Semalam adel tidur berdua dengan wulan, dia kelelahan dan tidur sangat nyenyak. Pagi pun tiba, adel terbangun dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya. Dia melihat kesampingnya, bahwa wulan sudah tidak ada. Adel berjalan keluar kamar dan turun kebawah.
Aldo berada dikamar mandi, sambil bernyanyi-nyanyi. Dalam keadaan setengah sadar, adel membuka pintu kamar mandi. Dia melihat aldo dengan handuk yang dililitkan dibagian bawah dengan memegang sikat gigi sambil bernyanyi dan berteriak-teriak.
"AKHH!"-adel dan aldo saling bertatap-tatapan dan berteriak.
Adel langsung menutup pintu kamar mandi, dan mukanya mulai memerah, dia langsung bergegas menuju ruang tamu.
Beberapa menit kemudia, akhirnya aldo keluar dari kamar mandi. Adel mendengar pintu kamar mandi terbuka.Suasana menjadi sangat canggung dan sunyi."gimana, badan gua six pack kan"-aldo duduk disamping adel.
"apaan six pack, yang ada one pack"-adel kesal.
"lu ngapain main buka-buka pintu kamar mandi?"-aldo bertanya kepada adel.
"yang ada, lu ngapain gak kunci pintu kamar mandi..."
"yah, udah kebiasaan kali, makanya tinggal bareng gua"-aldo mengacak-acak rambut adel.
"idih, pengen banget lu ya, suka kan lu sama gua, bilang aja ah"-adel menatap aldo.
"gua anter yuk"-aldo mengambil kunci motor.
"gak usah, tambah ngerepotin lu lagi, gua udah suruh dion buat jemput"
"oh..."-aldo menaruh kembali kunci motor.
Tinttt tintt
"kan panjang umur"-adel dan aldo keluar bersamaan.
Diluar sudah ada dion bersama motor ninjanya.
"lu gak kenapa-kenapa kan del?"-dion menghampiri adel.
"apasih lu, udah deh jangan lebay banget"
"sok perhatian muka licik"-aldo membuang muka.
Sesaat dion ingin memukul aldo, sudah ada satpam yang memegang pundak dion terlebih dahulu.
"kenapa mas?"-tanya satpam.
"oh ini pak, mau berpelukan"-dion memeluk aldo.
Adel hanya bisa tersenyum kecil. Akhirnya dion dan adel menaiki motor.
"makasih do, sampain juga salam ke kak wulan"-adel berteriak dari kejauhan.
Setelah melihat mereka berdua pergi, rasanya ada yang janggal dihati aldo, dia tidak tahu rasa apa yang tidak pernah lepas dari hati dan pikirannya saat melihat adel. Aldo langsung kembali kedalam rumah.
||||
Adel dan dion sedang makan bakso favorit mereka dari smp, bakso kang maman. Kang maman sudah tahu jika mereka datang harus menyiapkan apa. Mereka memakan bakso dengan sangat lahap.
"del"-dion memanggil adel sambil mengunyah makanan.
"telen dulu"-adel memerintah dion.
"lu kok bisa deket banget sama aldo? Bukannya dulu lu benci banget sama dia?"-dion bertanya heran.
"ya ilah yon, masa benci harus selamanya benci, lagian ya, gua liat-liat aldo baik juga orangnya"-adek tersenyum
"idih senyum-senyum sendiri, lu suka ya sama aldo?"-dion menatap adel.
"emangnya kenapa kalo gua suka sama dia? lu cemburu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Rasa
Teen FictionJodoh memang ditangan Tuhan, kita bisa dipertemukan, bisa juga ditakdirkan. Lelah digantung, tidak ada kepastian, kemudian putus asa. Apa yang terjadi kalau rasa yang sudah hilang, kini kembali lagi. Bersusah payah untuk melupakan, sekarang malah te...