part 1-

19 2 0
                                    

-way back home-

Ddrrrrttt drrrtt drrttt...

getaran alarm yang telah bunyi sebanyak 8 kali sama sekali tidak membangunkan abil dari hibernasinya , wajar jika abil sering telat ke sekolah .

Hari ini hari senin , hari yang sakral pagi para murid karena harus berdiri selama 1 jam di bawah sinar matahari
Upacara .

"Biiii ya allah ,udah jam berapa ini , mau sekolah jam berapa , ayo cepetan bangun atau mau bunda siram ?" bunda sara

"Iya ndaa" jawab abil dengan suara yang serak dan mata yang masih tertutup , berusaha mengumpulkan nyawa yang ntah pergi ke mana

Abila rezvan azkadina anak bunda sara yang ke dua , yang berarti abil punya kaka . Gadis yang ceria , cuek , tapi banyak kepo nya juga zzz .

Bisa di panggil abil , bila , or anything , tapi lebih sering di panggil BI . Tadinya cuma bunda yang boleh panggil itu , tapi abil memperbolehkan panggilan itu untuk orang terdekat nya , karena menurut abil itu panggilan sayang .
Bahasan yang kurang penting sih , intinya abil hobi telat *loh*

Pukul 06.47

sekolah masuk pukul 07.02 tapi abil baru selesai memakai seragam dan masih mengeringkan rambut dengan tergesa gesa , berlari kesana kemari mengambil barang barang yang belum disiapkan sedari malam , terlalu santai memang , tapi tidak lagi santai di saat seperti ini .

setelah mengambil barang yang sekira nya perlu di bawa , abil langsung memakai sepatu dengan menggunakan jurus flash , bahkan abil tidak kepikiran untuk memakai riasan di wajah nya hari ini

"Ndaa ayoo abil udah siap"

Bunda sara langsung mengambil kunci mobil yang ada di atas lemari

" kamu ni , makannya lain kali kalo tidur jangan kaya orang mati"

di dalam mobil abil tidak berhenti menatap jam tangan nya , jam menunjukan pukul 06.56 dan pagar akan di tutup tepat pukul 07.00  . Benar saja , sesampai nya abil di sekolah pa satpam sedang menutup pagar sekolah , abil bergegas lari sambil berteriak memanggil pa sukana

" paaa jangan di tutup dulu saya belum masukkk " teriak abil dengan nafas yang terengah engah

Pa sukana otomatis menghentikan kegiatan nya , dan menoleh ke arah seseorang yang memanggil nya

"Hadehhh si neng , lain kali lebih pagi atuh geulis" pa sukana

"Iya pa makasih , saya masuk dulu ya pa dadah" melanjutkan lari nya karena takut di pajang di depan tiang bendera .

way back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang