Zanbi

24 2 0
                                    

" Zanbi Rama Gatriano." Ucapnya tanda perkenalan tapi menurut Leka dia tidak seperti mengenalkan dirinya karena Zanbi sangat irit bicara.

Pak juno bersedehem pelan, lalu menyuruh Zanbi duduk ditempat kosong dan sialnya tempat yang kosong itu tepat di samping Leka lebih tepatnya mereka semeja. Yang sudah mengenal Zanbi pun mengehela nafas syukur diam-diam karena sejujurnya mereka takut dengan Zanbi.

Sedangkan pak Juno sudah pamit karena ada panggilan dari kepala sekolah, beruntung mereka terbebas dari hukuman pak Juno.

Leka gugup dan agak takut, tapi dia juga sedang berpikir karena sepertinya dia pernah mendengar nama itu sebelumnya tapi di lupa kapan dan dimana.

Zanbi duduk disebelah Leka yang masih setia dengan ekpresi dinginnya lalu mengambil sebuah earphone yang dipasangkan di kedua telinganya, mengabaikan tatapan-tatapan sekitar.

" Ehm kenalin gue Farasy Saleka D. yang didepan cafe..." Ucap Leka sambil mengangkat tangannya berniat untuk kenalan, tapi percuma karena dia diabaikan masih dengan senyumannya dia pun menurunkan kepalanya lalu mengambil novelnya.

Tentang Zanbi seharusnya dia kelas 12 tapi karena sesuatu yang mendesak dia terpaksa mengambil kelas 11 tapi menurutnya sama saja dan tidak ambil pusing dengan masalah kelasnya.

Zanbi sebenarnya tau Leka sedang marah dan mengumpat dalah hatinya karena tertera jelas dari raut wajahnya.

Sadar atau tidak dia menyunggingkan senyum tipis yang sangat tipis sampai tidak ada orang yang bisa melihatnya, hanya Zanbi dan tuhan yang tahu.

" Dasar cowo sok cool!! hihh pengen gue cakar mukanya! nggak bisa apa berekpresi sedikit aja!!apa mungkin tulangnya mukanya konslet? yah kalau konslet nggak mungkin bisa ngomong lahh!! ishh ngapa jadi gue pikirin..bomat bomat bomat!!" Gerutu Leka lirih agar tidak ada yang mendengarnya.

Padahal di sampingnya-zanbi mendengar gerutuannya, tapi pura-pura tidak mendengar karena Zanbi sesang menggunakan earphone padahal musiknya belum dia nyalakan.

Zanbi terkekeh tapi dibathinnya, tidak mungkin dia terkekeh ditempat umum seperti ini bisa-bisa menjadi trending topic disekolah ini dan sekolah lainnya.

.
.
.
.

Kringggg

Akhirnya bel istirahat berbunyi. Kelas 11 MIPA 1 memekik senang dan menghembus nafas lega karena terbebas dari suasana mencekam sedari tadi.

"Kuy lah kekantin! dah laper nih perut!" Pekik Gea memecah keheningan dimeja mereka.

Ajakannya langsung dijawab antusias oleh Sera dan Leka. Gerak gerik mereka tentu saja tidak terlepas dari lirikan sosok disampingnya yang setia dengan muka datarnya.

"anjir anjirr!! gue nggak nyangka sumpah! bisanya dia sekolah di SMA kitaa!"heboh  Sera. Mereka sedang duduk di kantin sambil menikmati pesanan mereka.

"Hooh gue juga nggak nyangka! apalagi dia sekelas sama kitaa! uhh ganteng banget sumpah! tapi sayang dingin banget kaya es balok berjalan udah gitu nyeremin kalo marah " jawaban antusias Gea diakhiri dengan cemberutannya, Sera hanya mengangguk-angguk sedangkan Leka dia malah sibuk melamun entah memikirkan apa.

"ck...masa iya sih itu cowok pas malem itu?! gue nggak salah liat kan yaa! tali buat apa dia sekolah disini? aduh jangan-jangan dia mau jahatin gue, atau jangan-jagna dia su..."

"Lekaaaaa!!" Leka yang sedang asik dengan pikirannya terlonjat kaget yang hampir saja dia terjungkal kebelangkang karena teriakan membahana Sera.

"apaan sihh! kaget banget tau nggak! ngapain juga teriak-teriak manggil gue orang guenya deket sama loo!! herman gue!"

"Eh bangsulll!! gue udah manggil lo berkali-kali yaa! lo aja yang keasikan nhelamun sampe tuh kuping lo budeg! trus tuh herman-herman apaan yang bener tuh heran! lu naksir ama si herman tukang bakso pinggir jalan itu ya! sampai lo bawa-bawa!!"jawab Sera kesal sampai terdengar seperti sedang ngerap saking kebatnya ucapan Sera.

Leka Gea melongo tidak percaya dan kagum. Lalu mereka bertepuk tangan yang langsung dibalas kernyitan bingung Sera.

" Kalian waras nggak sih?! gue lagi kesel-kesel gini malah tepuk tangan lo kira gue lagi kontes apaa!!"

" Woahhh hebat lu Ser!! nggak nyangka gue! sumvah nggak nyangka banget asli ternyta lo punya bakat juga gue kira lu cuman bisanya tidur sama nafas. ckckck salut salut salut ya nggak Lek?!!" heboh Gea lalu menyenggol lengan Leka yang sedang melongo dengan mata berbinar seolah baru melihat mainan barunya.

" Ser!! Ser! nggak nyangka gue Ser! ternyata sepupu gue jago ngerap!! omg kapan-kapan ajarin gue Ser, suara lo mirip banget kaya Suga suami gue sumvahh! astaga dragon ball Serrr kalo lo ikut audisi dijamin lo loloss!! aduhhh nggak nyangkaaa!!"

Sera memutar bola matanya malas, tidak habis pikir dengan kedua sahabanya itu.
" Astagaa! punya sahabat gini amat!! nggak ada yang waras! udah lah gue balik kekelas bhayyy!" lalu berlari meninggalkan Sera dan Gea yang sedang mengkhayal tidak berfaedah sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALEKA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang