Part 3

77.5K 4.1K 71
                                    

#Kediaman Abraham

Sean bangun terlebih dahulu karna ia merasa kedinginan. Namun ketika ia bangun, ia tak menemukan Mommynya. Ia tau ini bukan kamarnya, karna baru pertama kali kesini. Seingatnya kemarin ia ikut dengan Mommynya, tapi sekarang ia tak tau keberadaan Mommynya. Pikiran negatif pun muncul di pikiran Sean, ia takut Mommynya meninggalkannya lagi. Ia tau Mommy Via bukan Mommynya, namun ia begitu nyaman berada di dekat Via. Ia pun memutuskan untuk membangunkan kakaknya.

"Kak... Kakak... Mom ana? Kok gak ada?" ucap Sean dengan bahasa cadelnya, sambil membangunkan kakaknya.

"Kak.. Angun... Mom ndak ada. Hikss... Kak Falel" Farel yang mendengar suara adiknya menangis pun menjadi bangun.

"Eh kenapa Sean? Kok nangis?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur. Farel menyenderkan badannya di kepala ranjang, ia masih dalam keadaan setengah sadar.

"Hiks.... Hikss.... Mom.... Hikss... Ndak ada.... Huaaa" tangis Sean pun pecah.

"Benelan? Coba kita cari disekital kamal ini dulu" mereka berdua pun turun dari atas ranjang dan mengitari kamar milik Via, dari kamar mandi, walk in closet, bahkan sampai ke balkon namun tidak menemukan Via.

"Hikks.... Kak... Mom ana?" Farel pun menggelengkan kepalanya, akhirnya Farel ikut menangis karna tidak menemukan Via.

"Hikss....Kakak gak tau Sean"

"Mom ndak....hikkss.... akan pelgi agi kan kak?" tanya nya dengan tatapan sendunya.

"Hiks.. Pasti Mommy.... Hikss..
gak akan ninggalin kita" ucap Farel. Mereka pun memutuskan keluar kamar itu, sambil menangis dengan manyebut nama Mommy.

Jadilah pagi ini, kediaman Abraham di buat heboh oleh dua monster kecil itu. Ada yang beberapa orang yang belum mengetahui dua monster kecil itu. Banyak pelayan yang lewat menatap mereka heran, karna mereka tidak mengenali dua bocah itu. Tasya, Ara, dan Nadia yang sedang memasak pun mendengar suara gaduh itu.

"Kok pagi-pagi udah pada brisik ya" ucap Tasya.

"Iyaa, anak-anak kalo gak di bangunin gak akan bangun, tau sendiri mereka kebo banget" ucap Ara.

"Iyaa nih Ra, tapi kok kayak bocah nangis yaa, Gilang gak kyk gitu kalo nangis"

"Ma, Mama denger suara nangis gak? Kok dari tadi diem aja?"

"Iyaa Mama denger, Mama lagi mikir siapa itu yang nangis. Anak tetangga kalo nangis gak akan sampai sini."

"Masa pagi-pagi udah horor aja Ma" celetuk Tasya sambil memegang belakang lehernya.

"Ma, kok tambah nangis kejer gitu sih, manggil siapa sih, anak-anak gak ada yang manggil kita dengan sebutan Mommy"

Mendengar ucapan Ara, Nadia langsung tersadar, ia lupa tadi malam ia membawa dua bocah kecil kerumahnya bersama dengan Via.

"ASTAGFURULLAH..... MAMA LUPA ITU SEAN SAMA FAREL" Nadia berteriak membuat Ara dan Tasya terkejut. "Mama pergi dulu nemuin Sean sama Farel, kalian lanjut dulu masaknya. Astaga kok bisa Mama lupa gini" tanpa menunggu jawaban dari Tasya dan Ara, Nadia pun melangkahkan kakinya menuju ke suara tangisan Farel dan Sean.

My Mommy (PINDAH KE DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang