STAY#5 (TASYA)

19 2 1
                                    

"Waktunya Sendiri"
~Devan Anggara

                                     * * *

Devan menatap gadis berambut lurus itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Gadis itu tersenyum sambil menyelipkan anak rambut yang menghalangi pandangannya.

Senyuman itu bagaikan sihir bagi Devan,entah mengapa senyuman itu membuat keteduhan dan kenyamanan bagi sesiapa saja yang melihatnya.

Seperti Devan misalnya.

"Devan,yang ini udah ketemu.Jadi diapain nih?udah selesai?"
"Devan?"

Dengan geram gadis ini menatap Devan yang mengacuhkan dirinya sedari tadi.

Tetapi anehnya,pria ini hanya menatap kedepan.Apa yang dilihat pria itu?

Dengan penuh penasaran Tasya mengikuti arah pandangan Devan.

Tasya menyunggingkan senyumannya.

Ohh,Namira rupanya.

"Devaaan"

Devan terpenjat kaget tatkala Tasya meneriakkan namanya tepat dikupingnya.

Dengan kesal Devan meniup tangannya lalu beralih ketelinganya,sampai berulang kali.

Tasya hanya ngakak sambil memegangi perutnya,entah kenapa melihat Devan kaget terlihat lucu di mata Tasya.

Devan menatap sinis ke arah Tasya, gadis itu kicep seketika.

Dengan perlahan Devan menghembuskan nafasnya,lalu mulai mengambil handphone yang berada di laci meja miliknya.

Merasa dirinya diacuhkan Tasya mencoba merampas handphone milik Devan.

Dengan secepat kilat Devan langsung menyembunyikan handphone dibalik punggungnya.

Dengan cepat Devan bangkit dari duduknya lalu mulai berlalu meninggalkan Tasya.

"Devaan,gue gimana nih?PR gue belum kelaar"Teriak Tasya.

"Buku"

Hanya kata-kata itu yang mencelos dari mulut pria itu,lalu meninggalkan dirinya yang tengah kesal saat ini.

"Berarti gue nyontek nih?"Tanya Tasya pada dirinya sendiri.

Dengan sumringah Tasya langsung teriak kegirangan,ternyata Devan tidak membiarkan otaknya berkerja keras akibat PR Aritmatika ini.

Ketika membuka buku Devan,mata Tasya terbelalak melihat apa yang ada di buku itu.

'Gue pengen sendiri.Soal PR, lo kerjain aja sendiri'

* * *


"Tas"
"Tasya"

Merasa namanya dipanggil dengan santai Tasya menoleh ke sumber suara.

"Kenapa?"Tanya Tasya sambil menatap Jastin sambil memberhentikan langkahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang