LANJUUUTTT CUY

39 7 0
                                    

"Jik~" Teriak Soonyoung yang baru saja keluar dari kamar mereka. Iya, Soonyoung tuh baru bangun. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Dasarr pemalas.

"Aku di dapur, Soon." sahut Jihoon.

GREP!

"Soon, aku mau masak." ujar Jihoon. Iya, Soonyoung emang resekk. Masa Jihoon mau masak, dia malah meluk Jihoon dari belakang sihh. Kan resekk.

"Udah mandi ya?" tanya Soonyoung.

"Oh jelas. Udah ganteng juga."

"Kok mandi duluan si?."

"Loh?"

"Kenapa ga nanti aja, mandi bareng sama aku"

BLUSSHH! Merah sudah pipi Jihoon.

"Eh iya, jik. Masa pengen makan mi goreng dobel pake telor dah"

"Soon. Inget sesuatu ga? Soal mie juga."

"Hm? Apaan?"

"Ish, dasar. Itu loh, waktu pas kita ketemu lagi."

"OH IYA! Aku inget inget."

Kembali ke kejadian 6 bulan lalu...

Jihoon POV

Aku sudah luntang lantung membawa amplop berwarna coklat berisi surat lamaran kerja, CV, dan beberapa berkas yang memungkinkanku untuk diterima bekerja di suatu perusahaan, mungkin...

Tapi, sudah sejak pagi tadi aku belum kunjung menemukan perusahaan yang bisa menerimaku untuk bekerja pada mereka.

"Hah~ kalau begini capek lah!"

Kruuukk~

"Mana laper lagi! Duh, makan dulu deh!" gerutuku sambil berjalan menuju salah satu warung mi di pinggir jalan.

Aku masuk ke dalam warung itu dan langsung duduk dan kemudian memesan, "Mas, mi ayam bawang dobel pake telor sama es mochacino satu! Buruan!"

"Sabar ya, dek, dimasak dulu." Yeee si mas! Aku hanya mendengus waktu mas – mas itu ngedipin mata padaku.

Aku membuka ponsel dan memilih berselancar di dunia sosial media selama menunggu pesananku datang.

Bosan! Berita sekarang yang ada ngomongin rumah tangga yang kandas, pernikahan dini, dan lain – lain yang begitulah. Hadeeeehhh~ plis deh ya, kalo nyari berita yang mutu dikit gitu ya.

"MANG! ES THE MANIS, MANG ATU! AMA MI GORENG DOBEL PAKE TELOR ATU!"

Aku terkejut waktu ada orang yang tiba – tiba datang dan ga sengaja menyenggol ponselku, untungnya ponselku masih bisa tertangkap olehku kalo ga! BEUH! Abis udah nih mas – mas yang nyenggol.

"Ye! Mas, mesen dobel mah berarti minya 2 atuh, masa atu!" canda si mas tukang mi lagi

"Oh iya ya! ya udah mas, langsung bikin ajah!"

Duh, emang harus banget gitu ya, ngomongnya kenceng – kenceng gitu?

"Ssstt, mas! Dateng – dateng mana berisik, nyenggol saya ga minta maap lagi!" Hari ini aku bete jadi jangan main – main!

"Eh, aduh maap ya, dek, kesenggol ya? gapapa kan?" Plisss deh! Nih bocah ngapa?! Malah ngelus – ngelus pala!

"Gapapa, mas! Lain hati – hati!" tegasku dan kemudian kembali fokus pada ponselku.

Tapi, ga lama kemudian, aku merasa risih karena si mas tadi malah nampangin gitu. Duh, mana mukanya kayak pedo tapi, gob**k gitu

"Ada apa ya, mas?"

"Ehm! Bener nih!" aku sedikit tersentak pas dia gebrak meja, "Lee Jihoon kan nih?"

LAH LAH LAH? KOK TAU?

"Siapa ya?"

GREP!!

ANJIIIIRRRR! DIA MELUK!

BUAGH!

"JANGAN KURANG AJAR YA!" aku berdiri sambil menudingkan telunjukku pada setelah membogemnya dengan keras. Rasain noh!

"Aduh, tega kamu lupa sama aku, Ji" Dramatis amat si-__-'

"Siapa si?!"

"Ji, ini Soonyoung, kita cermet dulu! Ya ilah lupa doi!" OH!

"Lah? Lu Soonyoung yang diolok – olok suruh taarufan ama gue dulu?"

E-eh, kok dia jadi masang tampang mupeng gitu ya?

Jihoon POV end

"Apa kabar lu jik? Baik? Makin manis ae nih bocah" ujar Soonyoung sambil ngelus rambut Jihoon.

"Paan si lu, liat sendirikan gue gimana? Tinggal simpulin dah tuh." ujar Jihoon jutek.

"Lah, lo kok jadi jutek gini dah? Apa yang gue lewat kan nih??" canda Soonyoung.

"Napa lu? Ga suka?."

"Yaelah, Ji. Minta WA lu dong."

"Ada syaratnya."

"Ama temen ae perhitungan lu. Heran dah."

"Ohh harus dong. Jan mentang mentang lu temen gua, bisa dapet nomor gua seenak jidat lu." kekeh Jihoon.

"Hahahaha, lucu juga lo. Yaudah cepetan apa syaratnya."

"Kasih gue kerjaan." ujar Jihoon to the point.

"Gitu doang? Sans jikk, kasih nomor lu ae nih." Soonyoung menyodorkan ponselnya kearah Jihoon, dan Jihoon pun memasukan nomornya ke ponsel Soonyoung. Pada saat itu juga, makanan pesenan mereka pun jadi.

"Dah nih, udah ye jan ganggu gue. Mau makan." Jihoon pun langsung melahap makanannya setelah mengembalikan ponsel Soonyoung.

"Oke, nanti gue WA ya." Soonyoung pun juga melahap makanannya.

Flashback off~

"Hahahaha, lucuu kalo inget inget yang lalu, Jik."

"Disitu aku kaget, kok bisa gitu ya kita ketemu" ujar Jihoon sambil memasak mie yang diinginkan Soonyoung.

"Itu yang namanya Jodoh, Jik. Segala sesuatunya bisa aja." Soonyoung terkekeh.

"Aku juga kaget disitu kamu berubah banget, yang tadinya di SMA kamu manis banget, ini malah jadi jutek, judes banget." Lanjut Soonyoung.

"Hehehe, itu namanya pubertas, Soon" ujar Jihoon sambil menuang mi ke piring. "Nih, pesenan nya udah jadi, Tuan. Selamat menikmati" lanjut Jihoon sambil memberikan piring yang berisi mi.

"Makasih bi." balas Soonyoung

"Bi?" tanya Jihoon

" Iya, Bibi." jawab Soonyoung

"Loh? Isshhh. SOONYOUNGGGG!!!" teriak Jihoon. Soonyoung si pelaku pun lari ke meja makan.

"AMPUNN JIKK AMPUNNN."


TBC~

Mari kita doakan nyawa Soonyoung masih aman ditangan Jihoon ya wan kawan. Eheee. Sekina untuk kali ini jangan lupa ya gais, di Vote dan Comment juseyoo~ Makasih buat yang udah mampir~ sampai jumpa!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ta'arufan (SOONHOON)Where stories live. Discover now