—"Seungmin, Bangooonn!! Itu Hyunjin udah nungguin!!"
Seungmin sebenarnya sudah bangun, tapi masih diatas tempat tidur memainkan handphonenya.
Mendengar nama Hyunjin yang barusan ibunya teriakan, entah kenapa tubuhnya tergerak untuk mandi dan segera menemui si memble itu.
"IYA IYA BU!! BILANG KE HYUNJIN TUNGGU!!"
Sementara itu dibawah beberapa menit yang lalu...
Tok...tok...
Ibu Seungmin berlari kecil untuk membukakan pintu.
Pria bertubuh jangkung itu tersenyum manis padanya.
"Assalamualaikum..""Wa'alaikumsalam, Nak Hyunjin!"
"Permisi Tante, Seungminnya ada?"
"Ada, masuk masuk!"
Hyunjin menuruti perkataan calon mertua—eh maksudnya ibu Seungmin. Ia masuk kerumah, lalu duduk di sofa.
"Udah sarapan belom? Ini tante masak ayam goreng, mau?"
"Eh, gausah repot-repot tante. Tadi saya udah sarapan."
"Bentar ya, Seungmin masih tidur. Tante bangunin dulu."
Hyunjin mengangguk membiarkan Ibu Seungmin pergi ke lantai atas membangunkan putranya.
"Seungmin, Bangooonn!! Itu Hyunjin udah nungguin!!"
"IYA IYA BU!! BILANG KE HYUNJIN TUNGGU!!"
"Iya-iya..."
Ibu Seungmin turun lagi menemui Hyunjin.
"Maaf ya, Seungmin berisik. Katanya tunggu bentar."
"Hehe, iya gapapa Tante."
Ibu Seungmin duduk disebelah Hyunjin.
"Eum, ngomong-ngomong kamu pacaran sama Seungmin?"
"Eh?"
Hyunjin harus jawab apa??!!
"Eeeeh, lagi pendekatan tante."
"Ekhem. Yang kamu suka dari Seungmin tuh apa?"
"Eh?? Ih tante apasih..."
"Ih, Tante serius. Yang kamu suka dari dia tuh apa??"
Hyunjin senyam-senyum.
Wajahnya memasang semburat merah."Seungmin tuh, lucu. Ih gatau ah Tante. Suka aja Hyunjin tuh..."
Ibu Seungmin gigit-gigit kuku.
Gemas dengan seorang Hwang Hyunjin."Aaaaaawww, gemes!! Mulai sekarang kamu panggil Tante ibu aja ya."
"Eh, ibu?"
"Iyaa, ibuu.."
"Hyunjin, ayo berangkat!!"
Sosok pria manis itu menghampiri Hyunjin dan ibunya.
Lalu menatap mereka dengan tatapan menyelidik."Ibu enggak ngomongin Seungmin sama Hyunjin kan?"
"Enggak kok. Ibu penasaran aja sama Hyunjin."
"Serius?"
"Serius! Tanya deh Hyunjin, iyakan Nak?"
"Iya."
"Yaudah terserah, Seungmin berangkat dulu ya Bu."
Seungmin menyalimi tangan ibunya.
Begitu pula Hyunjin."Ibu, kita pergi dulu ya."
Mendengar penuturan Hyunjin barusan, Seungmin tersenyum.
Darahnya terasa berdesir lebih cepat.
Dan detak jantungnya yang tak dapat dikontrol.