7

2.7K 77 3
                                    

"Sabrina? " tanya arda.

"iya sabrina istri lo" ucap Farhan.

Deg

Sabrina,satu nama yang tidak pernah berada di pikirannya.dan apakah ia masih pantas untuk di sebut suami Sabrina?.

"Muka lu kenapa dah?"

"Engga,maksud lu itu Sabrina istri gua?" Tanya Arda.

"Wah parah si,itu cewe udah ngasih apaan ke elu sampe sampe sama bini sendiri lupa.pantes lu jadi kaya gini" ucap Farhan sambil meninggalkan ruangan Arda.

****
Di suatu cafe,Sabrina yang lebih tepat nya di panggil Sasa sedang memandang kearah luar jendela dari tepat yg ia duduki. Tak lama ada seseorang uang mengelus pipi nya lembut.

"Kamu di sini udah lama?" Tanya laki laki itu.

"Tidak mas,aku baru saja sampai"

"Kau berbohong dear, Rani berkata bahwa kamu sampai dari satu jam yg lalu" ucap Ardi ,ya laki laki yg sedang duduk di hadapan Sasa.

"Maaf" ucap Sasa.

Ardi yg melihat wajah Sasa bersalah pun mengalihkan pembicaraan.

"Kapan mereka akan lahir?" Tanya Ardi sambil melihat ke arah perut Sasa yang sudah membesar itu dan hanya menunggu waktu saja.

"Kata dokter Satu Minggu lagi"

"Ah aku harus pergi besok" ucap Ardi dengan nada bersalah.

"Kau mau pergi? Kemana?"

"Ya, aku akan ada sedikit meeting di Surabaya.aku akan berangkat besok pagi"

Entah mengapa Sasa mendengar itu merasa bahwa diri nya bersalah,karena ia telah merepotkan Ardi.

"Tak usah khawatir,di saat mereka akan lahir .aku akan berada di samping mu" ucap Ardi sambil membawa kedalam dekapannya.

Sasa terisak di dalam dekapan Ardi. Nyaman,satu kata itu terdapat di dlm hati Sasa.

"Maaf mas....a..hiks...aku...sudah merepotkan hiks" ucap Sasa yang terisak di dlm dekapan Ardi.

"Ssttt,aku yg seharusnya minta maaf sa.seharus aku yg bersanding denganmu bkn dia" ucap Ardi dengan dana penuh penyesalan.

Di dalam dekapan Ardi,Sasa menggelengkan kepalanya. "Ini bkn salah Didi" ucap Sasa yang mulai tenang di dlm dekapan Ardi.

"Seharusnya aku tidak pergi ke Paris hari itu sa" ucap Ardi dengan air mata yg entah kapan sudah menetes di kedua pipi Ardi.

Ia sangat menyesal karena sudah meninggal wanita yg dari dulu ia cintai Selama bertahun tahun,bahkan saat wanita nya harus tersakiti oleh saudara kembar nya.





Hai guys kita ketemu lagi.
Kangen ga? Masa si ga kangen? Hehe😁
See you ya!
Jangan lupa komen dan vote.
Maaf kalo kali ini part nya pendek!:'


POOR WIFE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang