2 bulan kemudian
Fae pov
"YAK HYUNG!!! MAU KEMANA? HARI INI JADWAL KAU CUCI PIRING."
Aku berteriak ketika melihat Soobin mencoba membuka pintu untuk keluar.
"Hehe, aniyo aku hanya mengecek apa daun pintu itu baik baik saja."
Katanya sambil menyengir dan membuat alasan yang tidak masuk akal.
"Fae, kenapa kau selalu memanggilku hyung bukan oppa? Kau itu cewek." Dia berjalan ke arahku dengan wajah kesal.
"Bukan kau saja hyung aku juga memanggil Gyojin dan yang lain dengan sebutan hyung."
Aku berbicara sambil sibuk membuat sarapan.
"Yah justru itu kau aneh, apa jangan-jangan kau itu sebenarnya pria ya?" Raut mukanya seakan mengolokku.
"YAK!! AKU INI WANITA ASLI JANGAN SEMBARANGAN KALO NGOMONG."
Aku meninju perut Soobin.
"AKH!! SAKIT!! Tuh kan liat perilakumu saja seperti pria. Kau juga tidak bisa memakai make up, dan tidak suka pakai rok."
Dia menambahkan sambil terus memegangi perutnya.
"Tidak suka memakai rok atau tidak bisa memakai make up bukan berarti pria hyung. Sudahlah,lupakan lupakan."
Aku memotong topik dengan tangan yang masih sibuk membuat sarapan.
"Okay, sudah selesai. Ayo sarapan hyung!! "
"Yey nasyi goreng."
Dia berteriak ketika melihat sarapannya.
Aku dan Soobin sudah sangat dekat, tidak ada lagi kata canggung diantara kami. Aku juga semakin akrab dengan teman-teman trainee Soobin. Mereka sering kemari hanya untuk dibuatkan nasi goreng.
Soobin pov
TING TONG!!!
"Uhuk uhuk uhuk"
Fae tersedak kaget hanya karena bunyi bel pintu.
"EH ini cepat minum minum."
Aku menyodorkan segelas air sambil memukul punggungnya.
Setelah itu aku berdiri "Biar aku aja yang bukain pintunya."
Kosong.
Tidak ada orang.
Sudah dua kali kejadian ini terjadi.
"Siapa hyung?" Fae bertanya.
"Aniyo, tidak ada siapa-siapa, mungkin hanya orang iseng lagi."
Pada saat aku ingin menutup pintu pandanganku mengarah kearah bawah dan melihat sebuah amplop kecil berwarna biru.
"Mwo? Apa ini?"
Aku mengambil amplop itu lalu segera kembali ke meja makan.
"Fae coba lihat, aku menemukan ini didepan pintu tadi."
"Apa itu? Amplop? Coba buka hyung."
Fae memasang muka antusias.
Aku membuka isi amplop itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
U r my Fae(i)ry || TXT x BTS x SKZ ✔
FanficKalian percaya takdir atau keajaiban? Kalo aku sih dua-duanya, keajaiban yang membawa kita ke takdir yang indah. Atau mungkin takdir yg begitu indah sehinga terasa seperti keajaiban? Entahlah, tapi aku percaya bahwa didunia ini tidak ada yang namany...