DUO

2.1K 28 1
                                    

ALI's POV

Malam ini, adalah genap sepekan setelah Denada mengetahui tentang Selena. Malam ini, detik ini, tubuhku telah terikat sempurna. Tiap sudut, siku dan bagian manapun yang dapat membuat tubuhku bergerak telah diamankan dengan strap untuk mencegah, mungkin se jengkalpun pergerakan pada tubuhku!

Malam ini, aku diikat di bench dan malam ini pula adalam malam dimana aku cukup berinteraksi secara aktif dengan Selena, baik secara fisik maupun verbal. Sementara malam-malam sebelumnya, Denada berusaha seminimal mungkin berkomunikasi denganku, dan bahkan aku menghabiskan waktu istirahatku pada malam hari hanya dengan tidur di lantai, beralaskan karpet, dengan fasilitas bantal dan selimut yang diberikan Denada mungkin untuk membuat tidurku tidak terlalu menyakitkan.

Bahkan, di malam-malam sebelumnya, aku tidur dengan kedua tangan dan leherku dililit rantai yang dikaitkan pada tiang ujung ranjang. Mungkin itu merupakan hukuman untukku, entahlah! Namun ia tidak melakukan apapun selain itu. Aku tidak tahu pasti apa alasannya, mungkin ia mengetahui bahwa pekerjaanku pada minggu itu cukup berat dikarenakan aku perlu memfinalisasi semua dokumen yang diperlukan untuk restrukturisasi yang saat ini sedang kukerjakan.

Namun malam ini ku yakin berbeda dari malam sebelumnya, pertama karena detik ini adalah malam sabtu yang mana besok adalah hari dimana tiap orang normalnya tidak akan bekerja, termasuk aku dan Denada. Kedua, proyek restrukturisasi yang merupakan akar dari semua persoalan ini telah selesai dengan telah ditandatanganinya dokumen perjanjian-perjanjian yang dibutuhkan sehingga aku tak butuh membuang waktu untuk bekerja saat ini, dan kemudian terakhir dan yang paling membuatku yakin adalah, Denada sendiri yang mengatakan dari mulutnya bahwa malam ini aku akan dihukum!

***

Diikat di bench merupakan salah satu hal yang sangat aku inginkan dalam hubungan ini, dan termasuk sekarang, diikat di bench dengan seutas blindfold yang mengurung pandanganku sampai sampai hanya keadaan gelap yang kupandangi merupakan salah satu hal yang paling erotis yang pernah kupinta ke Denada.

Tak sampai disitu, hujaman dildo, yang telah disematkan pada fucking machine, pada rongga mulut dan rongga rektumku saat ini sebagai sebuah hukuman mulai dapat kunikmati, atau bahkan sangat kunikmati! Lagipula, hukuman semacam ini telah ia inisiasikan sejak awal tahun. Namun yang menarik sekaligus menimbulkan ketakutan bagiku adalah saat ini ia memasangkan headphone pada kedua telingaku yang mencegah aku dapat mendengar bunyi apapun diluar dari bunyi yang berasal dari headphone ini, dan sedari tadi, mungkin telah kudengarkan lagu Lelaki Buaya Darat oleh Duo Ratu sebanyak entah mungkin enam atau tujuh kali.

Dengan keadaan ini, aku berpikir bahwa tujuan Denada saat ini adalah sedapat mungkin ia membatasi penggunaan panca inderaku. Karena, praktis aku hanya dapat merasakan sesuatu dan menghirup bau tertentu yang tentunya dalam keadaan ini tidak terlalu berguna! Sebagai ujung kesimpulanku, berdasarkan situasi yang kualami, tidak salah lagi bahwa Denada ingin menghukumku dengan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya! Hal ini bisa menjadi pertanda baik, namun besar kemungkinan dapat menjadi pertanda buruk, amat buruk malah!

Ku tak tau kemungkinan mana yang akan terjadi. Sejak terakhir Denada menanyakan semua hal terkait dengan Selena, hubungan diantara kami dulu dan saat ini dan terakhir meminta nomor ponselnya, aku gagal mengetahui apa yang selanjutnya ia lakukan. Atau sebenarnya, aku gagal mencari tau! Terlebih, aku juga tidak dapat mengidentifikasikan seperti apa dan bagaimana pikirannya saat ini. Sebagai seorang dominan, satu hal yang aku tau pasti dari dirinya bahwa apa yang akan dilakukan Denada selalu sulit untuk diprediksi!

***

Satu putaran lagu yang sama dari Duo Ratu sejak kesimpulan akhir mengemuka dari kontemplasiku, sentuhan pertama, yang memberikan efek setrum hingga ubun-ubunku menyeruak. Sentuhan tersebut terus berlanjut perlahan, mulai dari bagian belakang paha perlahan naik hingga sampai ke bahu. Sentuhan ini menggunakan leather glove, tapi dari bau yang menyeruak dan ukuran tangannya aku yakin ini Denada! Sentuhan ini diikuti dengan terhentinya lagu yang sedari tadi diperdengarkan kepadaku dan, tangan ini melepaskan headphone yang sedari tadi membatasi pendengaranku.

ICED TURTLE MOCHAWhere stories live. Discover now