Duma Secret

1 0 0
                                    

Ruang di kelas 3A sangat sepi hanya ada Duma didalam kelas. Karena belum mulai pelajaran jadi siswa yang lain berada di luar kelas. Duma memperhatikan pintu kelas ketika tidak ada pergerakan sama sekali dia segera membuka ransel Ara dan langsung mengambil buku Ara lalu menyimpannya di dalam ransel miliknya Setelah itu Dia keluar dari kelas sambil bersiul riang. Seolah tidak terjadi apa-apa.

Tidak lama kemudian bel sekolah berbunyi tanda masuk kelas semua siswa pun masuk kedalam kelas dan duduk dengan rapi. Tidak lama kemudian masuk seorang bapak ke dalam kelas. Namanya pak Indra kepala sekolah mereka.

" Tugas bahasa indonesianya dikumpulkan ke depan " ucap bapak itu tegas

Semua siswa segera mengumpulkan tugas di atas meja. Sedangkan Ara sedang mencari bukunya didalam tas berulang kali tetap tidak bisa menemukan bukunya. Ara sangat takut dan gelisah karena tidak bisa mengumpulkan tugas pak Indra. dibelakang Ara, Duma hanya memperhatikan Ara yang sedang mencari bukunya dengan wajah santai dan parahnya dia tidak mengumpulkan tugas juga.

Bapak itu menghitung jumlah buku di mejanya dan matanya melotot seolah tidak percaya dengan jumlah tugas yang siswanya kumpulkan.

" Jumlah siswa di kelas ini 25 orang. Dan kenapa hanya 23 yang mengumpulkan. Yang tidak mengumpulkan tugas unjuk tangan. " Ucap bapak itu

" Saya pak. Sebenarnya saya sudah mengerjakan tugas sekolah pak. Tapi tadi ketika ingin mengumpulkan sudah tidak ada dalam ransel saya pak." Ara unjuk tangan lalu menjelaskan

" Saya juga tidak mengumpulkan tugas pak. Ketinggalan di rumah bukunya. " Ucap Duma santai sambil berdiri

" Kalian berdua. Maju ke depan lalu berdiri sambil angkat tangan kalian keatas. Sampai pelajaran selesai " ucap bapak itu marah

Ara dan Duma pun dihukum di depan kelas sampai pelajaran selesai. Setelah itu mereka di suruh ke ruangan bapak pak Indra, kepala sekolah mereka. Mereka masih berdiri di depan meja bapak itu.

" Mutiara Keira. Kau adalah siswa berprestasi dan sebelumnya kau tidak pernah melakukan kesalahan seperti ini. Kau harus mempertahankan beasiswa dan tidak melakukan hal seperti ini lagi. " Ucap bapak itu tegas

" Saya benar-benar minta maaf pak. Saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. " Jawab Ara merasa bersalah

" Dan kau Matheis Duma. Sebelumnya kau sudah berjanji sama saya waktu seleksi pindah kelas kalau kau akan Rajin-rajin belajar. Kenapa kau malah jadi pelupa seperti ini . "Tanya bapak itu lagi

" Maaf pak , saya menyesal pak . Saya janji tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. " Jawab Duma

" Ara , satu hal yang ingin bapak bicarakan lagi. Kau jangan berbuat kesalahan lagi ya. Kesalahan kecil bisa jadi seleksi beasiswa mu nanti di cabut. " Ucap bapak itu prihatin

" Iya pak. " Jawab Ara

" Sekarang kalian boleh keluar " ucap bapak itu

" Terima kasih pak " jawab Duma dan Ara lalu keluar dari ruangan bapak itu

****

Meysi , Silvi , rose , dan sasa sedang makan di kantin sambil bercanda ria. Dan tidak lama kemudian Ara duduk di samping meysi lalu memakan nasi gorengnya tanpa bicara sepatah katapun.

" Ara , bagaimana bisa tadi kau tidak mengumpulkan tugas. Memangnya kau belum mengerjakan tugas ? " Tanya meysi penasaran

" Maaf ya , kita tidak bisa membantumu tadi." Ucap Sasa merasa bersalah

" Ayolah Ra jangan diam saja.
Cerita ke kita " Tanya Silvi lagi

" Tapi tadi kata Ara, dia membawa tugasnya namun ketika ingin mengumpulkan bukunya sudah tidak ada dalam tas. Itu berarti bukunya hilang" jawab Rose dengan cerdas

MY SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang