NORMAL POV
Matahari bersinar jingga di langit sore, bunga Sakura tampak indah di bawah sinar jingga matahari.
Satsuki terlihat memperhatikan pelajaran di depanya dengan serius, tanganya mencatat apa yang ditulis gurunya di papan tulis, di sampingnya, Kazuo tidak mencatat dan sibuk bermain dengan pulpenya.
"Kazuo-kun, cepat catat apa yang guru tulis, jangan bilang kau ingin meminjam catatanku lagi."
"Eh? Kenapa?"
Kazuo menaikan alisnya, tidak biasanya Satsuki seperti ini.
"Kau selalu meminjam catatanku, tapi kau selalu mendapat nilai terbaik, aku juga ingin nilai bagus, tahu!!"
Kazuo terkekeh, Satsuki sedang iri adalah hal yang sangat jarang terjadi.
"Tapi menjadi terbaik ketiga tidak masalah bukan?"
Satsuki jadi kesal, remaja itu kembali menatap papan tulis dan melanjutkan kegiatan mencatatnya.
"Pelajaran cukup sampai disini, pastikan kalian mencatat semua, walaupun ini di tahun ajaran baru! Mengerti?!"
"HA'I!!"
Semua murid segera keluar dari kelas, jam menunjukan pukul empat sore, Satsuki berjalan keluar sekolah bersama Kazuo.
"Kau akan langsung pulang?"
Kazuo bertanya pada Satsuki, yang di tanya segera menoleh dan menjawab.
"Ya, aku akan naik bus seperti biasanya."
"Aku bisa memberi tumpangan, kau mau?"
Satsuki menggeleng pelan.
"Tidak perlu, arah kediamanmu dan Kediaman Takahashi berlawanan, kau akan terlambat pulang."
Di depan gerbang sekolah, terlihat mobil Kazuo telah menunggu, seorang pelayan membuka pintu untuk Kazuo.
Sebelum masuk, Kazuo bertanya lagi.
"Kau yakin? Kita bisa pulang bersama, tidak apa-apa jika aku pulang sedikit terlambat."
Satsuki kembali menggeleng, Kazuo mengangguk mengerti dan berjalan masuk ke dalam mobilnya.
Satsuki berjalan menyusuri trotoar dengan pelan, jarak sekolahnya dan halte terdekat hanya sekitar 200 meter, jadi tidak terlalu jauh.
Satsuki turun dari bus dan kembali menyusuri terotoar, suasana sangat ramai seperti biasa, pohon Sakura terlihat sangat indah di antara tingginya gedung-gedung.
Satsuki berjalan memasuki area Kediaman Takahashi, tanganya terhenti saat ingin membuka pintu utama, ucapan ibunya pagi tadi tiba-tiba terlintas.
'Mulai sekarang gunakan pintu belakang, sangat tidak sopan jika terus menggunakan pintu utama.'
Satsuki menggelengkan kepalanya, rasa malu dan sedikit cemas tergambar jelas di wajah itu.
Satsuki membenarkan letak kacamatanya dan berjalan memutar.
Satsuki berjalan melewati taman belakang, mata Satsuki melihat Yuuto, bocah itu tengah berjalan-jalan di taman yang bernuansa tradisional.
"Yuuto-san!"
Yuuto menoleh mendengar seseorang memanggilnya dari belakang, melihat Satsuki yang memanggil, bocah itu berlari mendekati Satsuki.
"Niisan! Satsuki-Niisan...!"
Satsuki terlihat bingung saat melihat wajah cemberut Yuuto.
"Ada apa, Yuuto-san?"
Yuuto memalingkan wajahnya, hal itu membuat Satsuki bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You...
Fanfiction"Cinta adalah kutukan." "Hanya ada dua pilihan, bertahan atau berpaling dan melupakan." "Tidak ada cinta yang benar-benar bahagia."