--4--

120 10 1
                                    

"Tapi sayang, gw udah punya pacar" lanjutnya.

Kretak..kretak...kretak...
jangan tanya itu suara apa yorobun, iya bener, itu suara hati gw yang keknya udh retak sekarang, gerak dikit ancur nih:"). Nyesal tadi gw baper huaaa mama pengen nangis ini gw:(

"Lu juga ganteng kok,... tapi sayang gw juga udah punya pacar" kata gw yang berusaha untuk membalas orang itu sambil tersenyum. Serah gw jomblo kek gk kek tapi untuk saat ini harga diri lebih penting :").

"Kalo gt anggaplah posisi kita sama disini" jawab lucas.

"Btw, gw pengen tanya" ucap gw

"Tanya aja silahkan" balasnya santai

"Kenapa tadi lo terima perjodohan ini?"tanya gw agak ragu.

Lucas juga keliatan lagi mikirin sesuatu, ya gw tunggu dia buka mulut ae lah y.

"Gw g mau orng tua gw kenapa napa, sejujurnya gw udah tau kalo kita bakal dijodohin, dan gw nolak dengan keras karna gw udah punya huhh....yuqi-"

Ternyata rumor itu benar ya... ini paan sih sapa coba yang taruh bawang disini pen tenggelem ae gw.

"Tapi gw akhirnya setuju karena gw mikirin kondisi ortu gw juga, gw g bisa liat mereka sakit hati, dan nanggung malu gegara gw anak mereka. Lo sendiri kenapa?"

"Ya gatau deh, gw nerima gitu aja, gw aja bingung tadi kenapa gw terima" jawab gw berusaha sebiasa mungkin tak lupa dengan senyuman palsu, padahal karena gw sering menghayal karena pria yang ada disamping gw merupakan pacar hayalan gw, yang awalnya gw pikir gw g bakal pernah ada momen yang kayak gini sama dia dan gw g mau sia siain momen ini. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, kita dipertemukan dgn cara membahagiakan sekaligus menyakitkan bagi gw dan mungkin juga bagi dia.

"Bisa gitu ya ternyata. Yasudah, ayo masuk ke dalam, disini lumayan dingin" balasnya singkat dan langsung meninggalkan gw yang masih duduk di bangku taman.

Gw disini masih terdiam dengan tatapan yang kosong, gw bingung apa yang terjadi ke gw saat ini.

AUTHOR POV

Heinne masih terduduk diam di bangku tersebut setelah lucas meninggalkannya sendiri di taman itu.

Tak lama kemudian heinne menangis, ia bingung kenapa ia bernasib semalang ini, awalnya ia sangat senang karena dijodohkan sendiri dengan pria yang ia anggap sebagai pacar hayalannya itu, tetapi ekspektasi memang selalu berkbalikan dengan realita yg dihadapi, mirip dengan kondisi heinne sekrang ini.

20.13
setelah menenangkan diri, heinne pun masuk ke dalam rumah, ia juga mencoba untuk kembali tersenyum lagi, baginya saat ini, ia tidak ingin mempermalukan orang tuanya dihadapan orang lain,ia akan fokus untuk membahagiakan orang tuanya.

"Heine ayo kemari, mama dan papanya lucas udah mau pulang ke china lagi, pamitan dulu ayo" panggil papanya heine

"Loh tante,om udah mau pulang ya? Hati hati di jalan kalau begitu" ucap heine sopan

"Udah jangan panggil kita om dan tante dong, panggil mama sama papa aja ya" balas mamanya lucas.

"eh i-ya m-ma" jawab heinne yang sedikit terbata-bata.

Mama dan papanya lucas pun tersenyum dan akhirnya pamit untuk segera pergi dari rumahnya heinne.

Heinne sedikit bingung saat mengetahui lucas masih ada disini

Kenapa ni orang blm pulang sih, kok masih disini batinnya

"Udah g usah bingung, gw emang bakal tinggal disini, disuruh mama papa gw" ucap lucas seakan akan telah membaca pikiran heinne yang dari tadi terlihat bingung

Parfait;-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang