9 tahun Kemudian…
Hari ini sangat cerah, aku menuruni tangga menemui ibu yang sudah duduk di meja makan. “Selamat pagi, ibu” ucapku sambil mencium pipi ibu. “Selamat pagi sayang. Ayo sarapan, 10 menit lagi kita berangkat ya!” ucap ibu. “Ok bos!”. Ibu sudah sering mengantarku sekolah, saat ini aku sudah duduk di kelas XI SMA. Aku selalu bahagia jika ibu selalu menemaniku setiap saat apalagi di usia remaja ini aku sangat membutuhkan ibu sebagai pelindung langkahku. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa, “Hai Vhyta, udah denger berita belum?” ucap Arin saat baru masuk ke kelas. “Apa’an?” tanyaku heran. “Ada siswa mau daftar sekolah disini!”. “Terus?”. “Denger-denger kata temen-temen dia cakep dan cool tahu nggak!”. Aku tidak begitu mempedulikan ucapan Arin, karena aku mendapat kabar dari ibu yang ingin pergi ke Korea. “Ibu, aku tinggal sama siapa kalau ibu pergi?” rintihku. Arin bingung melihat sikapku, aku yang biasanya ceria dan aktif hanya bisa diam saat wali kelasku meminta murid barunya duduk di sampingku.Hari demi hari aku lewati, aku sangat kecewa saat tahu ibu pergi tanpa menunggu kepulanganku dari sekolah. “Ibu tega! Aku berhari-hari meneteskan air mata hanya untukmu. Tapi apakah ibu disana bisa merasakan betapa sakitnya hatiku saat tahu ibu meninggalkan aku? Ibu cepat pulang!” ucapku, “Ibu kamu pasti bisa merasakan apa yang kamu keluhkan saat ini, karena hati ibu memiliki ikatan batin yang kuat dengan anaknya,” ujar Ryan. Dia adalah siswa baru yang duduk sebangku denganku, dia memang perfect tapi saat aku mulai memiliki perasaan yang lain tiba-tiba aku selalu teringat pada Kiki. Aku merindukannya, sama seperti aku merindukan ibu saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/191740680-288-k268224.jpg)
YOU ARE READING
kasih sayang ibu
ActionKasih sayangnya adalah hidupku dimana setiap belaiannya adalah kebahagiaanku. Ibu. Dia adalah pelita dalam hidupku, ia penolong hidupku dan dia adalah napasku.