Waktu terus berjalan namun hati makin gelisah

33 2 0
                                    

Setelah menerima telepon dari saudara ku "Irma" langsung lah aku pergi ke Terminal Bis Giwangan, Yogyakarta, Jawa Tengah. Sesampainya aku membeli tiket tujuan Serang,Banten. Dan harga nya cukup mahal karena ini tiket sisa 1 dan ini juga bisa disebut OTS, beli tiket langsung berangkat.
Bersyukur karena masih ada tiket, jikalau tidak ada tiket yg berangkat hari itu juga bisa kena marah oleh keluargaku :( (di dompet udah ga ada uang sama sekali, alhasil aku minjem uang ke sahabatku)

Sambil menunggu datangnya bis, aku pun berpikir. "Sekarang jam 14.00 wib aku berangkat, di perkirakan sampai Serang jam 05.00 wib pagi dan semoga aja tidak ada macet aamiin"
Tak lama bis pun datang, aku pun langsung masuk ke dalam mobil bis sambil berpamitan kepada kedua teman ku.
Kedua temanku tak tega melihat aku pulang sendiri dengan keadaan yang kacau, tapi mereka selalu menyemangatiku agar tidak banyak melamun.

5 menit kemudian, tetehku yang di Purwakarta menelpon aku. Ia memberi tau kalau Mamah sudah tiada dan menyuruhku pulang. (ucapnya sambil tersedu-sedu)
Aku pun membalasnya dengan sangat lemas "iya, Nit pulang udah di dalam bis baru berangkat" (menahan tangis, sesak rasanya dadaku) dan ia pun menguatkan aku agar tidak nangis, tidak banyak pikiran, dan ia menyuruhku untuk mengaji, berdzikir dan berdoa. Aku pun membalasnya dengan mendehem saja "hm" dan langsung kumatikan telepon nya (tidak kuat menahan air mata yang sudah ku bendung)

Akhirnya aku pun lepas menangis di dalam mobil bis, dan untungnya aku duduk di bagian belakang jadi penumpang yang lain tidak ngeuh kalau aku menangis.

Setelah air mata ku terkuras, aku pun memutuskan untuk mengaji Qs. Yasin, di susul Ayat Kursi, lalu Dzikir dan berdoa agar Almarhumah Mamah diterima iman islamnya di sisi Allah SWT , diterangkan kuburnya, masuk syurga Allah serta di ampun dosanya selama hidup di dunia aamiin ya rabbal alamin🙏🏻🙏🏻😇

Tak terasa aku pun tertidur sangat lelap, berharap dalam tidurku ada bunga tidur "mimpi" kronologis Mamah meninggal, lalu bagaimana suasana di rumah. Tapi nihil dalam tidur ku tak ada mimpi sama sekali.

Kenapa aku bisa berharap begitu? Karena, dulu Mamah pernah cerita kalau Emak nya Mamah alias Nenek ku pernah mimpi Kronologis meninggal suaminya (Kakek ku) di hari meninggal nya. Sebab dahulu Nenek ku LDR dengan Kakek ku, Nenek di Purwakarta sedangkan Kakek di kampung halaman nya di Banjar perbatasan jabar dan jateng. Dan kakek pun meninggal di kota Banjar.

Sangat pulas tertidur dan aku pun terbangun karena notif handphoneku terus berdering.

Teman-temanku yang di rumah serta saudaraku khawatir dengan keadaan ku, dan aku pun mulai membalasnya satu per satu bahwa aku baik-baik saja dan sekarang aku sedang di perjalanan pulang.

Banyak yang khawatir, makin panik aku tuh. Maka dari itu aku langsung menghubungi sahabatku di perkuliahan Fitri dan Shifa. Tapi yang aktif hanya Shifa saja, disitulah aku langsung mengabari bahwa mamah ku meninggal dan aku di situ banyak cerita ke dia. Karena aku ga tau lagi harus cerita ke siapa, dan mau nangis ke siapa. Karena dia orang yang selalu sedia mendengarkan cerita cerita aku mulai dari happy, sedih, bahkan sampai nangis pun dia selalu meladeni aku.

Shifa pun menguatkan aku, menghibur aku hingga aku tertawa. Ia pun senang mendengar aku tertawa, karena aku tipekal orang gampang tertawa jikalau mendengar kata yang receh hehee.. (hati pun senang ada yang menghibur)

Setelah bercakap lama dengan Shifa, aku pun tertidur lagi. Entah kenapa selama di perjalanan aku banyak tidur. (mungkin untuk menghindari stress)

Tak terasa waktu sudah menunjukan Magrib pukul 18.15 wib aku pun terbangun dan tidak lama kemudian bis pun berhenti untuk isoma.

Setelah selesai isoma, aku pun bergegas masuk ke mobil bis karena perjalanan akan di teruskan.
Baru beberapa menit duduk, handphone ku berdering. Ternyata panggilan masuk dari sahabatku Fitri, ia khawatir dengan keadaan ku dan ia pun menguatkan ku secara terus menerus. Tapi nihil aku tetap menangis, di tambah lagi aku menangis karena aku ngasih tau ke sosok pria yang pernah mengisi hati ku bahwa Mamah ku udah ga ada. Namun balasan dia hanya "turut berduka cita ya Nit" udah segitu aja. Sakit rasanya tak ada dukungan dari sang mantan. (mungkin dia masih sakit hati di putusin sama aku tepatnya tgl 16 januari 2019).
Dan Fitri pun menyemangati aku lagi, menghiburku dan jangan mikirin sang mantan yang tidak berperasaan.

Ini dia chat nya belum aku hapus😂

Ini dia chat nya belum aku hapus😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah ah skip mantan hahaha..

Bersambung lagi yaaa, besok di lanjut kalo ga mager wkwk.

Jgn lupa klik bintang "dukungan suara"😊


Silahkan beri komentar tentang gaya penulisan, bahasa, kata yang rancu dll.

Kesedihan tak kunjung berakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang