chapter 1

33 7 1
                                    

hati yang luluh tak semudah rayuan untuk  mendapatkan belas kasihmu....

_NewZelan_

tring tring tring

alarm kecil berwarna biru berhasil menyukseskan bunyinya ke seluruh kamar bernuansa biru.

siapa yang tidak akan terlonjak kaget dengan bunyi yang cukup bisa membuat alat pendengar tuli.

dan Gadis  yang tidur lelap dibalik selimut biru. manusia yang setiap kalinya menjadi korban saksi bangun telat.

yang tak lain dan tak bukan adalah Zelan. Gadis penggemar berat warna biru,  anak mama yang selalu saja bangun kesiangan.

siapa yang tidak mengenal dia, Zelan Araska choy lie nama yang cantik bukan? seperti wajahnya. makanya jangan heran kalau Zelan adalah gadis belasteran china. kulitnya putih seperti kain kafan. matanya sipit gak karuan.

Lagi dan Lagi di jam seperti ini Zelan masih menguap beberapa kali. tapi, tidak membawa dirinya pada hal yang santai.
tanpa intruksi dari siapapun Zelan langsung beranjak kaget dari kasurnya menuju kamar mandi. tanpa membereskan kasur ataupun melipat selimut.

Dan Zelan hanya berharap pada mamanya untuk membereskan kasurnya yang berantakan.

Zelan berdiri di depan cermin setelah selesai mandi dan mengganti pakaian seragam OSIS. ia menyisir asal rambut panjangnya secepat mungkin.
waktu tidak akan pernah menunggunya, ia terus berjalan. Dan itu membuat Zelan gusar dengan nafas terburu-buru.

"gue telatttt!!"

arah jarum jam tepat pada pukul 07:50. tinggal 10 menit lagi jam delapan. di jam seperti itu mana ada murid yang tidak dapat hukuman kalau terlambat. pasti sudah memulai kegiatan belajar mengajar.

Zelan cepat-cepat mengambil tas birunya lalu membopongnya asal.
Zelan secepat mungkin menuruni anak tangga dan menghampiri mamanya di dapur.

"mama kok gak bangunin Zeze sih." pekik Zelan gusar.

"ihh kenapa mama yang salah kan Zeze yang bangun telat. tadi mama udah bangunin jam 6 pagi, Zeze yang gak mau bangun." ucap Nona Sandra.

"Zeze telat dong."

"makanya alarm itu diperbaiki."

"Zeze lupa."

"cepat berangkat sana nanti telat." suruh Nona Sandra.

"Mas udin mana?" tanya Zelan.

"di teras."

Zelan berlari menyalami Nona Sandra dan segera menghampiri sopir pribadinya.

"mas Udin." sapa Zelan dari teras rumah.

mas Udin yang tadinya memanaskan mobil refleks menoleh," Non Zeze kok baru berangkat sekarang." ucapnya membuka kaca mobil depan.

Zelan membuka pintu mobil tanpa menjawab perkataan mas Udin barusan, "mas buruan."

"iya iya Non." balas mas Udin sembari memundurkan mobil dari garasi.

mobil berjalan di atas rata-rata untung saja ada jalan pintas untuk bisa sampai ke sekolah. dan untuk menghindari kemacetan mas Udin memilih rute jalan yang strategis. tapi itu tidak berpengaruhi pada Zelan sama sekali, yang ia kwatirkan adalah keterlambatan. sejarah baru bagi seorang murid baru untuk terlambat.

berkali-kali Zelan melirik jam di tangan kirinya, Zelan sesekali menggigit bibir bawanya bertanda merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini.

"duh telat! telat! telat!" Ucapnya pada dirinya sendiri.

NewZelanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang