Final Destination

2.4K 229 32
                                    

3 Tahun kedepannya, aku bertemu lagi dengan hari-hari penuh kenangan sulitku waktu dulu.

Seminggu sebelum tahun baru.

Aku gugup.

Bukan, bukan karena aku takut jika nanti ada orang macam Jimin menyerangku atau Taehyung.

Karena Ibu Jimin hidup sampai sekarang. Keluarga Taehyung juga masih hidup. Dan Soobin, ia tidak jadi membuat peluru dan remotnya.

Sudah sangat aman.

Tapi...

"Jadi, cincin yang mana yang mau kau beli?"

"Sudah kubilang, aku akan gunakan cincin peninggalan Ayah saja!"

"Kau akan gunakan itu juga untuk hari nikahmu? Tidak asik sekali!"

"Tanggal nikahnya saja belum ditentukan! Melamarnya saja belum!" Aku memukul kaca etalase.

Soobin membeo gerakanku, "Justru kalau cincinnya sudah ada, kau akan lebih mudah menikah kapan saja!"

Aku memukul etalase lagi, "Bilang saja kau kesal padaku yang mau menikahi Taehyung! Kau masih menyukainya, kan?!"

Soobin lagi-lagi mengikutiku—memukul etalase. "Sudah sangat jelas, kenapa kau bahas itu?! AKU. SANGAT. MENCINTAI. YEONJUN!!!" pukulan terakhir terdengar kencang.

Hampir saja membuat etalase pecah.

Aku maupun Soobin menyadari kelakuan kami tadi.

"KELUAR!!!"

______________

Setelah lelah berkali-kali membungkuk untuk memohon maaf, akhirnya kami menyerah. Soobin juga berhenti memaksaku membeli cincin pasangan untuk nikah nanti.

Aish, melamar saja belum!

"Bagaimana kalau ditolak? Bagaimana kalau Taehyung dari dulu hingga sekarang percaya tentang perkataanku dikantin dulu? Tentang aku mencintai Yeonjun."

"Melamar saja bel—"

Aku tahu Soobin ingin membeo ucapanku. Tapi, sosok didepan pintu kamarku membuatku bahkan Soobin tidak bisa bergerak, walau seujung jari.

"Kau mencintai Yeonjun? Kekasih Adikmu sendiri?" lalu Taehyung pergi tanpa mengucapkan hal lain.

"T-taehyung!" aku menoleh pada Soobin. "Bagaimana ini?"

"Kejar, bodoh!"

"Aku Hyungmu, tapi kau benar-benar... Kubunuh kau setelah urusanku dengan Taehyung selesai."

Lantas aku melupakan Adik kurang ajarku dan berlari mengejar Taehyu—apanya yang harus dikejar?

"Makanlah! Kau seharian pergi bersama Soobin, tapi pulang-pulang mengeluh lapar. Kukira kalian makan diluar." Taehyung menaruh piring dihadapanku.

Aku memandangi cemas. "Kenapa?"

"Kenapa apa?"

"Kau tidak marah?"

"Kenapa aku harus marah? Kau milikku, aku milikmu. Yeonjun milik Soobin, Soobin milik Yeonjun. Sama halnya dengan 3 tahun lalu, kau berteriak di kantin tentang Yeonjun, lalu kau berlari padaku untuk menjelaskannya. Dan sekarang, kau juga melakukan hal yang sama." Taehyung terkekeh pelan, "Menurutku itu lucu."

Ah... Aku ingin melamarnya sekarang.

Tapi aku ingin melamarnya nanti malam tahun baru.

_________________

1st Jan [KookV] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang