Bagian 3

7 2 0
                                    

NORMAL POV

Hari Minggu yang cerah, awan dan langit biru terlihat sangat indah, banyak pohon Sakura yang bermekaran menambah kesan indah.

Keluarga Takahashi tampak tengah menikmati suasana dengan duduk bersama di taman belakang rumah mereka.

"Hari ini sangat indah, kāasan sangat senang kita bisa berkumpul bersama."

Keiko menatap Ryou dengan lembut, Ryou mengangguk kecil dan tersenyum tipis pada sang ibu.

"Bagaimana kalau kita mengunjungi Taman Sankeien? Banyak bunga Sakura yang bermekaran disana."

Naoto langsung menatap sang istri dengan alis yang bertautan.

"Kita akan kesana sekarang?"

Keiko hanya mengangguk mendengar pertanyaan sang suami.

"Tapi Kāasan..., kita belum menpersiapkan semuanya." Ucap Ryou pada ibunya.

"Daijōbudesu, ibu akan meminta Mitsuko untuk menyiapkan semuanya."

**********************

"Hanami?"

Satsuki menatap ibunya dengan pandangan berbinar saat mendengar Keluarga Takahashi akan pergi ke Taman Sankeien untuk Hanami.

"Ne.., dan kenapa wajahmu terlihat senang? Hanya Keluarga Takahashi yang akan pergi."

Wajah yang awalnya bersinar tiba-tiba berubah redup.

Mitsuko tersenyum melihat perubahan wajah puteranya.

"Kau bisa pergi dengan Yuki jika kau mau."

Wajah redup Satsuki berubah menjadi wajah bingung yang lucu.

"Yuki-niisan?"

Mitsuko tersenyum melihat wajah polos puteranya.

"Ya, Yuki sangat suka dengan bunga Sakura, kau bisa mengajaknya."

Satsuki tersenyum mendengar perkataan ibunya.

"Wakatta!!"

**********************

Setelah Keluarga Takahashi berangkat, Satsuki segera keluar dari Kediaman Takahashi.

Satsuki berjalan menuju halte terdekat, setelah bus sampai, Satsuki segera menaiki bus itu.

Setelah 25 menit menaiki bus, Satsuki turun di sebuah halte dekat pinggir kota.

Kakinya kembali melangkah menuju sebuah rumah sederhana dan indah. Di depan rumah itu ada berbagai tanaman hias yang tertanam dengan rapi, sebuah pohon Sakura berdiri kokoh di depan rumah itu, sebuah suasana yang tenang dan sejuk.

Tok...tok...tok...

Satsuki mengetuk pintu rumah itu dengan pelan, tapi setelah beberapa saat tak ada orang yang membuka pintu.

"Dimana Yuki-nii? Apa dia ada di kafe?"

Satsuki berbalik dan berjalan menyusuri terotoar dengan langkah pelan, banyak pohon Sakura yang bermekaran di pinggir jalan membuat Satsuki melambatkan langkahnya untuk menikmati bunga-bunga Sakura yang indah.

Satsuki memasuki sebuah kafe kecil sederhana, hanya ada beberapa pelanggan yang berkunjung.

Mata Satsuki melihat sosok yang dicari-carinya, seorang pemuda berambut panjang yang duduk di kursi roda.

"Yuki-niisan!!"

Satsuki menyapa dengan penuh semangat, membuat seorang pemuda manis yang disapanya terkejut.

I Love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang