13

3.5K 477 35
                                    

"Dua anggota kepolisan yang ada di daerah Roppongi on the way."

Sakura membanting kasar pintu mobilnya. Setelah menelfon Naruto untuk menyuruhnya ke Uchiha Inc. dia buru-buru memakai pilot dan mulai berkomunikasi dengan semua agen yang dikirim ke lokasi. Kiba dan Gaara baru saja jalan dengan motor mereka, Kakashi juga dalam perjalanan bersama Andrew, Tenten, Jackson dan Ami. Ada juga Charlie, Shion dan Killer Bee yang bergegas ke mobil mereka. Kemudian Kakashi memerintahkan Minato dan Shikaku untuk mengamankan Fugaku, jaga-jaga jika ada seseorang yang mencurigakan.

"On the way," kata Sakura. Wajahnya keras dan dia menghidupkan lampu hazard sebagai tanda darurat. Semua karyawan yang sedang berada di sekitar Uchiha Inc. segera menyingkir dengan panik dan bingung. Adapun orang-orang yang mengenali mulai mengumpat karena terkejut. "Kakashi, bagaimana dengan polisi terdekat?"

"Hampir sampai," kata Kakashi dari pilot, suaranya tegas dan kaku. "Suasananya juga tampak normal dan tidak ada yang mencurigakan."

"Dimengerti." Sakura membuat sen ke kanan dan ngedrift yang langsung mendapatkan tlakson dari mobil sekitar. "Perhatikan bangunan bertingkat di sekitar butik, jika mereka mengirim sniper handal, dia pasti bersembunyi disekitar gedung atau atap."

"Dimengerti."

Sakura kembali fokus ke jalan sambil melirik jam, menghitung waktu dan mulai menganalisis jarak. Jika dia lewat jalan biasa dengan kecepatan 160 km/h kemungkinan dia akan sampai dalam lima belas menit, itupun jika jalan sedang tidak ramai. Tapi, jika dia lewat jalan kecil yang ada disekitar toko buku dekat lampu merah, dia bisa sampai dalam sepuluh atau sembilan menit dalam kecepatan 160 km/h dengan resiko jalan rusak dan berlubang.

"Bagaimana dengan agen yang bersama Mikoto?"

"Agen Kankuro dan Temari sedang mengawasi sekitar."

"APA YANG MEREKA LAKUKAN?" Teriak Sakura, dia memutuskan mengambil jalan kecil dan mengencangkan tangannya di stir, melawan beberapa lubang yang tidak terlalu dalam. "BAWA MIKOTO KELUAR!"

"Tenang, Sakura." Suara Kakashi mulai sedikit panik. "Mikoto sedang di ruang ganti, mereka menunggu Mikoto selesai."

"Persetan dengan mereka!" Umpat Sakura, menginjak gasnya kuat-kuat ketika melihat jalan besar dan kembali membuat belokan dengan ngedrift, beberapa mobil berhenti mendadak dan jalanan mulai ramai karena suara telakson. "Bawa Mikoto keluar!!" Jeritnya. Dia melirik spion, menyumpahin siapapun yang membuat tlakson hingga telinganya sakit.

"Mikoto baru saja keluar, Temari akan mengamankannya langsung ke mobil dan dua polisi sudah berjaga di sekitar."

"Bagus," kata Sakura. "Aku akan sampai dalam lima menit."

"SIAL!! SEMBUNYIKAN MIKOTO!"

"Apa itu?" Sakura bertanya dengan panik saat mendengar suara teriakan Kakashi.

"Ada dua tembakan yang membuat ban mobil pecah. Sakura, posisi?"

"Oh sial! Dua menit ke lokasi."

"Sakura, aku dan Gaara sudah di butik. Jackson dan Andrew sedang mengambil Mikoto dan akan memasukkannya ke mobil mereka --oh sial! Tembakan lagi, dua ban samping kanan mobil Andrew pecah."

"Aku sampai!" Sakura buru-buru keluar mobil dan melihat Gaara, Kiba, Tenten dan Ami di luar butik bersama dua polisi yang siaga dengan pistol mereka. Ban mobil polisi juga pecah. "Mikoto?" Tanyanya pada Gaara.

"Di dalam bersama Temari, Kankuro, Andrew, Jackson dan dua pengawal lain," katanya cepat dengan keringat membasahi dahi. "Sakura, periksa frekuensi mereka."

JADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang