Almira Raharjani - DES (C) ISION (Kisah Galau Sepanjang Masa)

73 1 0
                                    

RESENSI NOVEL DES (C) ISION (Kisah Galau Sepanjang Masa)

Judul: DES (C) ISION (Kisah Galau Sepanjang Masa)
Penulis: Almira Raharjani
Desain sampul: Marcel AW
Editor: Raya Fitrah
Penerbit: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Buku Detail: 224 Hlm, 20 cm, Jakarta 2012
ISBN: 978-979-22-8632-8

"Apa yang akan kamu lakukan jika pacarmu terbukti tidak romantis, hanya mengundang ngobrol ngalor-ngidul seperti seminar tanpa tema? Apakah Anda akan menyimpan laporan ini pada pertemuan-rapt untuk diri sendiri sampai kemudian menjadi pembohong yang tumbuh bak jamur di musim hujan atau curhat ke teman?

Yang terakhirlah yang dilakukan Desi. Sama sekali di luar harapan Desi, mendadak ia sampai pada keputusan putus.

Desi mengira bisa segera mencari pacar baru yang lebih dari segalanya, rencananya buyar. Karena begitu mereka putus, Desi malah selalu terkekang pada sikap dewasa dan sopan De. Dan celakanya, menjawab dengan De bahkan tak habis-habis, sambung-menyambung mirip buntut barongsai.

Desi galau, karena semuanya menyangkut dan berasal dari dirinya sendiri yang ruwet dan labil. Dan kegalauannya semakin menjadi semakin sulit diharap.

***Hai kawan kita ketemu lagi di saat hujan (lagi) pada postingan hari ini, awalnya saya sudah Coba Try Out Matematika. Nggak tau kenapa saking penatnya saya refresing baca novel ini dalam beberapa jam (WOW ... Biasa aja) dan malam ini saya sedikit mengulik novel ini yang direkomendasikan dibaca buat teman-teman yang masih bisa ababil sama pacarnya (Mungkin)Pernah nggak sih kamu ngobrol sama kamu dengan sang pacar kadang terasa hambar? Terjebak? Itu-itu mulu? Nggak ada kemajuan? Yah Desi juga merasakan hal yang sama saat pacaran yang sama De selama mengalami setengahnya (merah: cowoknya. Bukan DEE si penulis Perahu Kertas). Setelah mempertimbangkan masak-masak dan desakan sahabtanya, Cindy- akhirnya Desi mengambil Ujung Keputusan: "Gue Putusin, Putus!" Dan De hanya menerima dengan ikhlas kemudian mulai menggerakkan tangan Desi sambil membuka "Selamat tinggal, Desi. Kita mungkin tidak pacaran lagi. Tapi kuharap kita tetap saling menyapa kalau berjumpa, "

Bukanya senang, malah setiap hari Desi senang terkekang oleh rasa bersalahnya karena keputusannya sendiri dan permintaannya ini-itu yang berdampak fatal bagi De. Linggar, Kesalahpahaman keluarga Desi versus De yang berawal dari Desi yang meminta memutus tali silaturahmi De dan didukung.

Setelah memecahkan salah, setelah beberapa rentetan, acara yang dialaminya- tantangan yang belum pernah dibahas sebelumnya tentang yang selama ini mempunya segudang rahasia yang tidak mengerti.

Dan satu lagi, sahabatnya selama ini adalah biang kompor yang selalu menghidupkan letupan-letupan apinya lewat perkuatan hingga desi terbakar oleh hasutanya untuk meminta dihapus dari De, perlu efek jones yang iri dan dengki lihat sahabatnya mempunya pacar enak De. Dan sialnya Cindy malah memusuhinya setelah Desi menjelekkan si Dody (ternyata calon pacar) dihadapannya.

Namun dibalik, semua kegalauan yang Desi & De alami berbuah manis setelah Anggi dan Fifi nekat melanjutkan misi rahasia menyelediki isu miring dari sumber "si rambut pohon beringin" (Cindy) yang katanya De sudah punya anak setelah kalah dengan Desi? Kok bisa? Semuanya di bahas di bab cerita Hebat Si Nenek. Dan jangan khawatir karena cerita ini berakhir manis setelah bab Aksi Anggi, De nekat menjalin hubungan kembali dengan Desi, tetapi bukan sebagai pacar namun sebagai ISTRI, alias Desi dilamar buat nikah. YEAY!

***Dibalik cerita yang saya baca, banyak hal yang disampaikan oleh penulis buat disampaikan kepada penulis. Tentang kita yang harus membantah karakter pasangan kita masing-masing dalam menjalin hubungan, jangan mudah berhubungan sama omongan orang, jangan gegabah mengambil keputusan (janganlah kata temen saya curhat "jangan gegabah kalah, pacar ga masalah dan jelaskan sesuai sesaat, suatu saat nanti kita akan nyesel entah karena si doi setelah putus makin baik kelakuannya atau makin ganteng "[ini pikiran teman-teman saya kadang-kadang melantur juga]) tapi ga ga gitu-gitu sangat kali ya? Dan satu pesan yang paling nyeremin, kadang-kadang orang yang kita percaya menjadi orang terdekat kita yang menantang besar dalam menghancurkan kehidupan kita. Jadi inget kisah "Jessica, Mirna dan Sianida". Jadi gimana dong? Saya nggak tahu ya berdoa semoga kita nggak melakukan hal-hal seperti mereka. Untuk kekurangan cerita ini, ganti nggak ada, kurangi Cuma satu. Kurang panjanggg cerita soalnya saya udah ketagihan sama cerita ini. Covernya keren banget saya udah langsung jatuh cinta pandangan pertama msekipun saya sebenernya kurang dari maksud dari judulnya. Dan isi bukunya sendiri juga disuguhi bab yang banyak namun narasi yang banyak pula jadi ngalir terus, kata-katanya yang sederhana dan banyak juga lawakan-lawakan di bikin ketawa ngakak bacanya. Selain itu saya juga mengutip beberapa kutipan yang bikin kalian baper salah satunya:

1. "kalau nggak tahan, ya mendingan putus. Susah banget sih cara kerja otak lo. Muter-muter nggak keruan. Dapat muter tuh otak, lo bisa kenthir! "(Hal 16)

2. "Laki-laki, cowok, pria, wong lanang, pria pada umumnya, mereka nggak akan mau diputusin. Kenapa Karena mereka memiliki ego sebesar dan setinggi Gunung Himalaya, maka kata 'tidak' dari cewek nggak berarti apa-apa. "(Hal 19)

3. "Perlu dikembalikan, ngomong putus itu mudah. Yang susah, meng-handle setelah kita melepaskan kata putus. Karena putus bukan akhir sesuatu, melainkan terbalik awal sesuatu. "(Hal 20)

4. "Selamat tinggal, Desi. Kita mungkin tidak pacaran lagi. Tapi kuharap kita tetap saling menyapa kalau berjumpa, "(hal 26)

5. "Sudahlah ... apa lagi yang lo tangisi, Des?" (Hal 27)

6. "Dody dan jenis cowok macam dia yang ke sana-kemari nampang mengandalkan mobil bokapnya, bukan tipeku, Cin!" (138)

7. "Eeh, nggak usah menjelek-jelekkan muka orang! Orang yang suka pilih, meski cakep udah lo putusin, kan? Apa gunannya? "(Hal 139)

8. "Busyet lo, Des! Jangan salahin orang lain dong untuk keputusan yang buat sendiri! "(Hal 139)

9. "Loh, memangnya apa enaknya punya sobat sedang pacaran sedang gue sendiri jomblo?" (Hal 139)

10. "Jika semua berpendapat tentang prasangka buruk, maka kebaikan akan menjauh darimu," (hal 195)

Nah, karena hujan yang menemani saya sudah reda, jadi saya mau pamit kita ketemu lagi di hujan-hujan berikutnya untuk postingan selanjutnya.

Review Novel & Wattpad ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang