"SIAPA KAU?!" Bruce meninggikan suaranya itu sambil berusaha melepaskan ikatan yang mengikatnya itu.
"Kamu orang yang selalu berusaha, Bruce. Seperti Komisaris Gordon."
~
"Dan kamu adalah orang yang tidak mengerti tata berbicara, ya?" Ucap Bruce dengan nada sarkastik. "Kau tidak menjawab pertanyaanku."
Di samping Bruce, Bane terbangun dan melihat tangannya diikat membuatnya tersontak marah.
"HEI LEPASKAN AKU!" Teriak Bane sambil mencoba menarik-narik tangannya yang terikat berharap dapat terlepas dari ikatan tersebut.
"Oww.. kau sudah bangun dari tidur cantikmu." Ujar lelaki bertopeng itu kepada Bane yang sudah tak menghiraukan Bruce.
Bane yang memakai venom dengan dosis 2 kali dari biasanya, Bane sedang berusaha untuk melepas talinya dengan tangannya yang kuat itu.
"AAAAA!" Geram Bane kesakitan karena ikatannya yang kuat itu. Akan tetapi, ia dapat melepaskan ikatan itu dan terjatuh.
Melihat itu, lelaki bertopeng itu dengan santainya ia hanya membunyikan jarinya dengan maksud memberi intruksi kepada suatu hal. Setelah membunyikan jarinya, ruangan yang gelap dan kelam itu menjadi terang, sungguh terang. Ratusan lampu menyala terang dan ternyata tempat itu sungguh luas dan banyak anak buah lelaki bertopeng hitam dengan kostum yang mirip dengan lelaki tersebut yang sudah siap menodongkan senjatanya kepada Bane.
"Kau harus tunduk padaku." Ujar lelaki bertopeng itu tersebut kepada Bane yang masih dalam posisi terjatuh itu.
"UNTUK APA AKU TUNDUK PADAMU?!" Teriak Bane disertai amarahnya itu.
Lalu, lelaki bertopeng itu kembali membunyikan jarinya itu untuk memberi intruksi. Para anak buahnya berurutan membawakan koper yang cukup besar berisi tumpukan uang bernilai tinggi.
Bane melihat itu hanya terdiam tidak tertarik.
"Beratus-ratus koper tidak cukup, huh? Bagaimana jika kutambah dengan ribuan laboratoriun supplies?" Tawar lelaki bertopeng itu dengan nada persuasif.
Bane yang tergiur melihat banyaknya uang dan laboratorium supplies untuk membantunya dalam pembuatan venom dan berbagai macam bom dan nuklir membuatnya langsung seperti orang terhipnotis.
"Ok. For you." Ucap Bane kepadanya dengan lagak berpura-pura ia tidak tertarik, padahal ekspresi pertamanya menunjukkan ia sudah tergiur.
Lelaki bertopeng itu pun menginstruksikan anak buahnya yang lain untuk meninggalkan ruangan ini hingga menyisakan satu anak buahnya untuk berjaga, karena Bane dan lelaki bertopeng itu akan berdiskusi dan membuat kesepakatan, lalu menandatangi kontrak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATMAN: THE SILENT GUARDIAN
ActionBuku ke 1 The Silent Guardian Penjaga dalam Diam Dialah Batman pahlawan Gotham City. Ia telah memberi keamanan dan kedamaian kota Gotham yang kelam dari sejak masa mudanya. Dalam umurnya yang masih belia itu ia sukses mengusir inti dari kekelaman Go...