Aku cuma nge-read chatnya dan ngesave nomornya. Penasaran orangnya gimana. Pernah denger namanya, tapi nggak kenal deket aja dan pernah denger juga, dia ganteng plus sholeh.
"Haish, dah-lah lupakan!! Halu mulu deh, tugasnya ini nganggur, San" Gerutuku sambil mematikan data seluler.
***
'Dan kutersenyum entah untuk siapa, menebak-nebak siapa dalangnya, aku atau dirimu~'
Alarm hari Senin, jam 04.45"Hooaam!! Jam berapa ini?" Uapanku keluar dan langsung melihat jam alarm setelah bangun tidur.
Kembali lagi ke hari senin, musuhnya anak sekolahan. Heran deh, kenapa hari libur kerasa cepet banget. Terpaksa harus bangun lebih pagi dari hari biasanya. Kenapa? Ya karena ada upacara di sekolah.
Seperti biasa aku melakukan rutinitas pagi yang wajib. Mulai dari shalat shubuh, lalu jogging di dekat komplek. Sesampainya di rumah, aku bantu-bantu mama. Entah itu menyapu lantai, menyapu halaman dan lain-lain. Setelah selesai semuanya, mama dan aku segera sarapan pagi.
"Sania, ayo siap-siap nak!" Ucap mama lembut setelah sarapan
Aku pun mengangguk dan langsung bergegas mandi. Setelah mandi, segera kupakai baju seragam putih abu-abu. Tak lupa pula, kubawa topi dan dasi ke dalam tas.
'Ting tung'
Masih pagi gini, ada yang nge-chat~batinkuVia : P
Via : P
Via : Cepetan berangkat!!Me : Iya iya, sabar vii~
Via : Hm oke
Tidak biasanya Via menge-chatku. Via itu sahabatku dari kita masih sama-sama kecil. Tapi kali ini, aku dan dia beda kelas. Em, dia cukup famous di sekolah. Karena dia cantik, pokoknya idaman semua cowok di sekolah.
Setelah chat-an dengan Via, segera kubereskan apa yang akan kubawa. Kulirik jadwal sembari memasukan buku pelajaran. Teringat hari ini latihan, kumasukan pula baju basketku. Segera kuberlari kecil, turun tangga menemui mama.
"Mama, nanti aku latihan"
"Oh iya, itu bekalmu ada di meja makan, sayang. Sania, nanti mama telat jemput kamu. Tunggu sedikit lebih lama nggak papa kan?"
"Iya nggak papa ma, it's okay kok"
"Yaudah yuk, let's go honey!"
"Okay, ma. Assalamu'alaikum rumah, bye bye"Pukul 06.30
"Alhamdulillah, akhirnya sampe sekolah juga"Baru saja, aku menghembuskan nafas. Via datang dari belakang.
"Door!!!"
"Astagfirullah Via!!"
"Hish, sabar mbak"
"Masih pagi ini, Vii"
"Ayo masuk kelas, daritadi aku nungguin kamu"
"Oke, sekalian aku mau nanya"
"Nanya apa?"
"Udah di kelas aja"Segera kuseret Via ke kelas-nya. Kelas 10A2. Aku duduk di sebelah bangku Via. Kutarik nafas dalam-dalam. Kuceritakan semua kejadian tadi malam. Mulai dari test contact sampai save nomornya. Ekspresi Via nahan ketawa. Kutanya dengan heran.
"Kenapa hm?"
"Faris? Masa kamu nggak kenal dia. Dia tampan, nyaris sempurna deh!"
"Ha? Sampe segitunya?"
"Hish kamu ini, sampai kudet gini. Kebetulan dia kelas sebelah. Kelas IPS1. Aku punya temen disana, nanti kuantar kesana pas istirahat, oke?"
"Hm iyaiya"Pukul 07.00
"Upacara bendera hari senin tanggal.. akan segera.. kelompok menyiapkan.." suara protokol yang tidak terlalu lantang. Aku cuma denger samar.Sampai akhirnya amanat.
"Untuk amanat istirahat ditempat graak!" Teriak pemimpin upacara, keras banget.
Seketika aku semangat karena sudah amanat. Kulihat ke depan melihat siapa pemimpinnya. Eh, kayaknya kenal. Aku bertanya-tanya dalam hati. Apa itu Faris? Cowok yang nyaris sempurna itu? Cowok semalam yang test contact denganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Test Contact!!
Teen FictionBerawal dari satu pesan masuk di handphoneku. 'Ting..tung' Suara notif pesan masuk. Siapa nih?? Nomor doang!! Dari notif sih, dia nyuruh ngesave nomernya. Eh, kok cowok.