Restu

2 0 0
                                    

Asep dan adel sudah berada ditempat duduk bersama aldo dan wulan. Rasanya sangat canggung.

"jadi gini"-aldo dan adel

"gua dulu"-adel

"gua"-aldo

"gua..."

Akhirnya aldo mengalah, lalu adel berbicara terlebih dahulu.

"kalian berdua pacaran?"-adel menunjuk wulan dan asep.

"ya iya lah"-kata asep.

"gak gua gak merestui, katanya kalo gak direstuin gak bakal langgeng"-aldo menyilangkan tangannya.

Adel menginjak kaki aldo, dia memberi isyarat kalau aldo masih berstatus menjadi budak aldo, aldo takut melihat mata adel yang melotot dan menahan sakit karena adel menginjak kaki aldo terlalu lama. Aldo hanya bisa menelan ludah.

"i-iya, gua restuin, cocok kok cocok"-aldo tersenyum paksa sambil melihat adel.

"yaudah kita juga restuin kalian pacaran, cocok kok"-wulan melihat aldo dan adel.

"APA?!!"-aldo dan adel berteriak berbarengan.

"iya tuh, udah klop"-kata asep

"sep, diem gak usah kompor"-adel menutup mulut asep.

"apasih kak, gua ini benci sama dia"-adel menatap wulan.

"hati-hati, benci jadi cinta"-wulan tertawa.

Asep menarik wulan keluar, mereka pergi meninggalkan adel dan aldo berdua saja.

"udah ya, gua gak mau double date, dadah adik-adik ku tercinta"-asep merangkul wulan sambil melambaikan tangan ke aldo dan adel.

Mereka berdua sama-sama canggung, tidak berani untuk menatap satu sama lain.

"eh nyet, pesen makan dong, lu bayarin gua"-adel menatap sinis aldo.

"dih, siapa lu, main nyuruh-nyuruh aja"-aldo membuang muka.

"oh, yaudah gua laporin bokap lu"

"curang mainnya anceman, iya dah iya"-aldo memanggil pelayan.

Belum saja makanannya sampai, dari belakang, ada orang yang merangkul adel. Ya, dion.

"ngapain lu berduaan disini? dinner? gua sih ogah kalo jadi lu del"-dion merangkul adel.

"loh dion? Udah gak usah cari ribut, damai udah damai"-adel melepaskan rangkulan dion.

Wajah aldo sangat kesal, lalu dia langsung ke kasir untuk membayar.

"lu makan aja ya berdua, gak nafsu gua, udah gua bayar"-aldo pergi meninggalkan mereka berdua.

"lu kenapa sih yon? benci banget sama dia?!"-adel kesal

"lah kenapa? salah? gua gak suka dia deket-deket sama lu"-dion menatap adel.

Adel merasa tidak enak terhadap aldo. Setelah selesai makan, dion ingin mengantar pulang adel, namun adel menolak. Dion terus memaksa sambil menarik-narik tangan adel, sampai-sampai asep datang.

"woe siapa lu?"-asep bersiaga menonjok dion.

"santai mas, saya sahabat adel, mas siapa? pacarnya?"-dion memasang muka jengkel.

"dia abang gua nyet"-adel membuang muka.

"eh, abang"-dion ingin mencium tangan asep namun asep menolak.

Asep langsung membawa adel pergi, dia merasa kalau laki-laki itu tidak baik. Selama diperjalanan, adel hanya bisa termenung, dia sedikit tidak enak melihat raut wajah aldo tadi.

Cerita RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang