Chapter 3

331 36 1
                                    

Minghyu oppa dari jung yerin sekarang berada di ruang makan menunggu kedatangan yerin karena saat gadis itu pulang dia tidak keluar kamarnya setelah kejadian tadi. Minghyu menjadi cemas apa lagi tadi saat pulang adiknya itu basah kuyup, seharusnya tadi dia menanyakan keadaan adiknya bukan malah memarahinya. Minghyu merutuki dirinya sendiri pasti saat ini yerin sedang menangis di kamarnya karena dirinya yang tak sengaja membawa-bawa masalah 1 tahun yang lalu yang membuat yerin berubah, saat ia ingin melihat keadaan adiknya itu tiba-tiba terdengar suara dari seorang pria paru baya yang baru saja pulang dari kantor

"Appa kau sudah pulang?" Tanya minghyu pada tuan jung
"Ne, minghyu~ah dimana yerin apakah dia sudah pulang?" Tanya tuan jung karena tidak mendapati putri semata wayangnya itu ketika ia tiba
"Yerin ada di kamar appa aku ingin melihat dia dulu karena ingin mengajaknya makan malam bersama-sama" ucap minghyu
"Ah begitu, biar appa saja yang memanggilnya kau tunggu saja di dapur" ujar tuan jung
"Hm baiklah appa" jawab minghyu
Kemudian tuan jung berjalan ke kamar yerin saat sampai di depan pintu kamar anak gadisnya itu tuan jung langsung mengetuknya dan memangil yerin
"Yerin~ah buka pintunya sayang" tuan jung
Tak mendapat jawaban dari dalam kamar putrinya tuan jung segera memutar gagang pintu dan ternyata tidak di kunci. Tuan jung masuk ke dalam dan melihat putrinya itu sedang terlelap dengan damai kemudian tuan jung mendekat ke arah ranjang putrinya ia duduk di tepi ranjang mengelus puncak kepala putri kesayangannya itu. Walau penyebab kematian istrinya karena ulah yerin, tapi nyonya jung selalu bilang kepada tuan jung bagaimana pun perilaku putrinya itu semua karena dia kurang mendapat perharian dari mereka berdua sebagai orang tua. Kalimat itu yang selalu membuat tuan jung merasa bersalah pada yerin dan dia juga tidak bisa menyalahkan yerin sepenuhnya tentang kematian istrinya. Karena tidak ingin mengganggu sang putri yang tertidur tuan jung memilih untuk keluar dan membiarkan yerin tidur lelap

Skip

Pagi tiba membuat yeoja yang sedang terlelap dari tidurnya mengeliat karena terpaan sinar matahari yang membuat dia terusik.  Yerin membuka matanya dan segera bangun dan meregangkan otot-ototnya, yerin beranjak menuju kamar mandi dan segera bersiap untuk ke sekolah. Setelah siap yerin turun ke bawah untuk sarapan saat yerin sampai di ruang makan ayah dan kakaknya telah menunggunya di meja makan.
"Good morning appa dan oppa" sapa yerin dengan senyuman
"Morning uri dongsaeng yerin~ei" balas minghyu
"Morning putriku" ucap ayah yerin
"Hari ini oppa akan antarkan kau ke sekolah yerin~ah, oppa tidak menerima penolakan" ucap minghyu pada yerin
Yerin yang tadi berniat menolak tidak jadi karena oppanya yang kekeh ingin mengantarkannya ke sekolah. Yerin pasrah dengan permintaan oppanya itu
"Arraseo oppa" jawab yerin
Setelah sarapan yerin keluar di ikuti oleh ayah dan oppanya, yerin dan minghyu pamit ke appa mereka dan menaiki mobil minghyu untuk mengantar yerin ke sekolah

"Appa kami duluan, appa hati-hati di jalan nanti" ucap yerin dan mengecup pipi ayahnya seraya melambai ke ayahnya
"Ne yerin~ah, kalian juga hati-hati" balas ayah yerin

Saat tiba di depan gerbang yerin menyuruh oppanya untuk menghentikan mobilnya karena yerin tak mau menjadi pusat perhatian di sekolah. Sebenarnya yerin ingin menyamar sebagai orang miskin agar dia bisa mencari teman yang bisa menerimanya apa adanya bukan karena kekayaan yerin. Yerin melakukan ini karena tak ingin kejadian 1 tahun lalu terulang lagi.

"Kenapa berhenti di sini?" Tanya minghyu
"Tak perlu mengantarku sampai dalam oppa, dan nanti akan ku ceritakan kanapa aku selalu menolak di antar ke sekolah" jelas yerin seraya mengulas senyum manisnya pada minghyu. Minghyu hanya pasrah dan mengangguk setelah itu yerin keluar dan berjalan masuk ke dalam sekolah untungnya sekolah masih sepi dan belum banyak murid yang datang ke sekolah. Yerin bernafas lega setelah itu dia berjalan menuju kelas, saat berjalan di koridor yerin melamun dan tanpa sengaja menabrak dada bidang seorang namja sehingga membuat yerin mundur selangkah yerin cepat-cepat meminta maaf pada namja tersebut.
"Ah mian jongmal mianheyo" ucap yerin membungkuk tanpa melihat orang yang ia tabrak
"Gwaenchana yerin~ah" ucap namja itu. Seketika yerin sadar dari mana namja itu bisa mengetahui namanya, setelah bertanya dalam hati yerin mendongak untuk menatap namja yang ia tabrak.
"Omo.. daniel~ssi mian aku tak sengaja" sesal yerin
"Gwaenchana" ujar daniel menatap yerin dengan senyum khasnya yang bisa membuat para yeoja di sekolah ini meleleh seperti pelita. Kemudian daniel berujar kembali
"Mau ke kelas?" Tanyanya
"Ne" jawab yerin
"Ah bagaimana kalau kita bersama-sama saja ke kelas aku juga ingin ke kelas" tawar daniel dan langsung mendapat anggukan persetujuan dari yerin
"Kajja"
Saat berjalan menuju kelas hening dan canggung yang yerin rasakan, mengerti dengan suasana yang amat canggung dan membosankan itu akhirnya daniel berdehem untuk tak terlihat canggung
"Ehem" dehem daniel
Yerin menoleh dan langsung membuat dia dan daniel saling menatap
"Tadi kenapa kau melamun, sampai tak melihatku berada di depan mu" tanya daniel
"Ah ani aku tadi tak sengaja menabrakmu, mungkin karena aku kurang berhati-hati saat berjalan" sangkal yerin
Daniel mengangguk paham kemudian dia memilih diam dan tak ingin bertanya lebih banyak pada yerin karena tak ingin membuat yerin risih terhadapnya. Sampai di kelas daniel dan yerin menaruh tas mereka dan kemudian membersihkan kelas bersama. Yah kemarin yerin sudah mendapat kelompom piket dan ternyata dia dan daniel sekelompok. Setelah membersihkan daniel mengajak yerin ke kantin untuk membeli minuman karena cape menyapu, yerin mengiyakan dan mengikuti daniel ke kantin di perjalanan mereka berpapasan dengan sinb yang baru saja datang. Sinb menyapa mereka berdua
"Annyeong" sapa sinb
"Nado annyeong" balas yerin dan daniel bersamaan
"Kalian ingin kemana?" Tanya sinb
"Kantin" jawab yerin singkat
"Oeh aku ikut yah aku lapar sekali belum sarapan tadi" ujar sinb dengan antusias
"Yak! Kau memang tak pernah sarapan kecuali ada yang mau menemanimu ke kantin" jawab daniel
"Aish yah lagi pula aku tak punya teman yang bisa di ajak pergi bersama" ujar sinb
Yerin hanya menyimak dua orang yang sedang berbicara di depannya tanpa niatan ikut campur dengan pembicaraan mereka. Sehabis daniel dan sinb beradu mulut sinb menarik yerin untuk berjalan ke kantin dan meninggalkan daniel sendiri di koridor. Sadar di tinggalkan daniel mengejar mereka berdua yang belum terlalu jauh. Tiba di kantin mereka bertiga mencari meja kosong dan memesan minuman dan makanan karena sinb belum sarapan.
"Kenapa kau tidak sarapan?" Tanya yerin
Sinb hanya tersenyum tanpa niatan menjawab pertanyaan yerin
"Jangan bertanya padanya yerin~ah dia itu keras kepala" itu bukan sinb melainkan daniel yang menjawab
"Yak! Dia bertanya padaku kenapa kau yang menjawab eoh" tegur sinb sambil memukul kepala daniel sehingga membuat daniel memanyunkan bibirnya karena kesal dengan sinb, melihat mereka seperti kucing dan anjing membuat yerin ingin sekali tertawa. Yerin hanya geleng-geleng dengan kelakuan teman-temannya itu. Tak lama kemudian pesanan mereka datang mereka langsung menikmati pesanan mereka sesekali daniel membual dengan leluconnya yang sangat garing. Setelah itu mereka kembali ke kelas karena bunyi bell saat yerin ingin masuk ada namja yang duduk di kursinya dan itu adalah namja yang menyebalkan yang sudah mencari masalah dengan yerin. Yerin hanya memandang namja itu datar karena merasa risih di pandang oleh yerin seperti itu jungkook memilih diam dan pindah ke tempat duduknya setelah jungkook beranjak dari kursinya, yerin mengeluarkan bangku itu dari tempatnya dan meminta temannya yang bernama jisung untuk bertukar bangku dengannya. Mendengar yerin ingin menukar bangku itu membuat jungkook tak habis pikir dengan wanita yang menjadi rivalnya itu dan jungkook pikir-pikir juga semua yeoja di sekolah sangat tergila-gila dengan nya tapi tidak untuk satu yeoja itu yah yerin sepertinya yerin sangat tak tertarik dengannya.
"Dasar gadis aneh" gumam jungkook pelan sehingga tak ada yang bisa mendengarnya. Sstelah itu guru masuk dan pelajaran di mulai dan ada yang menarik hari ini di kelas karena ada dua murid yang sering berebuat untuk menjawab soal yang di berikan guru membuat mereka sesekali bertengkar untuk menjawab soal. Usai jam pelajaran yerin mengajak sinb ke taman untuk merefresing otaknya karena penat habis berebuat menjawab soal dengan jungkook. Sinb mengiyakan ajakan yerin mereka pergi bersama dan sampai di taman yerin memilih untuk duduk di bangku taman yang dekat dengan kolam sinb hanya mengikuti yerin dan hening kemudian. Merasa risih dengan keadaan sinb menoleh menatap orang di sebelahnya yang tengah menatap lurus dan juga muka yang muram membuat bertanya karena ia sangat mengerti dengan tatapan seperti itu
"Apa ada masalah?" Akhirnya sinb berbicara tapi yerin masih diam dan kemudian mengeleng sinb hanya tersenyum dan berbicara lagi
"Tak usah berbohong jung yerin, aku bisa tau tatapanmu itu. Ceritalah aku akan mendengarkan" ujar sinb menyakinkan
Yerin menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. Yerin tak tau apakah sinb bisa menjaga rahasia atau tidak
" sinb~ah aku tak yakin" ujar yerin menunduk
"Percayalah jung aku tak akan memberi tau siapapun jika kau menceritakannya padaku" ujar sinb
"Baiklah" akhrinya yerin ingin bercerita kepada sinb
"Pertama-tama aku ingin jujur padamu sebenarnya aku tidak seperti yang kau lihat sinb~ah" ucapan yerin membuat sinb menyerngit tak mengerti dengan apa yang di ucapkan teman barunya ini. Mengerti dengan ekspresi sinb yerin kembali berujar
"Aku dulu pernah di juluki badgirl karena aku suka berkelahi mencari masalah baik dengan teman, guru, bahkan dengan sekolah lainnya aku sering sekali mengumpat. Tapi aku tak pernah sekalipun menindas yang lebih lemah seperti membully misalnya dan aku sering sekali pulang ke rumah dengan ke adaan lebam di wajah. Aku mempunyai 5 sahabat yang memiliki sifat yang sama sepertiku bahkan saat aku berubah mereka selalu mendukungku dan selalu menguatkan ku. Aku sangat merasa beruntung memiliki mereka walau kasih sayang yang ku dapat dari 5 sahabatku itu tak ku dapatkan di kedua orang tuaku selama ini" jelas yerin panjang lebar dengan senyum yang masih bisa di lihat sinb walau wajahnya menunduk ke bawah. Mendengar penjelasan yerin sinb sempat tak percaya yerin pernah di juluki badgirl karena yang sinb lihat saat bersama yerin ia sangat ramah dan murah senyum apa lagi yerin sangat pintar di kelas jadi tak mungkin kalau yerin pernah menjadi anak yang nakal
"Kenapa kau berubah yerin~ah?" Tanya sinb
"Akan aku katakan setelah pulang sekolah sekarang kita masuk saja ke kelas bell sudah berbunyi, kajja" ucap yerin
Mau tak mau sinb harus menunggu kelanjutan cerita dari yerin saat pulang sekolah.
"Hm baiklah kajja" sinb

Saat yerin dan sinb sampai di kelas mereka berdua langsung di hadiahi banyak pertanyaan dari daniel
"Yak! Aku mencari kalian dari tadi kemana saja kalian eoh?" Tampaknya daniel sangat kesal dengan dua yeoja di hadapannya itu
"Kami dari taman, memang kenapa kau mencari kami apa ada sesuatu?" Sinb
"Ani aku hanya mencari saja" jawab daniel santai dan mereka berdua hanya mengangguk dan memilih duduk di bangku mereka. Pelajaran terakhir di mulai tapi ada satu siswa yang tampak tak menampakan batang hidungnya saat bell istirahat usai
"Kemana si pengecut itu" batin yerin
Yerin menggeleng pelan merutuku apa yang di pikirkan saat ini
"Ah molla bukan masalah bagiku jika dia tak disini" batinnya

Skip Time

Akhirnya bell pulang berbunyi yerin dan yang lain mengemasi barang mereka masing-masing dan keluar ruangan. Saat ingin pulang yerin mengajak sinb untuk mampir ke rumahnya karena ada beberapa hal yang harus di ceritakan kepada gadis itu.
"Sinb~ah kau ingin mendengar ceritaku lagi?" Yerin
"Hmm tentu, tapi apakah tak apa aku langsung kesana habisnya aku tak ingin pulang dulu" sinb
"Tentu saja, tapi aku mau kau pulang di antar aku tak menerima penolakan arraseo. Aku hanya ingin kau selamat sampai tujuan" yerin
"Eih arraseo-arraseo nona jung" jawab sinb gemas dengan yerin
Saat mereka berjalan menuju gerbang ada motor yang berhenti di samping mereka sang pengendara langsung melepas helm yang ia pakai.
Daniel menawarkan tumpangan pada yerin
"Yerin~ah ayo ku antarkan kau pulang" daniel
"Hm gomawo atas ajakan mu daniel~ah, tapi hari ini aku ingin pulang bersama sinb lagi pula aku lebih suka naik bus maafkan aku tak bisa menerima ajakanmu daniel~ah" yerin
"Eoh tak masalah yerin~ah aku mengerti kalau begitu hati-hati di jalan yah, hey tomboy jaga yerin ya aku duluan. Annyeong" daniel pergi berlalu cepat karena tak ingin mendapat pukulan dari sinb
"Yak! Kang daniel awas saja kau" teriak sinb. Yerin hanya terkekeh melihat tingkah mereka
Sinb dan yerin berjalan menuju halte dan menunggu bus tapi sepertinya keberuntungan sedang memihaknya karena baru saja mereka tiba bus langsung datang mereka buru-buru menaiki bus. Setelah tiba di tujuan sinb dan yerin turun mereka berjalan menuju kompleks perumahan yang sangat mewah. Yerin dan sinb sampai di sebuah rumah dengan halaman yang sangat indah dan juga di penuhi bunga-bunga yang cantik membuat rumah itu semakin elegan bila dipandang. Sinb terpaku dengan halaman rumah yerin yang sangat luas, juga dia tak habis pikir ternyata temannya ini adalah anak orang kaya
Melihat sinb yang terpana akan rumahnya yerin mempersihlakan sinb untuk masuk ke dalam.
"Masuklah sinb apa kau hanya akan berdiri di situ?" Yerin
"A-ah ne" sinb
Bahkan gerbang di buka oleh pengawal, mereka berjalan menuju rumah yang besar dan megah itu sampai di depan pintu yerin membukakan sinb pintu menyuruh gadis itu untuk masuk ke dalam rumahnya. Sinb masuk dan tercengang lagi dengan bagian dalam rumah yerin sudah dia tak bisa berkata banyak, di ruang tamu terdapat figura yang terpampang foto yerin dan keluarganya sinb mengamati foto keluarga itu karena wajah ayah yerin seperti tidak asing di penglihatannya. Akhirnya sinb menginggatnya dan kemudian ia cepat-cepat bertanya kepada yerin.
"Yerin~ah apakah ini appamu?" tunjuknya pada foto ayah yerin
"Ne dia appaku" jawab yerin ikut memandang figura itu dengan senyum yang mengandung banyak arti yang membuat sinb penasaran
"Dia adalah direktur dari perusahan yang sangat terkenal di korea yerin~ah jadi kau adalah anak dari direktur jung?" Tanya sinb tak percaya
"Benar sinb~ah, apakah ayahmu bekerja di perusahan ayahku?" Tanya yerin
"Ne ayahku adalah sekretaris ayahmu, beberapa bulan yang lalu keluagaku dan ayahmu makan malam di rumah kami. makanya itu aku merasa pernah melihat ayah mu karena mukanya begitu tak asing di penglihatan ku" jelas sinb
"Jinjja! Ah berarti mulai sekarang sering datanglah kerumahku" ujar yerin

Segitu dulu yah ceritanya guys. Aku harap kalian suka sama ceritaku ini😊
Mohon dukungannya teman" tekan bintangnya guys😉
👇

love my rivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang