Pagi ini aku berangkat ke sekolah seorang diri, aku tahu ibu telah mengantarku setiap hari. Aku masih duduk di bangku sekolah dasar, usiaku masih 6 tahun dan disini aku adalah murid terkecil di kelas 1B SD Negeri Darungan 02. “Hai, aku duduk sama kamu ya?” ucap seorang gadis dengan gaya rambut kepang dua yang giginya belum rata. Aku hanya mengangguk dan tersenyum, lalu ia meletakkan tasnya di bangku sebelahku. “Hay, namaku Intan, kamu siapa?” tanya gadis itu sambil mengulurkan tangannya. “Aku Vhyta!” aku pun membalas uluran tangannya. Beberapa lama kemudian, aku kembali hanya diam melihat tingkah laku teman-teman baru di kelasku. Banyak sekali teman yang ingin berkenalan denganku, ternyata benar apa yang dikatakan ibu tentang aku. “Vhyta itu cantik, pinter, baik, pasti nanti banyak yang mau temenan sama Vhyta. Ibu yakin, teman-teman baru Vhyta pasti suka kalau punya temen kayak Vhyta!” ucap ibu tadi malam. Aku benar-benar bahagia hari ini, aku mengenal seorang teman yang sangat baik dan manis. Namanya Kiki, dia adalah cucu dari temannya nenekku.
“Assalamu’alaikum… Ibu aku pulang!!” ucapku saat masuk kedalam rumah, ibu langsung menyambutku dengan pelukan khasnya. Aku menceritakan suka riaku hari ini kepada ibu, ibu mendengarkan sambil membelai rambutku yang sangat tipis. Ibu mengatakan kalau aku memang pantas memiliki banyak teman, ibu tersenyum saat aku katakan bahwa wali kelasku menunjukku sebagai ketua kelas. Aku belum berani bercerita tentang Kiki kepada ibu, aku ingin mengenalnya dulu. Ibu memintaku mandi dan ganti baju sebelum makan siang. Aku menuruti apa yang ibu ucapkan, karena walau begitu ibu adalah malaikat pelindung hidupku yang sangat baik.

YOU ARE READING
kasih sayang ibu
ActionKasih sayangnya adalah hidupku dimana setiap belaiannya adalah kebahagiaanku. Ibu. Dia adalah pelita dalam hidupku, ia penolong hidupku dan dia adalah napasku.