1

65 20 7
                                    

Hari minggu pagi, tidur nyenyak Dara terganggu karena suara bising yang terdengar dari kamar sebelah nya.

"Brisik banget si, bang Gara ni pasti,"

Dengan langkah gontai, Dara pun keluar hendak menghampiri kamar abangnya tersebut.

Tok! tok!! tok...!!!

Tokk!!! Tokk!!!! Tokk!!!!!

Tokk!! Tokk!!! Tokkk!!!

Tokk!!! Tok!!!!

"Anjing," umpat Dara

GUBRAKKK!!

Pintu kamar abangnya pun terbuka. Terlihat seisi kamar kakak laki lakinya yang begitu rapih, sangat rapih di banding kamar Dara. Yaaa Bang Gara itu lebih rajin ketimbang Dara.

"Kecilin! berisik tau gak,"

"Woii! Budek ya lo,"

Adara masuk kamar sang kakak kemudian mendekati speaker yang sedang menyala dengan volume hampir full dan mematikannya.

"Lo gila ya?,"

"Apaan sih ganggu aja lo,"

"Lo yang ganggu bego, pagi pagi udah putar musik aja. Keras banget lagi, berisik woi berisik! Tau berisik ngga,"

"Bangun pagi makanya, beresin noh kamar dah kek gudang aja,"

"Gausah cerewet deh bang, lo kalo cerewet kek gini dah mirip mama tau gak,"

"yeee gue kan anaknya bego. Mandi sono bau lo,"

"Bacottttt,"

Bosan mendengar ocehan yang keluar dari mulut abangnya, setiap hari selalu itu itu saja. Padahal Dara tipe manusia yang terima dengan apa ada nya.

Gimana pun keadaan kamar gue, tetep aja kamarku istanaku.

Prinsip seorang Adara Fuyumi, anak kedua dari sepasang suami istri yang bernama Toni dan Dina.

Dara dan Gara telah kehilangan kasih sayang sosok ayah waktu Dara masih SD, saat itu ayahnya kecelakaan diperjalanan saat hendak show di suatu daerah. Toni seorang musisi yang terkenal pada masanya, setiap minggu dia rutin show diberbagai daerah.

Kini Dara termenung di dapur, menatap meja makan yang kosong sambil mendengarkan suara cacing di perut nya yang sedang berdemo meminta makanan.

"Sabar ya nak ibu sedang mencari makanan untukmu," ucap dara sambil mengelus elus perutnya seakan ada janin di dalamnya.

"Amit amit si Dar ngisi beneran baru tau rasa lo," sangkal abangnya yang baru saja turun dari kamarnya.

"Mama mana bang,"

"Udah berangkat arisan, buru buru tadi,"

"Bang beli mie sono, ntr gue yang masak. Lo belum makan juga kan?,"

"hmm,"

Beredehem tanda iya. Benar saja Gara keluar untuk membeli mie instan, memang itu tujuan awal Gara keluar dari kamar. Dia sudah tau kalau didapur tidak ada makanan apapun.

"Bang Gara tunggu,"

Baru sampai depan rumah, langkah Gara terhenti akibat panggilan dari dalam rumah, siapa lagi kalo bukan Dara.

"Beli mie nya indomie yang bang, indomie goreng rendang, kalo gak ada indomie goreng biasa aja, kal..."

Belum selesai Dara berbicara, Gara sudah melanjutkan perjalanan saja tanpa mengkhiraukan sang adik.

"Is sialan, POKOKNYA INDOMIE AJA JANGAN BELI MERK LAIN, AWAS AJA LO KALO BELI MERK LAIN, GAK GUE BUKAIN PINTU!," teriak Dara keras yang tanpa dia sadari dia sedang menjadi pusat perhatian para ibu ibu tetangga nya.

Dengan menahan malu langsung saja Dara lari masuk kerumah lalu menutup pintu rumah rapat rapat.

~~~

"Dara bukain pintunya!"

Gara sudah pulang dari beli mie instan, benar saja pintu rumahnya dikunci oleh adiknya, Dara.

"Iyee Iyee bentaran,"

"Nih masakin gue yang goreng pake telur gue tunggu di kamar,"

Selepas meletakkan belanjaannya di meja Gara langsung naik ke kamarnya dan menutup pintu perlahan.

"ABAANG KOK BUKAN INDOMIE, KAN GUE PESENNYA INDOMIE BODO AMAT POKOKNYA GUE GAK MAU MASAKIN LO!,"

Punya abang gini amat ya gustii

Akhirnya Dara pergi ke minimarket sendiri untuk membeli indomie, dia itu pecinta indomie garis keras bahkan dia beli selusin untuk stok dirinya sendiri. Walaupun dia marah dengan Gara tapi Dara masih memiliki hati nurani untuk memasakkan mie instan untuk Gara, malah sebelum dia pergi Dara memasakkannya terlebih dahulu baru berangkat ke minimarket, Percayalah walau mereka sering bertengkar sebenarnya mereka saling sayang satu sama lain, hanya saja masing masing dari mereka malu untuk menunjukkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MelliflousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang