5 - TERNYATA KAU.1

178 17 0
                                    

Suara burung-burung kecil dipagi hari membuat si cantik Eun Jung bangun dari tidurnya.

"Udah pagi."
Ucapnya sambil mengusap-usap mata dan mencoba membuka kelopak matanya.

"Eun Jung cepetan bangun, hari ini hari sabtu kau ingat kan," suara teriakan ibunya dari balik pintu kamar.

"Benarkah hari ini hari sabtu? Hari yang selalu aku sukai," dia bergumam sambil mengibaskan selimut yang masih menutupi tubuhnya itu.

Bergeraklah dia menuju kamar mandi. Setelah selesai bersiap dia berlari menyusuri anak tangga dirumahnya untuk mengambil sesuap nasi di meja makan.

"Bu, aku berangkat dulu. Nanti aku pulang agak telat. Ada janji sama temenku."

"Jangan lama-lama nanti sore waktunya kamu mengunjungi panti asuhan, banyak anak-anak disana yang merindukan kamu," ucap ibunya

Eun Jung berlari untuk menuju halte bus dan berangkat ke sekolah. Dia tak hanya menjadi primadona sekolah, tapi juga primadona di salah satu panti asuhan di daerahnya. Setiap sabtu sore, dia selalu mengunjungi panti asuhan itu. Memberi anak-anak camilan, mainan, bermain bersama, dan tak lupa dia juga membagikan ilmunya kepada anak-anak disana.

Setelah selesai melaksanakan kewajibannya disekolah. Eun Jung menepati janjinya untuk mentraktir makan Kwang Sun. Mereka janjian di restoran ayam dekat sekolah.

"Eun Jung kau tak pulang?" tanya Boo Ra ketika melihatnya berdiri disamping gerbang pintu masuk sekolah

"Tidak. Aku ada janji sama Kwang Sun."

"Tumben janji apa?"

"Dia minta ditraktir katanya."

"Man Shik ikut gak?"

"Engga."

"Cie kencan."

"Cie cie gundulmu. Udah kau pulang sana."

"Iya iya gitu aja sewot. Haha kencan kencan," ejek Boo Ra sambil berlari menjauhi Eun Jung.

Eun Jung yang menunggu Kwang Sun keluar dari sekolah membuat kakinya mati rasa terus berdiri. Tiba-tiba mobil Kwang Sun yang mewah itu berhenti digerbang tepat Eun Jung berdiri.

"Oy cepetan masuk."

Eun Jung masuk mobil mewah Kwang Sun dan duduk disampingnya. Semua murid yang berjalan kaki memandangi dan membicarakan mereka berdua pulang sekolah bersama.

"Bisa gak kau tutup atap mobilmu?"

"Kenapa? Aku suka begini kok."

"Banyak anak yang melihat kita."

"Biarkan," ucap Kwang Sun sembari meminjak gas dengan kencang.

Tak lama mereka jalan, akhirnya sampailah di tempat tujuan mereka. Ketika mulai membuka pintu restoran (kring), Eun Jung kaget banyak temen-temen yang juga makan disana termasuk Ji Hoon.

"Eun Jung sini gabung," teriak Ji Hoon

Eun Jung mulai malu saat Kwang Sun membuka pintu tepat dibelakangnya.

"Maaf Eun Jung mau duduk denganku," sahut Kwang Sun

"Bisa diem gak. Em maaf Ji Hoon aku udah ada janji sama dia," ucapnya dengan tubuh yang bergetar dan suhu panas dingin karena malu.

Mereka berdua memilih duduk di meja pojokan agar jauh dari teman-teman lainnya. Lalu pelayan datang membawa kertas kecil dan buku.

"Silahkan mau pesan apa?" (menunjukkan buku daftar menu)

"Saya mau pesan ini mba, ayam bakar 2 porsi sama minumnya es soda juga 2 porsi," sahut Eun Jung

Eun Jung tak tahan melihat wajah Kwang Sun yang duduk tepat didepannya. Benar-benar membuatnya ingin lari dari restoran itu.

"Kau kenapa, dari tadi mandangin gue mulu. Lo suka sama gue?" tanya Kwang Sun

"Kalau aku suka sama lo, berarti gue orang gila. Btw kau itu gak punya malu ya, udah ngerusakin sepatu kesayangan gue dan sekarang lo minta traktiran dari gue."

"Sepatumu ga bisa dipake lagi ya?" tanya Kwang Sun dengan nada meremehkan

"Jelas ga bisa dipake lagi, kau bukan mengoleskan lem tapi menumpahkan lem di sepatuku. Sekarang aku peringatkan , jangan ganggu aku lagi."

"Haha, iya gue tak akan mengganggu lo lagi bila lo juga tak menggangguku."

Setelah perbincangan panas tersebut, pesanan mereka datang. Lalu mereka segera memakannya.

"Kalau makan jangan cepet-cepet dong, emang belum pernah makan ayam bakar apa," ejek Kwang Sun

"Diam. Mulut lo gue ancurin nanti. Gue ada urusan setelah ini."

"Sok sibuk."

Eun Jung selesai duluan, dia segera menuju kasir untuk menyelesaikan pembayaran. Setelah selesai membayar, dia mendekati Ji Hoon dan teman-temannya yang sedang bergurau ria dihadapan makanan mereka.

"Hay teman-teman," sapa Eun Jung

"Hay juga cantik," saut temannya Ji Hoon

"Kau sudah selesai makan ya? Mana Kwang Sun" tanya Ji Hoon

"Iya sudah. Dia masih makan."

"Setelah ini kau mau kemana?"

"Aku mau puul...."

"Kita mau jalan lagi dong," Kwang Sun menyerobot omongan Eun Jung. Dengan tangannya yang memegang pundak Eun Jung

Ji Hoon memandang Kwang Sun dengan tatapan kaget diwajahnya itu.

"Jangan dengarkan omongan yang keluar dari mulutnya. Aku tuh setelah ini mau pu.."

"Ah jangan ngeles deeh," Kwang Sun kembali menyerobot omongan dia

"Yaudah Ji Hoon, teman-teman, aku pulang dulu," Eun Jung mengibaskan tangan Kwang Sun yang bersandar dipundaknya dan segera keluar dari restoran.

Kwang Sun tanpa kata-kata lagi, dia mengikuti Eun Jung keluar dari restoran itu.

"Ada apa dengan mereka?" tanya salah satu teman Ji Hoon

"Aku juga tidak tahu," sahut Ji Hoon dengan mata yang tak luput memandangi mereka berdua

Eun Jung sudah duduk di mobil Kwang Sun yang terparkir di depan restoran, dia terpaksa meminta bantuan Kwang Sun untuk mengantarnya pulang. Agar dia tidak terlambat untuk menuju panti asuhan.

"Kenapa Lo duduk di mobil gue?"

"Tolong anterin gue pulang, kali ini aja. Gue tergesa-gesa ni."

Dengan bersikap dingin dan tanpa sepatah katapun, Kwang Sun mengantarnya pulang dengan selamat.

"Tuh kalau aku yang ngantar aman kan," ejek Kwang Sun.

Tanpa memandang wajah Kwang Sun, Eun Jung keluar dari mobilnya dan berlari masuk kedalam rumah.

"Dasar gak tau terimakasih. Udah dianterin sampai rumah, eh satu katapun gak keluar dari mulutnya," ucap Kwang Sun dengan melirik tajam.
Dia akhirnya pulang meninggalkan rumah Eun Jung.

Tanpa mengulur waktu lagi, Eun Jung segera bersiap diri berganti pakaian dan segera menuju panti asuhan.

"Bu aku berangkat dulu."

THE SECRET LOVE : Badboy Vs Cewe PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang