Februari 2008
Sampurasun teman-teman kenalin nama aku Selva uji Ramadhani gadis Sunda anak kedua dari empat bersaudara.
jadi ya, aku itu berasa lengkap banget punya adik, punya kakak punya ayah sama ibu juga punya sahabat paket komplit deh pokoknya.
kalau menurut aku sih ya.. atau mungkin karena aku aja kali yang terlalu bersyukur.cuma satu nih teman teman yang aku nggak punya yaitu keberanian. soalnya kalau di dekat orang yang baru aku kenal aku tuh malu gitu rasanya. Saking pemalunya pernah tuh ada tamu datang ke rumahku eh bukannya buka pintu aku malah ngintip ngintip lewat jendela. sampai ibuku datang dan membuka pintu tamu itu terheran-heran dengan sikapku.
setelah dipersilahkan masuk ke dalam rumah oleh mama, tamu itu bertanya kepada mamaku
"eteh itu anaknya kenapa malah ngintip ngintip lewat jendela bukannya dibuka pintunya, kayak kura-kura aja" tanya ibu itu kepada mamaku
"Maaf ya ceu bukannya nggak sopan itu anak emang pemalu dari dulu."jawab mama ku
"nggak pa-pa atuh teh langka anak kayak gitu mah,zaman sekarang kan anak kecil udah pada pecicilan." Sahut ibu itu
Ya begitulah kira-kira kejadiannya teman-teman.sampai sekarang pun aku dipanggil si gadis kura-kura gara-gara pemalu,tapi sekarang udah nggak seperti dulu lagi sih malunya udah sedikit berkurang. Tapi nggak papa walaupun sedikit pelan-pelan malunya dikurangi asalkan jangan sampai putus urat malu saja hahaha.
***
Tiin..tiiin...tiin
Suara klakson yang di bunyikan mang Jaja tukang ojek langganan keluarga ku.karna kantor ayahku dan sekolah ku berbeda arah jadi setiap ke sekolah aku di antar jemput oleh mang Jaja."Tunggu sebentar mang ini Selva lagi pake sepatu" sahutku sambil menalikan sepatu sebelah kiri.lalu aku berdiri dan mengambil tas sekolah yang tergeletak di atas kursi teras.lalu bergegas naik keatas motor, sambil memakai helm
"Neng Selva belum pamitan ya sama mamah nya Eneng"ucap mang Jaja
"Haduh.. Selva lupa mang."sahutku
Gak papa deh dari sini aja pamitannya, akupun berteriak."Mah Selva berangkat sekolah assalamu'alaikum"
"Udah tu mang, Hayuk di kebut Selva nanti terlambat, oh ya ampun mana belum ngerjain pr lagi gara gara semalem sibuk latihan paskib jadinya lupa deh."
sepanjang jalan Selva terus berfikir gimana nasibnya nanti.apakah ia akan di hukum oleh ibu Rosita, semoga saja ibu Rosita sakit atau berhalangan hadir jadi dia bisa selamat dari hukuman.
Mang Jaja menghentikan motornya di depan gerbang sekolah.Selva turun dari motor dan berlari memasuki gerbang.
Sesampainya di kelas Dina yang sudah menunggu Selva sejak tadi langsung memberondong nya dengan pertanyaan.
"Va lama banget sih datangnya,eh itu kenapa muka kamu merah kamu sakit."
"aku gak sakit kok cuma lagi grogi aja,nantikan aku yang jadi pengibar bendera ngebayangin nya aja aku udah malu.baru kali ini aku tampil di depan umum Din."Selva menutupi mukanya dengan kedua tangan.
"Alah segitunya kali kamu mah,lagian sampe kapan kamu menghindar terus ini giliran kamu lho"sahut Dina.
"Iya juga ya nanti aku dihukum lagi kalau nggak mau jadi pengibar bendera."
"Yaudah Hayuk..petugas upacara gak boleh sampe telat ke lapangan" Dina menarik tanganku
Kami pun bergegas menuju lapangan."Din gimana nih aku malu, grogi lagi mana tangan aku dingin banget " ucapku pada Dina sambil meremas jari tangan.
"Va kamu tenang aja oke rileks,tarik napas buang .."ucap Dina berusaha menenangkan ku
"Hahaha..Tarik napas buang apaan kayak orang mau melahirkan aja kamu mah udah ah aku kesana dulu" sahut Selva sambil berlari kecil menuju gerombolan siswa siswi petugas upacara.
"Good luck gadis kura kura" teriak Dina sambil mengacungkan tangan yang membentuk huruf o dengan tiga jari tersisa.selva hanya menunduk malu melihat kelakuan sahabatnya itu.
Upacara bendera pun di mulai dengan khidmat sampai giliran pengibaran bendera aku melangkah di ikuti oleh dua petugas di kanan kiriku.
"Ternyata kalo udah di depan biasa aja ya,cuma takut salah aja sedikit" pikir ku
Bendera sudah di ikat pada tali,lalu ia mengangkat bendera ke atas dan memberi intruksi pada komando upacara yang tak lain adalah kak Rian ketua kelas kami.hari ini giliran kelas ku yang jadi petugas upacara
"bendera siap."ucapku
"Kepada bendera merah putih hormat grakk.."teriak kak Ryan
drijen lalu melangkah ke depan dan memimpin siswa siswi paduan suara menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dimulai dari ketukan ke 4."
Indonesia
Tanah Air ku
Tanah Tumpah Darah ku
Di sana lah aku berdiri
Jadi pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaan ku
Bangsa dan Tanah Air ku
Marilah kita berseru:
Indonesia bersatu!
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku Rakyatku
Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka! Merdeka!
Tanah ku Negeriku
Yang ku cinta
Indonesia Raya
Merdeka! Merdeka!
Hiduplah
Indonesia Rayapetugas disampingku menarik tali perlahan di iringi lagu Indonesia raya.saat sedikit lagi bendera sampai di puncak tiba-tiba angin bertiup kencang dan menerbangkan topi yang Selva pakai.
"Ya ampun baru aja aku pikir mudah juga jadi petugas upacara eeh.. topi ku malah jatuh. Untung aja anak-anak pada fokus nyanyi lagu Indonesia Raya jadi nggak tahu deh."ucap ku dalam hati
Setelah bendera selesai dikibarkan, aku dan 2 petugas lainnya kembali ke tempat semula kami berdiri. untuk sementara topiku tak ku hiraukan nanti sajalah aku ambil setelah secepet.erarti kedepannya author bakal curhat lagi dong ya.🤔
Do'a in authornya aja ya pemirsa semoga enggak curhat yang sedih-sedih.
Kan berabe kalo kalian pada nangis, author nya nanti di minta pertanggungjawaban..
Ok fix author udah mulai ngantuk,timpukin authornya pake bintang pemirsa..😂⭐⭐⭐⭐⭐⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kura Kura
Teen FictionSelva di juluki si gadis kura kura oleh teman-temannya, bukan karena ia bisa berubah menjadi kura kura oh no..! itu hanya ada di buku dongeng saja, tetapi karena perangainya yang seperti kura kura yaitu PEMALU. bagaimana jadinya bila si gadis k...