''permisi gue mau ke kelas'' jawab Senja, lalu ia berjalan menuju kelas nya tanpa menjawab pertanyaan Raffa

''cantik'' puji Raffa

***

''anak-anak hari ini ibu ada rapat jam 08.00 , tapi kalian jangan senang dulu karena nanti akan ibu beri tugas kelompok'' ujar Bu Riska 

''ya ga jadi senang deh''

''gapapa, siapa tau satu kelompok sama doi''

''kenapa ga jamkos aja sih bu, nanggung amat'' keluh murid- murid dikelas tersebut

''jadi ibu akan membagikan kelompok nya. Satu kelompok terdiri dari 2 siswa dan 2 siswi. Jadi nanti akan ada 8 kelompok. Kelompok pertama ana,kelvin,putri dan andra, kelompok kedua blablaa'' jelas Bu Riska panjang lebar 

''dan kelompok terakhir Cila,Dino,Senja dan Bintang'' ujar Bu Riska

Seketika banyak murid perempuan dikelas tersebut tidak terima atas keputusan Bu Riska tersebut. Kelas pun menjadi bising

''kok Bintang ga kelompok gue aja, lo sih pake acara masuk kelompok gue'' ujar Putri ke Andra

''ye mana gue tau, salahin bu Riska tu. Gue juga ga mau kali satu kelompok ama pantat panci kaya lo'' balas Andra tak mau kalah

''sudah-sudah jangan ribut,ibu pamit ya, kerjakan baik-baik'' pamit Bu Riska, yang membuat suasana kelas menjadi ribut

''kenapa harus sama bintang'' ujar Senja

''ya gapapa lah, kan Bintang cakep tuh terus gue juga cakep kan pas gitu kalo digabungin'' jawab Cila semangat, yang dibalas tajam oleh Senja

Pelajaran yang akan dibahas dikelompok ini adalah pelajaran fisika. Pelajaran yang sangat Senja benci. Karena bagi Senja menghitung merupakan hal yang membosankan dan membuang waktu. Berbeda dengan Bintang, ia sangat menyukai pelajaran fisika, karena mengasyikan

''boleh gak gue sama dino gabung?'' tanya Bintang

''eh boleh dong, kan lo emang kelompok kita , ya kan ja?'' jawab Cila yang hanya dibalas anggukan oleh Senja

''gue nanya ama Senja bukan sama lo'' jawab Bintang ledek

''jawaban gue ada di Cila'' jawab Senja datar, sambil membolak-balikan pulpen nya

''ya gue mau nya jawaban lo'' ujar Bintang tak mau kalah

''kenapa harus gue?'' tanja Senja heran

''karna lo misterius'' bisik Bintang yang membuat Senja mengeluarkan semburat merah di pipi nya

''lo cantik kayak gitu'' puji Bintang, yang membuat Senja menundukkan kepala

''ini jadi gak sih belajar nya, drama mulu dari tadi'' tanya Cila dengan nada kesal. Cila kesal, seharusnya yang Bintang puji bukan Senja tapi dia.''gue pikir lo suka sama gue,padahal kemaren lo ngantar gue pulang'' batin Cila 

Bel istirahat berbunyi tanda bahwa pelajaran sudah selesai. Banyak murid berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Kantin di SMA Harapan Bangsa terdiri dari 3 kantin, yang pertama kantin khusus para guru, kedua kantin biasa untuk murid yang bisa dikatakan rajin dan yang terakhir kantin yang terletak di belakang sekolah, sebenarnya kantin tersebut bukan milik sekolah melainkan warung yang dihuni Bi Marsih, karena banyak murid mabal yang bolos kesana sehingga warung tersebut sering disebut kantin sekolah


''Senja kantin yuk'' ajak Cila

''hmm gua ga lapar'' tolak Senja

''yakin nih. padahal dikantin ada sate, bakso, mie aya..'' ajak Cila yang langsung dijawab dgn semangat nya oleh Senja

''ayo!'' ajak Senja

Sesampainya dikantin mereka berdua memesan mie ayam dan es teh. Karena, mie ayam antrian nya tidak terlalu panjang, tidak seperti makanan yang lain. Dan mie ayam merupakan makanan favorit Senja. Saat sedang berjalan ke tempat duduk, tiba- tiba ada yang memanggil Senja. Siapa lagi kalau bukan Bintang. Senja enggan menanggapinya, tetapi Cila memaksa untuk menemui Bintang si playboy cap badak tersebut

''ayolah ja, kapan lagi coba kita bisa makan bareng Bintang. Pleasee'' pinta Cila, menunjukkan puppy eyes nya, yang membuat Senja luluh

''kali ini aja ya'' jawab Senja yang membuat Cila kegirangan

Senja dan Cila berjalan menuju tiga laki- laki tersebut. Bintang, Dino dan Aldo. Mereka menyambut senja dengan melambaikan tangan nya, namun Senja cuek akan hal itu

''kenapa?" tanya Senja

''duduk dulu atuh neng'' jawab Bintang

Senja pun duduk, begitupula dengan Cila. Senja duduk berhadapan dengan Bintang sehingga Senja bisa melihat dengan detail mata coklat yang dimiliki Bintang. Entah kenapa ia mulai merasakan debaran di jantung nya, padahal ia sama sekali belum pernah merasakan hal tersebut. Jantung nya dibuat berdebar hanya karena tatapan lelaki yang tidak ia sukai, ada apa dengan Senja?

Setelah selesai makan dan berbincang, mereka kembali ke kelas. Karena jam sudah menunjuki pukul 13.00 yang tandanya pembelajaran telah berakhir. Murid- murid memilih pulang tanpa izin dari wali kelas mereka, karena guru masih melaksanakan rapat. Senja dan Cila berjalan menuju parkiran sekolah. Sesampainya di parkiran sekolah Senja berniat untuk menumpang kendaraan dengan Cila karna Syella tidak bisa menjemputnya. Tetapi Cila menolak, karna ia bilang bawah ia akan dijemput menggunakan motor oleh ayah nya

''yah maaf  ja, gue dijemput pake motor ama bokap'' ujar Cila

''hmm.. oke deh'' jawab Senja dengan sedikit menampilkan ekspresi kecewa

''lo bareng Bintang aja tuh, mumpung dia lagi nganggur'' ujar Cila tertawa

''eh Senja, mau pulang ya? bareng gua aja yu'' tawar Bintang

''ga usah. Gue bisa naik angkot''tolak Senja

''yakin lo?''

''iya''

Bintang pun menaiki motornya, dan bersiap untuk pergi dari parkiran sekolah tersebut. Meninggalkan Senja sendirian, bersama angin yang berhembus cukup kuat dan awan yang mulai menghitam menunjuk kan bahwa akan terjadi hujan. Sebenarnya pilihan senja hanya Bintang, jika ia memilih pulang menggunakan angkutan umum itu tidak mungkin karena uang saku yang diberi Syella pagi tadi sudah habis.

''tunggu, gue mau bareng lo'' teriak Senja, yang membuat Bintang menghentikan laju nya

''beneran?'' jawab Bintang

''iya'' jawab Senja, menampilkan lekukan indah dibibir pink nya tersebut. Senja tersenyum? itu hal yang langka

Bintang pun meminta Senja untuk menaiki motor nya tersebut dengan hati- hati ''ini beneran kan?'' tanya Bintang

''iya,ayo cepetan udah mau hujan'' jawab Senja

Di perjalanan 




Senja dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang