Mark selama sebulan ini mengamati dalam diamnya semua tingkah aneh seorang Lucas Wong yang mulai tampak mengkhawatirkan.
Putra sulung keluarga Wong itu benar-benar berubah tiga ratus enam puluh derajat, berputar balik drastis dari Lucas Wong yang Mark kenal selama bertahun-tahun.Seperti hari ini begitu Mark masuk kedalam penthouse milik Lucas yang pertama kali dirinya dapatkan adalah sosok Lucas yang tampak serius membaca sebuah buku tebal bertema filsafat.
Mark merinding.
Membayangkan pergeseran otak Lucas yang mungkin sudah berada di sudut empat puluh lima siku-siku. Raut wajah Lucas tampak serius seolah mendalami isi dari buku tersebut, perlahan Mark mendekat kearah sang sahabat dan menempuk pundak lebar itu.
"Kita ada kuliah dua jam lagi" ujar Mark dan berani bersumpah akan membuang koleksi video porno miliknya dilaptop jika Lucas tidak menolak ajakannya untuk kekampus hari ini.
Lucas meletakan bukunya dan melepas kacamata tanpa lensa dari wajah tampannya itu.
"Tunggu, aku bersiap dulu" Lucas langsung berdiri dari sofa besar itu menuju kamarnya tanpa merubah ekspresi datarnya.
Mark ternganga.
Membayangkan koleksi Video porno yang ia download mati-matian dengan membobol semua situs dan harus segera ia musnahkan dari laptopnya.
Ada apa dengan sahabatnya itu dan mengapa hebat sekali efek menjadi fanboy seorang penyanyi. Mark tidak pernah mengalami dan jangan sampai, sejauh ini idola-idolanya adalah wanita-wanita berdada besar dengan gerakan maut nan erotis yang membuatnya terangsang.
Mark memijit pelipisnya karena pening harus merelakan para kesayangannya lenyap dari koleksi pribadi milik pemuda Kanada itu. Terpekur memandangi langit-langit diatasnya sebelum memejamkan matanya.
"Goodbye my babes" desisnya.
🐵❤🐰
"Kau yang menyetir" Lucas memberikan kunci Audinya pada Mark tanpa menoleh kearah sahabatnya itu, Mark hanya mengangguk-mengambil kunci mobil mewah tersebut kearah deretan mobil Lucas diparkir basement.
"Bukan Audi yang itu Mark-" Lucas menghentikan langkah Mark menuju mobil berwarna hitam dideretan ke empat "Ayahku baru saja mengirimkanku mobil baru, pakai yang itu saja" Lucas menoleh kearah mobil Audi berwarna merah yang sebenarnya baru saja keluar empat hari yang lalu dengan status limited edition.
Mark mengusap dadanya, terkadang terlalu kaya terasa begitu mengerikan.
Mereka berdua sudah berada didalam mobil tersebut, Mark sedang menyalakan mesin mobil dan Lucas sibuk menunduk menatap ponselnya.
"Kau seperti akan menelan bulat-bulat ponselmu itu" Mark mulai menginjak gas dan menekan tuas gigi mobil milik Lucas.
Lucas menatapnya dengan senyuman lebar. "Aku sedang melihat cuplikan fanmeet Jihoon di Korea kemarin" jawabnya dengan ekspresi senang.
"Bukankah kau sudah menontonnya langsung minggu lalu?"
Lucas mengangguk.
"Kau juga sudah datang di lima acara fanmeet lainnya!!!!" Mark kehabisan stock sabar dan mendelik kearah Lucas.
"Memang kenapa?"
"Astaga Yukhei, apa kata orangtuamu jika mereka tahu kau mulai tertarik dengan laki-laki juga dan rela menghabiskan uang dari aset-asetmu untuknya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakfall [CasWink]
FanfictionPark Jihoon penyanyi pendatang baru yang akan segera debut. ketika agensinya mengadakan pesta perayaan debutnya Jihoon yang tak bisa minum alkohol mabuk dan bertemu Lucas Wong, pemimpin geng berandalan yang lebih memilih balapan liar dibandingkan me...