Salam Kenal

44 9 0
                                    


Salam sejahtera untuk jiwa yang mau belajar mengeja,
Salam kenal...
Apa kabar ?

Duduklah disampingku, menyaksikan keindahan cakrawala pagi yang disambut kicauan burung bersama desiran angin yang bersih dari polusi. Ah terlalu berimaji sepertinya, jika hidup dipedesaan prologku sangat mungkin diiyakan, tapi bagimu yang hidup ditengah bisingnya kota ?

Ah kalau begitu husus "catatan Rumaisha" ini aku ingin mengajakmu menciptakan satu ruang temu, mengabaikan perbedaan antara kita, tempat, waktu, kondisi dan seterusnya, aku hanya ingin menyeduh tehku bersamamu, tak lebih tak kurang.

Inginku duduk satu meja denganmu, bahkan ketika kau tengah berlaripun, ku kan tetap membersamaimu seolah kita temukan tempat ternyaman bersambung cerita, berdua satu meja.
Kau mau ?

Ah ya, kau tersenyum.
Tanpa menganggukpun aku tau,
Kau berkenan menyadur cerita denganku,
Menguzinkanku menemukan bayangmu dalam manikku.

Jangan ragu untuk mendekat, ku tau kita baru saja berkenalan, tapi coba persingkat jarak, agar kau tak sekedar jadi tamuku, tapi jadi pemilik bagian ruang semestaku.
Kau mau ?
Ah kau tersenyum lagi,
Rupanya Tuhan menganugrahi wajah murah senyum padamu,
Dan aku suka.

.
Kau bertanya namaku?
Aku ingin membalasnya seperti seorang penyair yang beseru, apalah arti sebuah nama ?
Tapi seperti pengingkaran jawaban, setiap nyawa tau, nama bukan sekedar berarti.
Namaku Rumaisha, terdengar cantik bukan ? Ah asing lebih tepatnya.
Tapi percayalah mulai hari ini kau tak kan lagi merasa asing denganku, karena ketukan sapaanku akan terus masuk dicelah - celah ruang kehidupanmu.

Apapun rasmu,sukumu,jenismu,warna kulitmu, dan seterusnya, aku menyukai moment dimana Tuhan memperkenankanku masuk dalam pelataran istanamu.
Bahasaku bahasa persatuan bangsaku, bukan karena ku sangsikan kemampuanmu memahamiku tanpa kata, tapi percayalah kata2 yang jujur adalah cermin bahasa hati sesungguhnya.
.
.
.
Senyumlah lagi,
Lalu rasakan,ku pun membalas senyumanmu, lewat udara disekitarmu.
Selamat datang pada la wa la wa la ku yang menentramkan seumpama hujan dimusim kemarau.

Wah kau tertawa kecil,
Iya, aku lucu.

Sebab ku tau kau butuh aku untuk jeda keseriusan dunia yang kau ikuti.

^_^

Follow n kasih bintang.

Catatan RumaishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang