5

2.4K 408 97
                                    

"Anjir anjir anjir anjir"

"Dah mo deket dah mo deket cannn"

"Astaga astaga mo ngomong apa gue can"

"Can takut banget sumpah!!"

Grace mencengkram bahu Haechan sambil menjaga helmnya supaya tidak terbang. Mereka melesat pergi dengan kecepatan penuh

Jujur saja,

Meskipun dirinya menganggap remeh kakak sulungnya itu, tapi Grace akan sangat takut kalau Doyoung mengamuk

Karena kejadian 2 tahun yang lalu,

Yang menyebabkan Doyoung sangat Overprotective kepada Grace

--

"Can, ini beneran rumah gue kan?"

"Cepet turun astaga"

"Can, sumpah ini bukan rumah gue"

"Grace!"

"Can..."

Drttt drrtt

Tertera pada layar ponsel, membuat Grace membelangakan matanya

"Can, gue diteror"

"Makanya cepet masuk anying"

Grace berjalan pelan membuka pagarnya, sesekali menghadap Haechan yang mengepalkan tangannya tanda memberi semangat pada Grace

Grace melambaikan tangannya dan masuk ke dalam rumahnya yang bercat putih itu. Menghidupkan semua lampu rumahnya

Tapi tidak menemukan keberadaan Doyoung disana. Grace meletakan tasnya dengan asal

"Ah Haechan boong bgt Doyoung Balik"

"Mana mungkin tu Doyoung balik ke Indo"

"Sial kan gue gabisa pdkt anying"

"Pdkt sama siapa kamu?"

Grace mematung,
Mendengar asal suara dari ruang tengah.

Yang sangat dingin.

Kim Doyoung, yang duduk membelakangi Grace. Tanpa menoleh sedikitpun kebelakang

"Dari mana?"

"Kenapa baru pulang?"

"Kenapa ga jawab telfon kakak?"

"Kak Doy!! Grace kangenn..."

Grace dengan cepat berlari dan memeluk Doyoung, mungkin dengan bersikap seperti ini Doyoung melupakan amarahnya.

Dan ternyata benar,
Doyoung memeluk adiknya itu dengan sangat erat.

Mengelus rambut adiknya dan tersenyum

"Kenapa kak Doy gabilang mau pulang sih?" Grace mengecutkan bibirnya sambil menatap Doyoung

"Suprise?"

"Ih kak Doy!"

"Ohya, kenapa kamu baru pulang dan gak jawab telfon kakak?"

"Umm, tadi aku nyari.. nyari obat!"

"Kamu sakit?"

"Bukan kak, tapi Haechan. Tiba-tiba mencret"

"Haechan mencret? Kok bisa?"

"Kebanyakan ngemil saos kantin"

"Astaga, manusia itu"

Doyoung sekali lagi mengacak rambut Grace sebelum ia melesat pergi kearah kamarnya.

Om Johnny ? - Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang