REDAMANCY。

Missing you。

A story by azfdr20

—

"Karena kita terlalu naif untuk tahu apa itu cinta"

📓📓📓

Wooseok memandang tangan mungilnya yang kini digenggam oleh pemuda disampingnya, Jinhyuk.

Senyum manis perlahan terbit di bibir Wooseok.

Tatapannya kemudian terarah pada wajah rupawan Jinhyuk.

Jinhyuk menoleh, membuat keduanya saling bersitatap.

Jinhyuk tersenyum. Senyum yang sangat hangat, menurut Wooseok.

Membuatnya merasa bersyukur karena bisa bersama dengan Jinhyuk.

"Wooseok" panggil Jinhyuk pelan.

"Ya?" tanya Wooseok dengan lembut.

"Aku merindukanmu"

Kedua mata indah itu terbuka.

Melihat sekelilingnya, kemudian menghela nafas.

"Ternyata hanya mimpi, huh?" ada jeda sejenak, " Tentu saja seperti itu, apa yang kau harapkan Kim Wooseok bodoh. Haha."

Wooseok tertawa pelan. Namun perlahan air mata mulai turun dari mata indah itu.

"Hiks.."

Kemudian menangis tersedu-sedu.

📓📓📓📓

Wooseok tengah duduk di halte untyuk menunggu bus datang.

Tak lama ada dua orang pemuda berseragam SMA yang berdiri di depannya.

Tanpa sadar, pikiran Wooseok kembali mengingat kenangan masa SMAnya dulu, bersama Jinhyuk.

Flashback

"Yak Lee Jinhyuk! Kemari kau sialan!" teriak Wooseok di koridor sekolah.

Namun sang objek teriakan, Lee Jinhyuk, malah memeletkan lidahnya ke arah Wooseok.

"Malas. Kau saja yang kesini, pendek." ledeknya kemudian tertawa nyaring.

"Aishh Kau!! Dasar tiang jelek! Awas kau!" Geram Wooseok yang kemudian berlari berniat mengejar Jinhyuk.

Ya, Wooseok tengah kesal pada Jinhyuk, karena pemuda itu sengaja-tak-sengaja menyenggol lengan Wooseok yang tengah menulis di buku, yang menimbulkan sebuah garis yang tak diinginkan di buku Woseok. Ya, hanya karena itu. Tapi menyebabkan keributan yang luar biasa.

Mereka akhirnya kejar-kejaran di sepanjang koridor sekolah. Dan berakhir menjadi tontonan seluruh warga sekolah, yang sudah terbiasa dengan hal itu.

Wooseok tertawa pelan mengingat hal itu. Astaga, dulu ia sangat kekanak-kanakan sekali. Ia sering marah tak jelas kepada Jinhyuk, bahkan disaat lelaki itu hanya diam.